Sabtu, 27 November 2010

6 Alasan Buat Jatuh Cinta Sama Buku


Kita saat ini lebih enjoy mantengin televisi dan terkadang menjadikan aktivitas menonton itu sebagai alasan bahwa kita ngga punya waktu buat membaca buku. Padahal orang-orang di Jepang yang super sibuk selalu membaca buku dimanapun mereka bisa membaca buku. Entah itu berupa komik, novel, buku poengetahuan populer, atau minimal mereka membaca surat kabar.

DI negara-negara Barat, perpustakaan tidak pernah sepi pengunjung. Si Madinah, membaca buku adalah aktivitas utama setelah bekerja dan sekolah, bahkan perpustakaan tutup ketika malam sudah larut.

Apa yang bisa membuat mereka kecanduan membaca buku ? Ternyata ada beberapa hal yang bikin buku punya nilai “lebih” dibandingkan telivisi, radio, atau internet.

  1. Buku Selalu up to date. buku dari jaman Mesir kunopun sampai sekarang masih diocari orang. Gimaa enggak, buku selalu menyimpan informasi akurat, meskipun sudah berumur ratusan tahun. Bahkan semakin tua uisa sebuah buku, dia adalah benda yang semakin dicari untuk mengetahui data peradapan yang ada ketika itu.
  2. Buku selalu kaya Imajinasi. Pernah nggak kamu ngebayangin gimana bentuk sekolah Harry Potter ketika membaca novelnya sebelum di filmkan ? membayangkan bentuk sapu terbangnya dan membayangkan penyihir cilik itu berputar-putar dengannya ? Nah, kalau kamu pernah membayangkannya, maka itulah asyiknya membaca buku. Kita jadi orang yang kaya dengan imajinasi dan otomatis akan merangsang kita untuk mengembangkan ide-ide kreatif.
  3. Buku punya bahasan yang lengkap. Dalam buku, kamu kamu bisa dapetin informasi yang menyeluruh tentang topik yang kamu pengen tahu. Kalau menonton televisi atau browsing di internet, topik yang ditampilkan seringkali masih ada di kupsan luar, nggak mendalam, dan diambil hanya dari satu sudut pandang saja. Nah, disinilah dikatakan buku adalah jendela dunia. Kamu bakal tahu apa aja tentang suatu topik kalau baca di buku. Contohnya kita mau tahu tentang bagaimana cara menulis buku yang keren, kamu bakal dapet jawabannya dari A – Z dalam buku yang mengupas tentang bagaimana menulis. Kalau lupa atawa ngga ngerti, kamu bisa baca puluhan kali halaman yang memuat topik itu.
  4. Buku mudah dibawa. Coba bayangin kamu mesti bawa televisi kemanapun ? berat kalee… meski kini udah ada HP yang dilengkapi fasilitas untuk menangkap siaran televisi dan bisa akses internet langsung, tetep aja masih mahal, Bo ! Buku bisa kita bawa kemanapun, dibaca dimana aja, nggak mesti ketakutan dicopet.
  5. Baca nuku lebih santai. Duduk melototin monitar buat baca sesuatu di website lebih dari satu jam buat saya sangat menyiksa. Pegel banget dan bikin bete, Beda banget sama baca buku yang bisa di tutup entar, trus dilanjutin lagi beberapa menit kemudian kalau udah hilang pegalnya. Kalau baca diinternet terus ditinggal begitu, pasti yang kebayang mahal bayar sambungannya or kalau di warnet mahal bayar billingnya. gitu juga kasusnya dengan menonton televisi. Kalau lagi ngantuk nonton televisi pasti ngga bakal bisa di tinggal, ada juga kalau ditinggal jadi keburu selesai. Udah gitu selesai nonton tivi m,aksimal dua jam biasanya malah jadi ngantuk ‘n malas ngerjain yang laen. Wah, yang kaya gini bikin kita ga produktif dan bikin otak tumpul, Gals.
  6. Buku bisa datengin kenalan yang Cute. Kalau nonton televisi or bioskop kamu bakal sibuk sendirian, apalagi kalau sedang connect di internet. Di toko buku kamu bisa sekalian jalan-jalan cuci mata dan bisa lihat “barang bagus” yang kali aja bisa jadi sobat baru buat kamu (asal jangan sampai kebablasan pacaran ya!).

Waks, banyak banget manfaat dan kelebihan buku dibanding televisi, radio, or internet ternyata ya?! nah, dari pada kamu ketinggalan jadi ornag yang engga nyambung ketika teman-teman kamu sibuk ngerumpiin hal-hal canggih yang mereka dapetin di buku, mending dari sekarang kamu juga gaul sama buku deh.

Kamu bisa melihat seisi dunia, lengkap dalam buku. tunggu apa lagi ??

Hewan Mitologi Yang Hidup di Indonesia

Hewan mitologi atau hewan legenda yang biasanya hanya kita dengar dari dongeng-dongeng ternyata ada di Indonesia setidaknya mirip dengan hewan mitologi yang dimaksud. Mau tahu hewan atau binatang apa saja itu?.. Berikut ini saya memuat list hewan Indonesia yang mirip dengan hewan mitologi:

1. Burung Cendrawasih dengan Burung Phoenix


Burung Cendrawasih yang bisa ditemukan di Papua, Indonesia ini sering dijuluki dengan bird of paradise atau phoenix bird. Burung ini memang memiliki bentuk dan warnanya yang unik sekilas mirip dengan hewan mitologi Phoenix. Tentu saja bulu-bulu Cendrawasih bukan dari api seperti Phoenix. Walaupun begitu Cendrawasih adalah burung yang sangat indah bentuknya. Burung ini dikenal karena bulu yang sangat memanjang dengan warna merah atau kuning yang indah.

* Phoenix dalam mitologi dari Mesir kuno adalah burung api keramat. Phoenix membakar dirinya sendiri oleh api dan dilahirkan kembali dari api. Biasanya digambarkan mempunyai bulu emas dan merah.

2. Komodo dengan Naga



Pada awal abad 19 di Eropa tersiar kabar tentang adanya naga raksasa yang hidup di kepulauan Indonesia. Para pelaut militer Belanda waktu itu pernah memberi laporan bahwa makhluk tersebut kemungkinan berukuran sampai tujuh meter panjangnya, dengan tubuh raksasa dan mulut yang senantiasa menyemburkan api. Kolonial Belanda kemudian mengirim satu regu tentara terlatih, dan mendarat di pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur. Ternyata mereka menemukan Komodo. Komodo mirip naga-naga pada lukisan zaman abad pertengahan. Hal yang membedakan Komodo dari naga, ialah Komodo tidak menyemburkan lidah api.

*Dragon atau naga adalah hewan dengan ukuran yang besar. Mereka berbentuk reptil dan nafasnya dapat menyemburkan api.

3. Tarsier dengan Gremlin

Di pulau Sulawesi, ditemukan suatu tarsier kerdil yang masih hidup, salah satu primata yang paling langka dan paling kecil di dunia. Binatang ini memiliki mata dan telinga besar yang mirip dengan binatang Gremlin. Pygmy tarsier berukuran kecil dengan bobot hanya 50 gram. Hewan ini hidup di atas pohon dan banyak melakukan aktivitasnya di malam hari.

* Gremlin adalah tokoh monster bertubuh kecil dan berwarna hijau. Gremlin sangat mengganggu dan mengkonsumsi energi listrik. Menurut dongeng orang-orang Inggris, Gremlin suka merusak mesin pesawat.

4. Dugong dengan Duyung

Pernah dengar cerita pelaut yang pernah melihat duyung?.. Kemungkinan duyung itu adalah mamalia air yang dikenal sebagai dugong. Mamalia ini bisa ditemukan di perairan dangkal perairan Indonesia terutama kawasan timur. Dugong ini memang tidak memiliki badan manusia. Dugong adalah mamalia laut pemakan tumbuhan.

* Puteri duyung adalah makhluk air yang memiliki kepala dan tubuh layaknya seorang perempuan dan ekor menyerupai ikan.

5. Badak bercula satu dengan Unicorn

Marcopolo pada abad 13 dalam tulisannya pernah melihat Unicorn berwarna hitam di kepulauan Indonesia. Ternyata yang ditemukan Marco Polo itu bukannya unicorn, melainkan badak. Di Ujung Kulon terdapat Badak bercula satu seperti halnya Unicorn yang memiliki satu tanduk di kepalanya. Badak Jawa merupakan binatang terbesar di Jawa. Beratnya bisa mencapai 1,5 ton.

* Unicorn merupakan kuda dengan tanduk yang panjang di kepalanya.

6. Bekantan dengan Tengu



Orang-orang Jepang yang melihat Bekantan menyebutkan bahwa hewan ini mirip dengan tengu, makhluk mitologi yang dikenal di Jepang. Kera Bekantan merupakan kera yang memiliki hidung yang panjang berbeda dengan kera pada umumnya. Karena Hidung panjangnya ini, orang Jepang menyebutnya sebagai monyet Tengu. Bedanya Bekantan tidak memiliki sayap seperti Tengu. Bekantan bisa ditemukan di Pulau Kalimantan.
*Tengu adalah makhluk mitologi Jepang. Tengu memiliki wajah merah dan hidung yang luar biasa panjang. Tengu juga memiliki sepasang sayap, serta kuku kaki dan tangan yang sangat panjang.

Hewan-hewan Indonesia yang disebutkan tadi memang bukanlah hewan mitologi, mereka benar-benar ada tetapi hewan-hewan tersebut kini terancam kepunahan. Kalau mereka punah, mereka akan benar-benar menjadi hewan mitologi yang hanya akan jadi dongengan untuk anak cucu kita di masa depan. Kita bangsa Indonesia wajib menjaganya dari kepunahan.

Mimpi Menghidupkan Hewan Yang Telah Punah



Macan Tasmania

Mimpi menghidupkan binatang yang sudah punah, seperti tergambar dalam film Jurassic Park, kian mendekati kenyataan. sekelompok ilmuwan menyatakan telah "menghidupkan kembali" sebuah gen dari macan Tasmania yang telah punah.

Cara yang mereka lakukan persis yang digambarkan dalam Jurassic Park. Ilmuwan dari beberapa universitas di Australia dan AS mengekstrakkan sebuah gen dari spesimen thylacine, hewan mirip anjing yang lebih dikenal dengan nama macan Tasmania. Mereka lalu menghidupkan kembali gen tersebut di dalam embrio tikus. "Ini kali pertama DNA dari spesies yang telah punah dipakai untuk memancing respons fungsional pada makhluk hidup lain," kata andre Pask dari University of Melbourne yang memimpin proyek itu.

Macan Tasmania terakhir mati di kandangnya di Kebun Binatang Hobart pada 1936. Namun, jaringan thylacine, baik jaringan muda maupun jaringan dewasa, diasetkan di dalam alkohol. Tim riset itu menggunakan spesimen tersebut dari Museum Victoria di Melbourne.

"Tim riset ini mengisolasi DNA dari spesimen berusia 100 tahun. Setelah memastikan bahwa itu benar-benar DNA thylacine, kami lalu menanamkan ke dalam embrio tikus dan meneliti fungsinya. Ternyata, DNA thylacine tersebut benar-benar bisa dibangkitkan. Ia berfungsi dalam pengembangan cartilage tikus, yang nanti membentuk tulang," jelas Pask.



Temuan itu seolah membangkitkan kembali mimpi menciptakan ulang binatang yang telah punah. Mike Archer, dosen di University of New South Wales yang memimpin upaya mengkloning thylacine saat masih menjadi direktur Museum Australia, menyebut temuan tersebut sebagai langkah amat penting. "Secara pribadi, saya sangat yakin hal itu bisa terjadi. Saya punya tim yang juga meneliti binatang yang telah punah. Kami pikir itu sangat mungkin dilakukan," katanya kepada Australian Broadcasting Corporation.

Pask juga yakin bahwa menciptakan binatang-binatang yang sudah punah mungkin dilakukan suatu hari nanti. Namun, menurut dia, hal itu tidak mungkin dilakukan dengan teknik yang dipakai timnya saat ini. "Kita memang bisa melihat fungsi salah satu gen dalam binatang tersebut. Tapi, kebanyakan binatang memiliki 30.000 gen," katanya.

Dengan teknik yang lebih maju, lanjut Pask, peneliti mungkin mampu menghidupkan kembali binatang yang sudah punah. "Itu nanti, saat sains sudah sampai ke tahap tersebut. Saat ini, kami belum bisa melakukannya. Teknik yang kami ciptakan sekarang baru bisa dipakai untuk melihat fungsi DNA dari spesies apa pun yang sudah punah. Jadi, Anda bisa memanfaatkan untuk melihat fungsi gen mammoth, manusia Neanderthal, bahkan dinosaurus. Kalau kita punya gennya, tentu," terang Pask. Hasil studi ilmuwan Australia-AS tersebut akan diterbitkan dalam jurnal sains internasional PLoS ONE edisi Selasa.

Mimpi menghidupkan kembali hewan yang telah punah seolah meledak pada 1993 saat film fiksi sains Jurassic Park menyerbu bioskop. Dalam film garapan Steven Spielberg berdasar novel Michael Crichton tersebut, digambarkan para ilmuwan mengkloning gen dinosaurus yang didapatkan dari fosil nyamuk prasejarah yang pernah mengisap darah binatang raksasa tersebut. Raksasa prasejarah itu pun lahir kembali dan menebar teror.



Bagaimana Bisnis Internet Lebih Laris, Rajinlah Beriklan

Rajin Beriklan Online maka tentu saja Bisnis Internet Anda akan dapat lebih Laris. Banyak teman saya terutama yang sedang belajar internet marketing mengatakan bahwa mereka "sudah" beriklan dan kok rasanya tidak menghasilkan. Padahal dalam menjalankan bisnis internet memang tak mengenal kata "sudah" tersebut, iklan harus terus menerus dilakukan dengan konsisten, iklan semakin menarik dan juga terpercaya tentunya.

Karena itu, bukan hanya slogan bahwa Rajin Beriklan Bisnis Internet Lebih Laris, melainkan sikap dan aksi setiap hari. Tentu banyak cara beriklan setiap hari walaupun secara fisik Anda tidak melakukannya setiap hari, itulah teknologi informasi khususnya internet, mampu membuat kita hadir setiap hari secara virtual. Seperti tulisan saya ini pun mungkin muncul ketika saya sedang tidur sekalipun. Anda dapat mempelajari cara ini dengan mencoba lebih keras untuk mengenal lebih dalam dan teknis seputar scripting misalnya, atau Anda akan perlu bekerjasama dengan mereka yang bisa, atau jika belum maka tak salah untuk melakukannya secara manual sekalipun, sembari terus menerus meningkatkan kemampuan beriklan Anda.

Yuk terus beriklan lebih rajin, agar bisnis-bisnis internet yang Anda geluti menjadi bisnis laris seperti yang anda inginkan. Salah satu bisnis paling laris yang saya rekomendasikan dapat Anda baca disini: Bisnis Pulsa Sangat Laris

Peluang Usaha Bisnis Tips:
Dalam belajar bisnis internet, agar lebih cepat sukses, anda bisa mencoba belajar hanya dari mereka yang telah sukses, pada praktisinya yang telah teruji. Sedapat mungkin Anda punya teman dekat, sodara, atau orang-orang yang telah Anda kenal dengan baik sebagai referensi, yang tidak hanya mengiming-imingi saja, melainkan membagi bagaimana cara belajarnya, secara detail dan berkesinambungan.


Jumat, 26 November 2010

Laptop Samsung Shark Berharap Seperkasa Hiu


TEMPO Interaktif, Jakarta - Shark adalah netbook penerus generasi awal yang diluncurkan pada Februari lalu. Generasi awal ini menawarkan sesuatu yang unik saat itu: daya tahan baterai sampai 12 jam.

Kali ini Samsung mencoba membenahi desain. Shark pun diciptakan dengan kombinasi warna yang mirip warna tubuh hiu di lautan. Tubuhnya berbalur warna putih gading di bagian luar, sedangkan di dalam berwarna hitam pekat.

Tubuh mengkilap di luar ini sudah didesain antigores. Adapun di sisi kiri dan kanan, desainnya ergonomis. Saat tubuhnya yang langsing itu ditutup, posturnya jadi tampak seperti hiu.

Group Head IT Business PT Samsung Electronics Indonesia Budi Santoso mengatakan, meski Shark diciptakan begitu langsing, "Tetap mendukung mobilitas bekerja, tetap online."

Netbook Shark NF210 memiliki memiliki layar 10,1 inci dengan bagian muka yang mengkilap dan lekukan ergonomis. Netbook setebal 1 inci ini terlihat sangat tipis. Layar antipantulan memudahkan ketika membaca di bawah sinar terang.

Nah, sementara pendahulunya memiliki ketahanan baterai 12 jam, Samsung menciptakan Shark yang berbanderol US$ 429 dengan Windows 7 ini dengan daya tahan baterai 14 jam.

Shark sudah memakai prosesor Intel Atom N550 dengan memori internal 250 gigabita dan RAM tipe DDR3 berkapasitas 1 gigabita. Koneksi nirkabelnya adalah Wi-Fi dan Bluetooth. Ia juga mendukung empat macam kartu memori eksternal dan 3-4 port USB.

Fitur andalannya yang lain adalah Phoenix Shyperspace Software Boot. Fitur ini memungkinkan netbook melakukan multitasking tanpa problem. Misalnya, pengguna masih bisa memakainya untuk mengerjakan beberapa tugas sembari tetap berselancar di Internet dengan beberapa tab pada halaman peramban.

Netbook ini juga dilengkapi fitur USB Sleep and Charge serta Fast Start. Ia memudahkan pekerjaan dengan efisien tanpa repot dan makan waktu. Menghidupkan netbook ini juga tak butuh waktu lama. Ketika dimatikan lalu dihidupkan kembali, hanya membutuhkan waktu sekitar 5 detik.

Bersamaan dengan diluncurkannya netbook, Samsung juga meluncurkan sebuah notebook SF410, dengan desain yang tak jauh beda dengan netbook NF 210. Ia memakai prosesor Intel i5 Core ganda.

Samsung memakai sistem grafis hibrida, yakni memasang dua kartu grafis. Kartu grafis Intel untuk mempertahankan penghematan baterai dan kartu grafis Nvidia untuk tampilan multimedia berkualitas.

"Teknologi ini mendukung pengguna yang sering menampilkan multimedia pada notebook-nya tetapi baterainya bisa bertahan cukup lama," ujar Felix Ignatius Tanumihardja, Notebook Product Manager IT Business Department Samsung Electronics Indonesia.

Notebook ini memiliki baterai premium lithium polymer, yang memberi daya tahan hingga 7,5 jam. Ia pun memiliki fitur Express Charging untuk mengisi ulang tenaga baterai secara cepat. Ini berguna pada saat-saat tertentu ketika pengguna tak punya banyak waktu untuk menunggu pengisian ulang. Ia hanya membutuhkan waktu 2-3 jam untuk mengisi ulang baterai sampai penuh.

Di notebook ini ada tombol One Touch, yang berfungsi untuk mengontrol koneksi nirkabel agar bisa terhubung dengan cepat tanpa melalui langkah yang panjang.

Notebook SF410 dibanderol dengan harga dari Rp 10,99 juta. Felix mengatakan, notebook merupakan andalan baru di jajaran produk Samsung. "Untuk netbook, kami sudah memulainya awal tahun ini dan sukses. Tetapi, untuk notebook, kami baru memulainya," ujarnya.

Netbook dan notebook Samsung dilengkapi dengan fitur All Share. Ini memungkinkan keduanya terhubung dengan berbagai perangkat elektronik Samsung lainnya.

Panduan Memilih Komputer/Laptop untuk grafis 3D (Architecture)

Wah, banyak banget temen-temen yang udah pada beli laptop buat persiapan tugas2 kuliah dll. Apalagi temen-temen arsitek 2009. Dah banyak juga yang siap dengan modalnya buat beli laptop. Tapi mereka masih bertanya-tanya, laptop/PC apa yang cocok untuk arsitektur?? Dan tentunya mendukung aplikasi arsitektur yang berhubungan dengan grafis 3 dimensi dan perancangan struktur bangun yang tentunya bakal membutuhkan computer yang super duper kuat….hehehe.

Langsung mulai aja lah… Saya bagi menjadi 4 poin besar hardware yang dipilih untuk mendukung tugas teman-teman sekalian. Processor, VGA / Graphic Card, RAM, dan Hardisk.

1. Processor

Processor yang kita kenal sebagai inti utama dari sebuah computer memegang peranan amat penting dalam kegiatan desainer grafis 3d maupun 2d. mengapa? Karena processor itu adalah sebuah hardware yang menganalisa impuls-impuls listrik dan menjadikannya sebuah data digital yang biasa kita lihat dalam User Interface sebuah Operating System. Dalam sebuah processor terdapat transistor2 yang bekerja seperti yang disebutkan di atas. Dalam processor sendiri terdapat memori / Cache yang berfungsi seperti “lapangan kerja” dari impuls digital yang di proses. Inti / core processor sendiri merupakan “otak” dari prosessor itu untuk bekerja. Bayangkan saja prosessor itu seperti sebuah perusahaan yang mempunyai pekerja. Makin banyak pekerja, makin cepat selesai pekerjaannya, namun makin besar juga biaya produksi untuk membayar pekerja-pekerja tersebut. Lalu hubungannya dengan memori cache? Cache itu di ibaratkan sebagai kualitas pekerja itu sendiri. Makin besar kualitas pekerjanya, makin besar pula kesempatan dan kelebihan-kelebihan yang didapat, dan makin besar pula sebuah perusahaan yang memiliki pekerja dengan kualitas yahud.

Untuk arsitektur dalam menggunakan computer akan berhubungan dengan data impuls digital yang amat banyak, karena data digital yang di bawa sebuah bentuk bangun geometri 3d bias 20x lebih banyak dari pada yang 2d. nah, kita butuh sebuah processor dengan core banyak dan memori cache yang besar. Ada beberapa pilihan yang dapat di ambil, yaitu :

Laptop :

1. Core i7 920XM (2 Ghz,4 cores,2.5 T/s bus speed, 8mb L2 Cache)

*car abaca : (sSpec;Speed; Model; cores;bus speed;technology;stepping;L2 Cache;Package)

SLBPD;2.666 GHz;I7-620M;2;4.8 GT/s;32 nm;C2;4 MBMicro-FCPGAN/A

SLBPE;2.66 GHz;I7-620M;2;4.8 GT/s;32 nm;C2;4 MBMicro-FCBGAN/A

SLBMK;2.13 GHz;I7-640LM;2;4.8 GT/s;32 nm;C2;4 MBMicro-FCBGAN/A

SLBML;2 GHz;I7-620LM;2;4.8 GT/s;32 nm;C2;4 MBMicro-FCBGAN/A

Pusing? Sya juga..hehe.. yaudah, saya list dari yang jenisnya aja deh, dan saya ambil yang terbaiknya diurut berdasarkan prosessor yang paling bagus sampai yang cukup bagus

INTEL

1. Core i7 920XM (spek diatas)
2. Core2Quad Q9100 (4 cores, 1066Mhz, 12mb L2 Cache)
3. Core2Quad Q9000 (4 cores, 1066Mhz, 8mb L2 Cache)
4. Core i5 Mobile processor 520M atau 540M
5. Core i3 Mobile Processor 350M
6. Core2Duo Mobile Processor [centrino duo] :
1. P9500
2. b. P8600
3. c. P8400
4. d. T6600
5. T7700
6. Pentium Dual Core
1. T4400
2. T4200

AMD

1. 1. Turion X2 Ultra Dual-core Processor ZM series
2. 2. Athlon X2 / Athlon 64 Dual Core Processor All Products

Keterangan :

Semua processor yang disebutkan di atas sudah memenuhi kriteria core, memory cache, dan spesifikasi lainnya yang disebutkan. Maka urutan paling atas merupakan terbaik untuk digunakan

Eh, iya, laptop model apa aja sih yang dijual di Indonesia dan memiliki jenis processor itu??

TOSHIBA

Semua jenis Toshiba Qosmio dan Satellite Pro punya hardware yang mumpuni buat pekerjaan kita..tinggal pilih saja. Tapi kalo ingin dapat laptop yang cukup dan murah, ambil Toshiba Satellite tipe L-305 atau L-510 atau juga L-505, U 500. Toshiba punya grade yang paling tinggi yang paling banyak dibeli..tapi belum tentu kualitasnya juga mumpuni, asal kita pintar-pintar cari hardware yang tepat.

HP/COMPAQ

Nah beda lagi ama HP/Compaq. Laptop merek ini punya beberapa aspek yang cukup mendukung, seperti harga dan kualitas hardware yang terpasang, tapi tidak jarang banyak juga yang meragukan kemampuannya, tergantung pemakaian juga sih… HP/Compaq L510/L505 banyak di pasaran, tapi carilah yang processornya INTEL, karena AMD kurang powerfull di laptop ini.

ACER

Acer boleh dibilang produsen laptop-laptop terjangkau. Memang, karena kebanyakan Laptop Acer tidak disertai paket OS asli. Acer yang terbaru yaitu tipe 4740 yang sudah berbasis Core i3 sudah dapat kita temui di etalase-etalase toko computer di kota besar. Namun harganya masih melambung. Carilah tipe yang agak aneh di pasaran, karena biasanya hardwarenya juga special. 4732Z dan 4736 jadi pilihan utama konsumen di Indonesia, terutama Bandung. Selain murah, Acer juga tidak bandel di install OS apapun, tidak seperti HP/Compaq. Namun daya tahan hardware juga harus diperhatikan. Dengan memenuhi syarat pemakaian Laptop dengan sehat, kemungkinan kerusakan dapat dikurangi secara signifikan.

LENOVO

Beberapa hari lalu saya tertarik pada jenis terbaru Laptop Lenovo bertipe G450 dan B450, hardware yang di miliki cukup mumpuni, namun untuk uji ketahanan, saya sendiri belum sempat mencobanya lebih lanjut.

DELL

DELL sama seperti Toshiba yang mengeluarkan produk khusus graphic Designer, yaitu Dell Studio Series 14 keatas atau Dell XPS. Dimana hardware yang dimiliki dapat di bilang sebagai Laptop Middle-end class. Namun dari segi harga, DELL masih kurang terjangkau untuk versi yang desainer grafisnya(XPS).

APPLE MacBook

Nah, kalo ini tidak usah diragukan lagi, 99% hardwarenya MANTAP, tinggal cara pemakaian dan perawatan penggunanya saja yang perlu diperhatikan, dan lagi system kerja OS yang sama sekali berbeda dengan Windows yang seringkali membuat kita bingung.

Wah, capek juga nyari sourcenya…pusing.. atau kalau teman-teman berminat buat cari tahu lebih banyak, langsung aja buka situsnya…

Untuk pembahasan mengenai bab berikutnya menyusul ya…capek ngetiknya…hehehe

Rabu, 03 November 2010

Dunia Mini Part 17 : David vs Goliath

Tiba – tiba Professor Willy mengeluarkan benda yang berbentuk sebuah pisau dari dalam saku jasnya. Ia mengangkatnya tinggi – tinggi ke atas. “Kau tahu, walaupun ini hanyalahsebuah pisau kecil tapi ini dapat membunuhmu Grimm!” teriak Profesor Willy dengan lantang. “Huh, apa kau yakin kalau pisau kecil itu dapat membunuhku? Canon milik robot rongsokanmu itu saja tak dapat membunuhku, apalagi pisau sekecil itu! Hua…ha…ha…ha…” dr. Grimm tertawa terbahak – bahak. Ia meremehkan apa yang dilakukan Profesor Willy barusan.

“Aku tahu kalau ini hanyalah sebuah pisau bedah kecil yang tak ada artinya padamu Grimm, Tapi ketahuilah hanya cinta dan kasih sayang yang membuatku berani melawanmu walau hanya menggunakan pisau bedah sekecil ini” kata Profesor Willy sambil mengacungkan pisau bedah kecil itu keatas. Ia melakukan hal itu sambil memejamkan mata dan berdoa,berharap ada suatu keajaiban pada dirinya dan anak-anak itu agar mereka semua selamat dari bahaya yang mengancam mereka kali ini.

Ia sangat percaya akan kekuatan doa karena ayahnya telah mengajarkan itu sejak ia masih kecil. “Baiklah kalau itu yang kau mau, akan kuakhiri penderitaanmu sekarang juga!” dr. Grimm mengepalkan jari-jari kedua tangannya. Ia berniat membunuh Profesor Willy dengan menggunakan tenaganya yang luar biasa itu. “Hentikaaaannn…!!!” Tiba - tiba terdengar suara teriakan seseorang dari arah belakang, mengejutkan semua yang ada di tempat itu. “Akulah yang akan mengakhiri penderitaanmu,bukannya kau!” kata Maggie dengan suara lantang.

“Ooh ternyata kau Nona Maggie, berani benar kau datang kemari, tapi baiklah tak apa, mungkin kau ingin mati bersama teman-temanmu disini ya, ha..ha..ha..” dr. Grimm tertawa terkekeh melihat Maggie tiba-tiba berada dibelakangnya. “Hai Maggie, apa yang kaulakukan disini, ini sangat berbahaya, larilah selagi sempat!” Kata Profesor Willy mengingatkan. “Ia tak menyangka Maggie dan Daniel bisa berada ditempat seperti ini, padahal nyawa mereka bisa ikut terancam.

“Jangan khawatir Wil, aku tahu cara menyingkirkan kecoa ini“ kata Maggie. “Apa kau bilang, kau menghinaku seperti kecoa?” kata dr.Grimm. Ia terlihat marah karena perkataan Maggie barusan. “Apa kau sudah lupa dengan teman dimasa kecilmu yang sering membuatmu takut bahkan pingsan apabila ia begitu dengan dirimu.sambil membuka lebar kedua telapak tangannya. Dan seketika itu juga muncullah sosok serangga kecil yang bernama kecoa.

Ia terbang tinggi keatas dan tiba-tiba hinggap dihidung dr. Grimm. Kehadiran kecoa itu sangat mengejutkan dr. Grimm, apalagi semenjak kecil ia sangat jijik dengan kecoa, apalagi jika kecoa itu sedang melakukan aktifitasnya menjilati kakinya coklat dan berbau itu dan hal itu tentunya menambah kesan jijik yang kadang membuatnya mual dan bahkan pingsan. Dan aktifitas kecoa yang suka menjilati kakinya itu dilakukan sekali lagi dan bahkan kali ini tepat didepan hidung dr. Grimm.

Kepalanya tiba - tiba terasa pusing. Matanya berkunang - kunang. Semua seakan berputar mengelilingi dirinya. Dalam pandangannya kecoa itu berubah menjadi besar dan terlihat seakan-akan mentertawainya. Tubuhnya terasa lemas dan kehilangan tenaga dan tiba - tiba tubuh besar dr. Grimm itu perlahan - lahan jatuh kebelakang. Melihat hal itu, dengan sigap Profesor Willy melarikan anak - anak itu menuju tempat yang aman. Ia takut anak - anak itu tertimpa tubuh dr. Grimm yang sedang terjatuh itu.

“Brrruuuggghhh…!!!” Tubuh besar dr. Grimm itu akhirnya terjatuh dan menimpa tembok besar yang membuat jalan itu menjadi buntu. Getaran hebat terjadi seperti sebuah gempa bumi. Tembok itu runtuh seketika. dr. Grimm tergeletak disamping tubuh Harry yang rusak sebelumnya. Profesor Willy dan anak - anak itu terkejut, Mereka tak percaya kalau tubuh dr. Grimm yang besar dan kuat itu bisa jatuh tak berdaya hanya karena seekor kecoa.

“Ooh syukurlah kita semua selamat”. kata Profesor Willy sambil memeluk anak - anak itu. Ia lalu menghampiri Maggie yang berada dihadapannya. “Maggie kau benar - benar hebat. Terima kasih atas bantuanmu tadi, jika tidak, mungkin aku dan anak - anak itu tidak akan pernah bisa selamat.” kata Profesor Willy sambil tersenyum. “Oh tidak Wil, aku rela melakukan semua ini, demi kamu dan anak - anak itu.” sahut Maggie.

“Bagaimana kau tahu kalau ia alergi dengan kecoa?” tanya Profesor Willy penasaran. “Waktu kita masih kecil dulu secara tak sengaja aku pernah melihatnya ketakutan begitu melihat seekor kecoa yang hinggap di tembok sekolah. Semenjak itu aku berpikir bahwa kelemahan Grimm yang bertingkah aneh itu adalah seekor kecoa!” jelas Maggie sambil tertawa terbahak – bahak. “Ini seperti antara David dengan Goliath!” kata Profesor Willy.

“Wil, sudah saatnya kau membalas perbuatannya padamu dulu!” “Ini sudah cukup, kita seri sekarang!” kata Profesor Willy sambil tersenyum. Ia lalu menghampiri tubuh Harry yang tergeletak tak berdaya di bawahnya. “Akan kau apakan dia?” tanya Maggie. “Aku akan membawanya pulang dan memperbaikinya di rumah.” sahut Profesor Willy sambil berusaha membopong tubuh Harry. Langkah Profesor Willy terlihat terlihat terhuyung – huyung, tubuh Harry terasa sangat berat baginya.

“Apa kau tak apa –apa Wil? Tubuh Harry kelihatannya sangat berat bagimu!” “Tak apa – apa Meg, aku masih bisaaa…” “Bruugghhh!!!” tiba – tiba Profesor Willy terjatuh. Ia tak kuat membawa tubuh Harry yang berat itu. “Wil, biarkan aku membantumu!” kata Maggie menawarkan bantuan. “Baiklah, kalau kau mampu!”

Secara bersama – sama mereka berusaha membopong tubuh Harry menuju mobilnya yang diparkir tak jauh dari tempat itu. Mereka tak peduli pada tubuh Harry yang berat. Mereka terlihat sangat kompak. “Wil, ini mengingatkan kita pada waktu kecil dulu ya?” “Oh ya pada waktu Pramuka dulu itu ya!” “Ya, kau benar, kita ikut mengumpulkan kayu di hutan, senang sekali! Kau membantuku mengumpulkan beberapa kayu yang besar, aku sangat berterima kasih!”

“Eh Mag, waktu di kapsul itu kau mau mengatakan apa padaku?” Maggie tersenyum ketika Profesor Willy menanyakan itu padanya. “Rupanya kau masih mengingatnya Wil…” Tentu saja! Apa aku terlihat pikun sekarang?” canda Profesor Willy. “Kalau hal lain selain selain kita berdua, kau tak pernah lupa…” “Apa maksudmu?” “Kau tahu Wil, sebenarnya aku sangat…” “Bruugghhh!!!” Tiba – tiba berdua mereka terjatuh. “Mag, kau tak apa – apa?” Maggie kemudian melanjutkan kata – katanya. “Aku sangat mencintaimu Wil, aku telah jatuh cinta padamu!” kata Maggie sambil mencium bibir Profesor Willy dengan mesra. “Aku juga, aku mempunyai perasaan yang sama padamu…” sahut Profesor Willy.

Daniel melihat kerumunan anak - anak itu. Diantara mereka ada sosok wajah yang sudah tak asing lagi baginya. ya, itu adalah Amie adiknya yang hilang sebulan sebulan yang lalu karena diculik. Dihampirinya adiknya itu lalu dipeluknya erat – erat dan kemudian Ia menangis, ia sangat merindukan adiknya yang sudah lama terpisah darinya. “Amie, kau tidak apa - apa kan?” “Apa kau masih ingat padaku?” tanya Daniel sambil menatap wajah adiknya dengan wajah serius.

Lama Amie terdiam, ia balas menatap wajah Daniel, hingga akhirnya mereka saling bertatapan. “Tentu saja, aku masih mengingatmu kak!” sahut Amie. Mereka lalu saling berpelukan erat seakan tak ingin terpisahkan lagi. Maggie yang melihat hal itu menjadi terharu, lalu ia pun menangis. Dari kejauhan terdengar suara sirene yang ternyata berasal dari beberapa mobil polisi yang mendekat kearah tempat itu.

“Kenapa polisi bisa berada di tempat ini?“ tanya Profesor Willy heran. “Aku yang menghubungi mereka dan polisi yang tahu tentang anak anak ini menghubungi orangtua mereka yang sebelumya melapor kehilangan anak – anak mereka.“ Sahut Maggie. “Oh syukurlah, akhirnya mereka bisa bertemu kembali dengan keluarga, aku senang sekali hari ini “Hari – hari yang sulit telah berlalu…” kata Profesor Willy sambil tersenyum lega.

Tak berapa lama kemudian mobil – mobil itu sampai dan beberapa orang yang mengakui sebagai orangtua anak – anak itu berhamburan keluar dari mobil polisi, masing – masing mencari anak – anak mereka yang dinyatakan hilang selama ini.
“Mama… Papa…!!!” teriak Daniel dan Amie bersamaan begitu melihat kehadiran kedua orangtua mereka. “Lihat, itu mereka Pa!“ kata Nyonya Jhonson pada suaminya begitu melihat kedua anaknya ada di tempat itu.

Mereka lalu menghampiri Daniel dan Amie. Dipeluknya dengan erat kedua anak mereka. “Aku tak menyangka kalian bisa berada di tempat ini, aku benar – benar merindukan kalian…“ kata Nyonya Jhonson seraya meneteskan airmata. “Kita semua bisa selamat berkat jasa Profesor Willy dan Nona Maggie ini Ma!“ kata Daniel sambil menunjuk kearah Profesor Willy dan Maggie yang berada dibelakangnya.

“Oh, senang bertemu dengan kalian dan terima kasih atas pertolongan kalian pada kedua anakku ini “ kata Nyonya Jhonson sambil menyalami keduanya. “Oh tidak apa – apa, itu sudah menjadi tugas kami menolong anak – anak ini.“ kata Profesor Willy merendah. “Tapi sebelumnya aku minta maaf, aku harus pamit pulang dulu, anak – anakku membutuhkan waktu beristirahat di rumah “ kata Nyonya Jhonson.

“Tapi Ma, aku kan masih libur lagipula aku masih ingin berlibur disini!“ kata Daniel memohon kepada ibunya. “Berlibur? Apa kau masih menganggap ini sebagai liburan? “ tanya Nyonya Jhonson dengan nada heran. “Kau benar Nyonya, ketika Daniel berpisah dari anda aku menemukannya di jalan dan kurawat dan kuajak ia tinggal bersama di rumahku.”

“Dan selain itupula aku mengajaknya pula bermain di tempat permainanku di Dreamland”. Terang Profesor Willy. “Dreamland? Oh ya Tuhan, pantas saja ia tak mau pulang“ “Oh maaf, aku tak tahu ternyata anda adalah pemilik Dreamland itu“ kata Nyonya Jhonson. “Sebaiknya anda jangan pulang dulu Nyonya dan sebagai perayaan atas pertemuan ini, bagaimana kalau kita mencoba permainanku yang baru yaitu Miniland, anak - anak apa kalian semua setuju?” tanya Profesor Willy dengan seru. “Setujuuu...!!!”teriak anak - anak itu dengan senang. Malam itu mereka semua beristirahat di rumah Profesor Willy dan keesokan harinya mereka berangkat bersama - sama menuju Dreamland.

Mereka melewati sebuah terowongan yang membuat tubuh mereka menjadi mini. “Daniel, ada sesuatu yang ingin kutunjukkan padamu.” “Apa itu Prof?” tanya Daniel penasaran. “Toootthhh…Toootthhh…Jesss…Jesss..Dari kejauhan mereka mendengar suara kereta api mendekat disertai asap tebal dari kejauhan. “Waah Orient Express!” teriak Daniel dengan takjub ketika melihat kereta api itu berhenti di depan mereka.

“Kita tak perlu lagi berjalan jauh ke sana, kita akan melihat keindahan Miniland sesungguhnya dengan kereta api ini. Kereta api inilah yang dihadiahkan Tuan Wilson padaku ketika aku masih kecil dulu, aku telah berhasil melaksanakan pesan yang ia pinta padaku, terima kasih Tuan Wison…” kata Profesor Willy dengan pandangan menerawang. Mereka menaiki sebuah kereta api yang akan membawa mereka menuju ketempat tujuan. Dalam perjalanan, anak - anak dan orangtua mereka tak henti hentinya memandang takjub pemandangan diluar dari jendela kereta. sepanjang jalan, mereka melihat banyak mainan - mainan yang bisa bergerak dan melakukan berbagai aktifitas layaknya manusia. Semua karakter dalam cerita dan dongeng – dongeng yang melegenda seperti peri, bidadari, Dwarf, Troll, manusia salju, semua ada di sana.

“Ooh, mengagumkan sekali, kita seperti memasuki sebuah yang terpencil yang jauh dari dunia kita!” kata tuan Jhonson, ayah dari Daniel memberi komentar. Pintu gerbong sebelah tiba - tiba terbuka dan muncul sesosok robot yang sudah tidak asing lagi bagi mereka. “Kalian ingin minum apa anak - anak, aku banyak membawa minuman segar buat kalian semua…” kata robot itu sambil membawa tempat minuman.

“Harryyy... ternyata kau masih...” teriak Daniel sambil memeluk erat tubuh Harry diikuti oleh anak - anak yang lainnya. “Tentu saja aku telah memperbaikinya sehingga dia bisa hidup lagi seperti sekarang ini, benar - benar hari yang melelahkan.” kata Profesor Willy sambil tersenyum lega.

TAMAT

Dunia Mini Part 16 : Canon Super Blast

Mereka kini tiba di sebuah ujung gang yang sempit dan tiba – tiba langkah mereka terhenti. “Sial, gang ini ternyata buntu!” keluh Profesor Willy dengan nada kesal. “ Terus bagaimana ini Prof, dr. Grimm makin mendekati kita dibelakang?,” tanya salah satu dari anak itu. “Tenang anak-anak, jangan panik dulu, akan kupikirkan caranya. Bagaimanapun ia harus kita lawan! Tak mungkin kita lari terus menerus seperti ini!,” kata Profesor Willy mencoba menenangkan.

“Jangan khawatir Prof, aku bisa mengatasinya,” kata Harry sambil mengepalkan jari – jari tangannya. Tanpa pikir panjang lagi Profesor Willy menganggukkan kepalanya pertanda setuju, ia tak tahu lagi menghadapi kebrutalan dr. Grimm yang makin menggila itu. Hanya Harry yang bisa ia andalkan kini. Ia hanya berpesan pada Harry untuk berhati – hati. Tak terasa dr. Grimm kini sudah ada di hadapan mereka.

Ia terlihat senang dengan senyumnya yang mengembang mengetahui Profesor Willy tak bisa lari kemana – mana lagi bersama anak – anak itu. “Sudah tak bisa kemana – mana lagi ya kau sekarang ? Hua…ha…ha…ha! “Aku rasa kau sudah kehilangan akal sekarang Wil! Kau benar – benar telah menjadi miniature seperti duniamu, kau kini begitu lemah!” ejek dr. Grimm.

“Tidak Grimm, selama masih ada aku disini!” kata Harry dengan lantang sambil mengarahkan sebuah benda yang berbentuk seperti sebuah meriam yang terpasang di tangan kanannya. “Oh siapa lagi ini? Robot rongsokan ciptaanmu Will?
Hua…ha…ha…ha, mana mungkin robot rongsokan ini bisa mengalahkanku!” “Tentu saja bisa, kau terlalu meremehkanku dr. Grimm, kau lihat apa yang terpasang di tanganku ini, Canon Super Blasting 30 mm yang siap menghancurkan tubuhmu berkeping – keeping!” kata Harry dengan nada serius.

“Coba saja, aku ingin melihat seperti apa kehebatan mainanan rongsokanmu itu!” tantang dr. Grimm. “Kau perlu bukti, ini lihatlah!” Seketika itu juga Harry langsung menembakkan Canon itu kearah tubuh dr. Grimm yang berdiri di depannya. Seketika itu juga dari Canon itu memancarkan sebuah sinar yang amat besar dan menyilaukan mata bagi yang melihatnya dan seketika itu sebuah proyektil besar melesat dengan kecepatan luar biasa menuju ke arah dr.Grimm.

“Duuaaarrrrrr…!!” sebuah ledakan besar yang dahsyat terdengar seiring peluru proyektil itu dengan telak mengenai dada dr. Grimm. Suasana tiba - tiba menjadi hening. Asap dari mesiu membumbung tinggi ke langit, menghalangi semua pandangan. Tak jauh dari situ tergeletak sesosok tubuh tinggi besar dan berukuran raksasa, ya tak salah lagi ia adalah dr.Grimm. Tubuhnya tergeletak di jalan. Ia jatuh akibat tembakan Canon yang ditembakkan oleh Harry tadi. Profesor Willy tampak terbatuk - batuk diikuti anak - anak yang berada di belakangnya.

“Singkirkan senjata itu Harry, kau membuat kami batuk!” “Oh, tenang Prof, selama senjata ini kupegang keadaan akan aman - aman saja” sahut Harry. “Kalau begitu coba kau periksa bagaimana keadaan dia” pinta Profesor Willy. "Baiklah, aku berharap dia menjadi lumpuh!” sahut Harry sambil melaju ke depan. “Harry, berhati - hatilah...” pesan Profesor Willy yang dijawab dengan anggukan kepala oleh Harry. Diamat - amatinya tubuh dr. Grimm yang sudah tergeletak itu.

Mata dan bibirnya tertutup rapat, tak ada denyut jantung dan hembusan nafaspun dari dirinya. Bagian dadanya tampak menghitam, namun ajaibnya ia tak terluka sedikitpun! Namun Harry menganggapnya telah mati karena tak ada tanda - tanda kehidupan sedikitpun dari dr. Grimm. “Harry, bagaimana keadaannya?” tanya Profesor Willy dari kejauhan. “Ia telah tewas Prof!” sahut Harry.

Mendengar hal itu raut wajah anak – anak itu yang semula diselimuti rasa takut berubah menjadi gembira. Senyum tersungging di wajah mereka. Mereka seakan terlepas dari tirani yang membelenggu hidup mereka selama ini. Tanpa disadari oleh Harry, jari – jari tangan dr. Grimm tiba – tiba bergerak secara perlahan – lahan. “Bagaimana Prof, aku hebat bukan?” kata Harry sambil memukul – mukulkan kepalan tangannya ke arah dada.

“Har…Harry…, coba lihat di belakangmu, ia sudah bangun sekarang!” kata Profesor Willy sambil menunjuk ke arah atas. Seketika itu juga Harry menoleh ke belakang. Dilihatnya dr. Grimm memang telah bangun. Ia telah berdiri tegap seperti semula seperti tak terjadi sesuatu padanya.

“Harry, cepat kau lari kemari!” teriak Profesor Willy. Mendengar hal itu Harry kemudian berlari secepat mungkin ke arah Profesor Willy. Ia tak menduga senjatanya yang dahsyat itu tak mempan terhadap dr. Grimm. Padahal senjata yang digunakannya itu adalah jenis senjata yang ternyata pernah dipesan oleh pihak militer kepada Profesor Willy sebagai percobaan experimen terbaru mereka yang entah kenapa dibatalkan begitu saja.

“Kau lihat senjata Canonmu tak mempan padaku bukan? Maklum saja itu hanya senjata rongsokan. Kini terimalah pembalasanku!” Dengan sekuat tenaga ia menghentakkan tangannya ke arah Harry yang sedang berlari hingga ia terpental jauh ke belakang. “Buuumm…!!!” Terdengar suara ledakan keras yang dahsyat. Badan Harry menimpa tembok yang menjadikan jalan yang dilewati oleh Pofesor Willy dan anak – anak itu menjadi buntu. Tembok itu runtuh dan menimpa tubuh Harry yang rusak parah.

Melihat hal itu Profesor Willy dan anak – anak itu segera datang menghampirinya. Mereka tak tega melihat keadaan Harry yang sudah rusak parah itu. “Har.. Harry, apa kau bisa mendengarku, jawablah! Aku membutuhkan jawabanmu sekarang!” kata Profesor Willy dengan sedih. Harry masih dapat menggerak – gerakkan jari – jari tangannya dengan perlahan – lahan bahkan ia mampu memegangang lengan Profesor Willy.

“Maafkan aku Prof, aku tak mampu melaksanakan tugas dengan baik…” Bersamaan dengan itu pegangan tangan Harry pada lengan Profesor Willy kian melemah dan lampu pada matanya secara perlahan – lahan meredup hingga akhirnya tak ada tanda kehidupan lagi pada Harry. Anak – anak itu datang mengerumuninya. Mereka sangat sedih melihat kepergian Harry. Tak terasa air mata meleleh membasahi pipi mereka. Demikian juga dengan Profesor Willy. Matanya terus berkaca – kaca menatap keadaan Harry yang sudah tidak bisa bergerak lagi. Menyiratkan sebuah kesedihan yang amat mendalam pada dirinya…










Dunia Mini Part 15 : Ancaman dr.Grimm

Sementara itu di kegelapan malam yang dingin, tampak dalam keremangan malam bayangan seseorang memikul sesuatu yang besar. Ia memikul sebuah kain besar yang berisi sesuatu didalamnya. “Ooh berat sekali tampaknya benda ini, tapi aku harus sampai disana tepat waktu.” kata Harry mengeluh. Namun ia tak menyerah begitu saja, Ia terus memikul benda itu hingga sampai diujung jalan.

“Aku harus menyeberang, harus, harus bisa!” tekad harry dalam hati. “Harry.. kau dengar? sampai dimana kau sekarang?” tanya Profesor Willy yang sedang mengutak-atik sesuatu pada tabung-tabung di ruangan itu. “Ya, aku dengar Prof, aku telah sampai diujung jalan sekarang” jawab hari. Cepatlah sedikit harry, kau harus tiba tepat pukul delapan, jika tidak, semua rencana kita bisa gagal!” kata Profesor Willy mengingatkan. “Akan kuusahakan Prof sebisa mungkin!” jawab Harry. “Bagus, tapi ingat, berhati-hatilah dijalan Harry...” pesan Profesor Willy sambil menutup perbincangan.

Kini Harry melanjutkan lagi rencananya untuk menyeberang jalan. Ia melihat kearah lampu stopan yang ada disudut kanan atas.Diperhatikannya warna lampu itu. Merah..., dan sekarang berganti menjadi hijau. Kemudian diperhatikannya arah kanan dan kiri jalan. Semua kendaraan telah berhenti. Kini ia bersiap-siap untuk menyebrang. Ditariknya kain itu dengan sekuat tenaga.Perlahan-lahan benda itu bergerak perlahan.Walaupun berat, ia terus berusaha untuk menariknya.

Kembali diperhatikannya lagi nyala lampu yang ada di stopan. Masih menyala merah tapi ia memperhatikan hitungan yang ada di sebelahnya. Hitungan itu menunjukkan angka 30. Kurang beberapa detik lagi lampu akan segera menyala hijau.Sekuat tenaga ia terus menggeret karung itu hingga sampai di ujung jalan. Tak jauh dari dirinya ada seorang nenek yang sudah begitu tua umurnya berjalan tertatih-tatih, sepertinya ia hendak menyebrang jalan juga.Tapi ia menyebrangi jalan sendiri, tanpa didampingi seseorangpun! itu sangat berbahaya bagi sang nenek!

Terbersit dalam pikirannya untuk menolong nenek itu, Namun apa daya ia sendiri sedang dalam kesulitan bahkan berbahaya bila ia tak segera sampai di seberang jalan, maka kendaraan - kendaraan yang ada di samping kirinya itu akan menabrak dan menghancurkan badannya dalam hitungan detik. Celaka! angka pada stopan itu menunjukkan angka 10, berarti kurang 9 detik lagi nyala lampu menunjukkan lampu hijau, Ia akan segera sampai di seberang jalan, Namun ia perduli. Ia menatap kebelakang. Ditatapnya lagi nenek itu. Sungguh betapa malangnya nenek itu,mungkin ia akan segera celaka, itulah yang ada di dalam pikiran Harry sekarang ini.

Tanpa pikir panjang ditinggalkannya kain yang berisi barang itu dipinggir jalan dan secepat kilat ia berlari kebelakang kearah si nenek yang sejak tadi masih berada ditengah jalan.Wuushhh...!! disambarnya tubuh sang nenek secepat kilat lalu digendongnya dan dibawanya ketempat yang aman. Itu dilakukan tepat ketika lampu menunjukkan warna hijau. “Oh untunglah...” kata Harry sambil tersenyum lega. Sang nenek hanya terheran-heran melihat apa yang dilakukan Harry barusan. Tapi setelah Harry menjelaskan bahwa sang nenek tadi dalam keadaan bahaya, ia akhirnya berterima kasih padanya.

Sesampainya di tempat tujuan, Harry lalu mengeluarkan benda dari dalam karung itu yang ternyata adalah sebuah papan luncur. Dengan papan luncur ini anak – anak itu bisa keluar dari dalam ruangan itu setelah sebelumnya disambung dengan pipa lubang saluran yang ada di dalam ruangan itu. Ia lalu mengeluarkan segala macam peralatan seperti bor, las, obeng dari dalam tubuhnya. Harry tak menemukan kesulitan berarti karena ia sudah diprogram untukk melakukan itu.

“Bagaimana Harry, apa kau sudah memasang papan luncur itu?” tanya Profesor Willy dari microphonnya. “Ya, semua sudah siap Prof, saatnya meluncur!,” jawab Harry. Professor Willy lalu menyuruh anak-anak itu untuk memasuki pipa lubang saluran yang ada di depan mereka.Awalnya mereka enggan karena tak tahu lubang saluran itu menuju kemana dan akan kemana mereka nantinya, Namun setelah Profesor Willy memberitahukan bahwa lubang saluran itu akan membawa mereka pulang, akhirnya mereka pun mau dan menuruti apa yang Profesor Willy perintahkan pada mereka. Satu persatu mereka keluar dari pipa lubang saluran dan melucur turun melalui papan luncur yang ada di luar ruangan gedung.

Harry telah menunggu anak – anak itu dan membantu mereka berdiri. Mereka kini mendapati diri mereka ada diluar ruangan dan dekat dengan jalan raya. Merasa telah bebas dan gembira bukan main. Diantara mereka ada yang tertawa bahkan ada menangis karena terharu. Mereka saling berpelukan satu dengan lainnya.Mereka kini telah bebas dari tabung yang telah lama membelenggu mereka selama ini.

Profesor Willy pun terharu melihat anak-anak ini begitu gembira. Tidak pernah ia melihat anak-anak segembira ini sebelumnya.Tak terasa airmatanya meleleh, membasahi pipinya. Tak lama kemudian ia dapat menguasai keadaan,kemudian ia mengajak anak - anak itu untuk segera pergi dari sana. “Ayo anak-anak paman akan mengajakmu pulang hari ini untuk bertemu dengan orangtua kalian di rumah!” Merekapun menurut dan merekapun melanjutkan perjalanan pergi menuju tempat Profesor Willy.

Namun belum beberapa langkah mereka beranjak, tiba-tiba terdengar suara ledakan yang amat keras. Suara ledakan itu mengagetkan semua anak-anak yang berada disitu termasuk Professor Willy. Seiring dengan ledakan itu, Terdengar suara seseorang yang menyebut nama Professor Willy dari tempat berasalnya suara ledakan itu dari arah belakang.

“Berhenti disitu Will!” “Jangan coba-coba kau beranjak sedikitpun dari tempat itu!” Professor Willy terdiam, badannya tak bergerak sedikitpun. Suara itu laksana ancaman maut yang ditujukan bagi dirinya. Tapi ia sepertinya mengenal suara itu sebelumnya. Suara itu sudah tak asing lagi baginya. “Aku sudah tahu apa yang kau perbuat Willy, ternyata kau adalah dalang dari semua kerusakan yang terjadi di tempatku ini!” “Tak kusangka, ternyata kau membalas apa yang kulakukan padamu beberapa tahun yang lalu sedemikian kejam!”

“Tidak, kau salah Grimm, apa yang kulakukan padamu kali ini adalah untuk membebaskan anak-anak kecil tak berdosa ini dari belenggu siksaanmu! Oleh karena itu kau harus menerima balasan yang setimpal dariku Willy, Hua..ha..ha..ha..haaa...” Terdengar tawa membahana dari mulut dr. Grimm. Ia tak menghiraukan perkataan Prof.Willy padanya. Nafsu amarah telah menyelimuti dirinya. Seiring dengan itu tubuhnya membesar, menjulang tinggi keatas, berubah menjadi raksasa yang mengerikan! Prof. Willy memandangnya dengan perasaan ngeri, ia tak menyangka dr. Grimm melakukan hal seperti itu.

Anak-anak yang tadinya ceria berubah menjadi ketakutan begitu mereka melihat perubahan yang aneh dan mengerikan pada tubuh dr. Grimm. Sementara itu tubuh dr. Grimm makin lama makin terus membesar hingga mencapai gedung gedung bertingkat yang ada disekitarnya. Ia terus berteriak seiring dengan tubuhnya yang membesar itu seakan ingin membuktikan kehebatan dan kedigdayaannya!

“Kau tak akan bisa lari dariku, karena aku akan terus mengejarmu Willy!” kata dr. Grimm dengan wajah penuh emosi. Setelah dirasa tubuhnya cukup besar, tanah bergetar hebat dan bumi seakan berguncang begitu ia menginjakkan kakinya yang kini menjadi super besar itu di jalan. Ia membanting dan merusakkan apa saja yang dilewatinya. Entah itu mobil, sepeda motor, telepon umum, rambu – rambu lalu lintas, atau apa saja yang menghalangi jalannya.

Orang – orang yang berada di sekitarnya menjadi sangat ketakutan melihatnya. Mereka menjadi panik dan berusaha lari sejauh – jauhnya untuk menyelamatkan diri. Merasa situasi mulai tak terkendali, Profesor Willy segera mengajak anak - anak itu segera menjauh dari tempat itu.Ia takut terjadi apa-apa dengan anak-anak itu. dr. Grimm lalu berusaha mencoba mengejar Profesor Willy yang berlari sambil berusaha menyelamatkan anak-anak itu dari amukan dr. Grimm sejauh mungkin.

Di satu sisi Profesor Willy berusaha berusaha menuntun anak – anak itu pergi menuju ke tempat yang aman. Ia melewati sebuah jalan sempit yang ada di sebuah gang. Ia berpikir tubuh dr. Grimm yang sebesar gedung bertingkat itu pasti akan kesulitan untuk melewatinya. dr. Grimm kini hanya beberapa meter dari Posisi mereka. Dan perkiraan Profesor Willy salah, karena dengan tenaganya yang super kuat itu, dr. Grimm mampu meratakan jalan – jalan kecil yang ada di depannya hanya dengan sekali injakan.

Anak – anak itu sangat ketakutan melihat tingkah dr. Grimm yang buas itu . Mereka menjerit – jerit ngeri bahkan ada yang sampai menangis karena saking takutnya. Mereka terus berlari bersama Profesor Willy dan Harry yang berusaha keras menyelamatkan mereka. Mereka tak tahu kapan ini akan segera berakhir.

Dunia Mini Part 14 : Bencana Di Screamland

Sementara itu Profesor Willy berhasil mengeluarkan satu persatu anak – anak itu dari dalam tabung dengan terlebih dahulu menguras air yang ada di dalamnya dengan memberikan perintah pada komputer yang ada di bagian kontrol tempat itu. Air secara perlahan – lahan menyusut ke bawah, terus menerus hingga tak tersisa sama sekali. Dan dengan perlahan – lahan pula tabung – tabung itu terbuka satu demi satu dan kini terlihat dengan jelas tubuh anak – anak itu yang berada di dalamnya.

Lalu dengan cepat Profesor Willy membuka satu persatu selang pernafasan yang menempel di hidung mereka, kemudian ia berusaha untuk menyadarkannya. Tampak dari wajah mereka yang putih pucat seperti mayat karena mereka terlalu lama berada di dalam air. Tak berapa lama kemudian secara perlahan – lahan mereka membuka mata. Mereka melihat keadaan di sekelilingnya. Mereka terlihat bingung karena seperti berada di tempat yang sangat asing bagi mereka.

“Harry bagaimana, apa kau sudah menyiapkan papan luncur itu?” Tanya Profesor Willy melalui headphone. “Ya, aku sudah siap Prof, silahkan anda bawa anak – anak itu kemari” sahut Harry. Dengan langkah cepat Profesor Willy lalu membuka sebuah lubang saluran udara yang ada di tembok tempat Itu. Ia lalu menyuruh semua anak – anak itu masuk melalui lubang saluran udara itu.

“Ayo cepat masuklah kemari anak – anak, kita sudah tak ada waktu lagi berlama – lama di tempat ini, kita akan segera pulang hari ini!” Perintah Profesor Willy sambil membimbing mereka untuk masuk. Daniel kini telah berada di bagian lantai paling atas.Ia melewati banyak stan permainan yang sangat menarik.Ia mengamati satu-persatu permainan yang ada ditempat itu. Permainan game, bola, dance, musik begitu menarik perhatiannya, apalagi disitu ada permainan yang menggunakan imajinasi sehingga apa yang ada didalam pikirannya bisa keluar dalam wujud nyata. Benar-benar mengagumkan!

“Daniel, bisa kau dengar suaraku?” Tanya Profesor Willy. “Ya, aku bisa mendengarmu dengan jelas disini prof, ada apa?” “Daniel, ingat apa yang kuperintahkan,segeralah menyusup masuk ketempat itu dan kacaukan semua sistem permainan yang ada ditempat itu, cepat Daniel lakukan apa yang kuperintahkan,kita sudah tak ada waktu daniel,kita harus menyelamatkan anak - anak itu dan juga adikmu”

“Ya, akan kulakukan semua demi mereka Prof” jawab Daniel. “Bagus, berhati-hatilah kau disana.” Pesan Profesor Willy sambil menutup pembicaraan. Daniel mengepalkan tangannya erat-erat. Ia teringat akan adiknya yang kini masih berada di dalam tabung. Ia bertekad akan melakukan apa yang sudah menjadi tugasnya dengan sebaik-baiknya, Karena itu pula ia tak memperdulikan mainan-mainan yang begitu menarik disana. ya, saatnya dimulai!

Sementara itu Profesor Willy terlihat sibuk mengerjakan sesuatu. Ia berencana melepaskan satu persatu anak - anak yang mendiami tabung itu satu persatu. Ia menggunakan salah satu komputer yang ada diruang kendali untuk menguras air dan membuka semua tabung yang ada ditempat itu.”Yap, berhasil! sekarang tinggal mengeluarkan mereka...”

Sementara itu daniel diam-diam memperhatikan gerak-gerik petugas yang berjaga-jaga disana.Ia mencari sebuah ruangan yang sebelumnya Profesor Willy telah memberitahukan padanya lokasi tempat itu berada padanya. Ruangan itu adalah ruangan pengendali semua permainan yang ada diseluruh tempat itu. Tak begitu sulit menemukan tempat itu karena tempat itu ada disudut pojok ruangan.Dengan menaiki tangga ia berhati-hati melangkah. Ia berusaha tidak dipergoki salah seorang penjaga keamanan disitu.

Setelah sampai, diintipnya keadaan dari dalam dari lubang ventilasi. Ya hanya ada dua orang operator yang menggunakan tempat itu. Daniel lalu merogoh-rogoh saku celananya mencoba mencari sesuatu. Dapat! benda itu adalah bom asap yang berisi gas tidur yang dibuat dan dirancang khusus oleh Profesor Willy.Tanpa menunggu waktu lagi,ia kemudian melempar bom itu kebawah tepat dimana kedua operator itu duduk.

Tak lupa ia mengenakan masker gas agar tidak terpengaruh efek dari gas tidur bom itu.Dan bisa ditebak selanjutnya, kedua orang itu langsung tertidur pulas begitu mereka menghirup gas tersebut. Daniel menunggu beberapa lama untuk memastikan kalau kedua orang itu benar-benar tertidur pulas. Setelah yakin kalau mereka benar-benar tertidur Daniel lalu membuka tutup ventilasi udara kemudian turun dari terowongan itu.Ia menuju ke komputer yang digunakan yang digunakan salah satu dari kedua petugas yang tertidur tadi.

Dengan cekatannya Daniel memakai komputer itu. Membuka password, mengganti dan merubah sistem yang ada dikomputer itu, semua itu karena profesor willy telah mengajarinya terlebih dahulu sebelum semua rencana itu dimulai, alhasil ia begitu mahir memakai komputer sekarang bahkan ia berusaha mengacaukan semua permainan disana bak seorang hacker! Satu demi satu ia berhasil memasuki program2 permainan di komputer itu. Tak sulit baginya memasuki program - program tersebut karena program - program itu telah dibuka sebelumnya dari dua orang karyawan yang sekarang tengah tertidur lelap itu. Ia mengutak-atik program permainan itu sesuai dengan imajinasi yang ada didalam pikirannya. Tergambar raut senyum penuh kemenangan pada bibirnya,Dan hasilnya...

“dr... celaka!” kata salah seorang petugas kepada dr. Grimm sambil berlari-lari dengan nafas ngos-ngosan.”Ada apa, kenapa kau berlari seperti itu?” tanya dr. Grimm terkejut. “Celaka, Semua permainan menjadi kacau tak terkendali!!!” jawabnya panik. “Apa kau bilang?I..ini tidak mungkin terjadi!” Kata dr. Grimm sambil menuju ke salah satu ketempat permainan yang berada didekatnya. Dan alangkah terkejutnya ia begitu melihat sendiri apa yang sebenarnya terjadi.

Semua memang benar-benar kacau tak terkendali. Salah satunya pistol air yang digunakan oleh anak -amak itu kini menembak diri mereka sendiri, mengejar dan terus menembak mereka sampai pakaian anak - anak itu menjadi basah kuyup semua! Bahkan yang lebih mengerikan lagi, permainan yang memunculkan bentuk 3 dimensi dari imajinasi anak-anak itu berubah menjadi monster - monster raksasa mengerikan yang nyata! Alangkah kacaunya keadaan disana, Semua anak - anak berlarian kesana kemari. Panik dan penuh dengan rasa ketakutan.

dr. Grimm yang melihat semua itu hanya bisa terdiam, ia tak tahu apa yang mesti diperbuat. Beberapa lama kemudian ia sadar akan apa yang terjadi. Geram dan rasa marah menjadi satu dalam dirinya. Dengan setengah berlari ia menuju ke ruang kontrol atas untuk memeriksa apa yang terjadi dengan didampingi beberapa anak buahnya.

Setelah ia membuka pintu, ia mendapati kedua orang anak buahnya yang bertugas sebagai operator di ruang pusat control itu tengah tertidur pulas. Hal ini makin membingungkan dirinya, apa yang sebenarnya tengah terjadi disini? “Ini pasti ada penyusup yang sengaja ingin mengacaukan tempat ini, cepat periksa semua ruangan control segera!” Perintah dr. Grimm pada anak buahnya dengan sengit.

“Jangan - jangan kau ada dibalik semua kekacauan ini,dan juga Maggie dan Willy? bukankah begitu Daniel?' tanya dr. grimm dengan nada ketus.”Ooh tentu saja tidak tuan Grimm, aku disini hanya ingin bermain seperti anak - anak yang lainnya disini.”jawab daniel mencoba mengelak “Oh ya,apa benar begitu? lalu kenapa kau memakai topi,dan apakah ini pin milikmu yang baru saja tertinggal diruangan kontrol tadi?” tanya dr.Grimm curiga.

Daniel terdiam,ia tak bisa menjawab,memang benar itu pin miliknya, pin bergambar spiderman yang amat ia sukai.ia tak menyadari kalau pinnya telah jatuh diruang kontrol tadi.rasa khawatir dan takut telah menyelimuti hatinya.”Bagaimana daniel, kenapa kau hanya diam saja? Memang benar kau yang melakukannya kan?” tanya dr.Grimm dengan wajah penuh amarah.

Tanpa pikir panjang lagi ia lalu menyuruh kedua anak buahnya untuk menangkap daniel."Tangkap dia,jangan biarkan ia lolos!” Tak ingin tertangkap,dengan mencoba berlari untuk menghindar dari sergapan kedua anak buah dr.grimm.ia terus berlari mencari jaan keluar dari tempat itu. Daniel ternyata lebih gesit,ia tiba - tiba menghilang dari pandangan kedua orang yang mencoba menangkapnya.ia menghilang ditengah keramaian anak - anak yang berlari karena panik.karena itulah mereka kesulitan untukmenemukannya.

”Hei, apa yang kalian cari aku ada disini!” Teriak daniel,mencoba memberitahukan posisinya pada kedua orang itu.Mereka saling berpandangan,heran, tak mengerti mengapa daniel melakukan hal seperti itu.Ia seperti mengejek mereka untuk segera menangkapnya,padahal ia bisa saja melarikan diri tadinya. Daniel hanya tersenyum saja, sepertinya ia mempunyai suatu rencana untuk menghadapi mereka berdua.

Tanpa pikir panjang, mereka lalu berlari untuk mencoba menangkap lagi. Namun belum jauh mereka mengejar Daniel, tiba-tiba kaki mereka seperti menginjak suatu benda yang kecil dan licin, yang ternyata benda itu adalah kelereng! Daniel memang cerdik, ia memasang perangkap berupa kelereng dalam jumlah banyak agar mereka terjatuh dan tentu saja ia bisa bebas dari kejaran mereka.

Tak dapat dihindari lagi kedua orang itu akhirnya terjatuh dan lebih parah lagi kedua dahi mereka saling bertabrakan satu sama lain dan saking kerasnya tabrakan itu mereka akhirnya pingsan. “Daniel hanya tertawa melihat mereka berdua, Kini ia sudah bebas dari ancaman dr.grimm yang akan menangkapnya. Ia kemudian melanjutkan kembali pelariannya dari tempat itu.

“Tappp..!” Belum jauh ia belari, tiba – tiba ia merasakan ada sebuah tangan yang menggenggam erat lengannya, erat sekali hingga ia merasakan sakit di lengannya. “Ha…ha…ha…ha…, mau kemana kau Daniel, kutangkap kau sekarang!” Daniel mendengar suara itu dan ia seperti mengenal suara orang itu sebelumya dan dia adalah… Ozy! Ya tak salah lagi itu adalah Ozy! “Apa yang dia lakukan disini, Kenapa dia menangkapku!” pikir Daniel dalam hati.

“Sudahlah kau jangan banyak bergerak, aku akan segera membawamu pada dr.Grimm. Dan tentunya kau heran kan, kenapa aku melakukan semua ini, ini semua karena aku sangat membenci Profesor Willy, karena ia menghalangi rencanaku bersama dr.grimm untuk menguasai dan mengendalikan semua anak – anak di dunia ini! “Ha…ha…ha…haaa…!!“ “Tidak, itu tak boleh terjadi, aku takkan membiarkan semua itu!” seru Daniel, ia terus berontak sambil berusaha melepaskan diri dari genggaman tangan Ozy yang membelenggunya.

“Plaaak!!“ Tiba – tiba terdengar suara keras dari arah belakang, dan seketika itu juga Daniel merasakan ikatan tangan Ozy yang menjepit tangannya tadi perlahan – lahan terlepas. Penasaran, ia lalu melihat apa yang sebenarnya terjadi.Ia melihat Ya ampun, ternyata itu adalah Nona Maggie yang sekarang sudah berdiri tepat di belakangnya.

“Ini adalah hukuman bagi pengkhianat sepertimu Ozy!” kata Maggie dengan nada gusar. Ia telah memukul kepala Ozy dengan sebuah pentungan dari belakang hingga pingsan. “Oh, syukurlah kau selamat!“ kata Maggie sambil memeluk Daniel. “Terima kasih Nona Maggie, kau telah menyelamatkanku tadi.” “Tak apa Daniel, itu memang sudah menjadi tugasku” kata maggie sambil tersenyum. Tapi dimana Profesor Willy sekarang,apa ia sudah menyelamatkan adikku dan yang lainnya? tanya Daniel dengan nada cemas.

“Tenang Daniel, tak ada yang perlu kau cemaskan, Sekarang ini mungkin ia sudah membebaskan mereka dari tempat ini dan sekarang sedang dalam perjalanan ke Dreamland” kata maggie berusaha menenangkan. ”Ya, anda benar Nona Maggie, mudah-mudahan saja mereka semuaselamat” kata daniel optimis. ”Tapi ngomong-ngomong dimana dr. Grimm sekarang berada, aku tak melihatnya sejak tadi” tanya daniel.”Kau benar, sejak dari tadi juga aku tidak melihatnya, mungkinkah ia..., Ooh kalau begitu kita harus menuju kesana sekarang Daniel!” ajak Maggie sambil menggandeng tangan Daniel.

“Eeh, tunggu sebentar Daniel!” tiba-tiba maggie menghentikan langkahnya.Ia membungkukkan badannya sambil memungut sesuatu.”Apa itu nona?” tanya Daniel heran. “Seperti yang kau lihat, ini adalah seekor kecoa Daniel..” kata maggie sambil menunjukkannya pada Daniel.”Iih, apa yang kau lakukan Nona, itu sangat menjijikkan sekali!” Kata Daniel sambil menahan rasa jijik melihat apa yang dilakukan oleh maggie.”Tenang saja Daniel,aku mempunyai suatu rencana dengan kecoa ini...” kata Maggie sambil tersenyum. Daniel hanya diam memandang kecoa itu. Dalam hati, Ia penasaran sekali apa yang akan dilakukan Nona Maggie terhadap kecoa itu nantinya.

Dunia Mini Part 13 : Rencana

Kenapa kita pulang lebih awal, bukankah disana masih banyak tempat lain yang belum kita lihat?” Tanya Maggie penasaran. “Ya, kau lihat sendiri kan kalau ia tetap tak mau menunjukkan tempat dimana ia melatih anak – anak itu untuk mendapatkan kekuatan super!” sahut Profesor Willy. “Maksudmu ruangan yang berisi tabung – tabung itu ya?” kata Maggie.

“Tabung apa maksudmu?,” tanya Profesor Willy penasaran. “Tabung yang berisi anak – anak itu” kata Maggie. “Dan juga Amie juga berada disana!” tambah Daniel sambil menerawang membayangkan sesuatu. “A.. apa maksud kalian? Siapa anak – anak di dalam tabung itu ? lalu siapa juga Amie?,” tanya tanya Profesor Willy dengan nada serius yang dengan tiba – tiba menghentikan laju mobil yang ia setir.

“Sekarang tolong jelaskan apa yang telah kalian katakana tadi, aku mau dengar!” kata Profesor Willy sambil mengernyitkan dahinya. “Kau tahu ketika kami berada di belakang tadi sebenarnya kami tersesat dan tak tahu jalan. Lalu kami menemukan sebuah ruangan yang aneh. Disana banyak terdapat tabung - tabung berukuran besar yang di dalamnya berisi anak – anak yang masih kecil kira – kira seumuran dengan Daniel,” terang Maggie.

“Apakah mereka masih hidup?” tanya Profesor Willy. “Tentu saja, ada selang infus yang dihubungkan dengan tabung oksigen di dalam air untuk mereka bernafas” jawab Maggie. “Dannn…apakah ada suatu alat yang dihubungkan pada kepala dan tangan mereka?” “Ya ada, tapi aku tidak tahu alat apa itu?” jawab Maggie. “Ya, tak salah lagi, melalui tabung percobaan itulah dia melatih mereka!” seru Profesor Willy sambil mengepalkan jari – jari tangannya. “Melatih? Bagaimana caranya?” Tanya Maggie heran.

“Bio Ultra Psycho Energy yang diserap melalui kekuatan di alam bawah sadar mereka kemudian diolah dan dikendalikan oleh pusat computer yang ada disana” terang Profesor Willy dengan mimik muka serius. “Bio Ultra Psycho Energy? Apa itu, aku tak pernah mendengarnya?” Tanya Daniel yang dari tadi hanya diam mendengarkan. “Tentu saja kau tak pernah mendengarnya karena ini adalah sebuah ilmu yang dikembangkan sebuah penelitian khusus. Adalah temanku Lester pada waktu SMA dulu yang melakukan penelitian mengenai hal ini”.

“Bio Ultra Psycho Energy adalah sebuah energi yang tersimpan di dalam tubuh manusia tapi hanya ada di alam bawah sadar manusia. Lalu Lester berhasil menciptakan sebuah alat yang bisa mengendalikan energi tersebut.” terang Profesor Willy. “Kemudian apa yang ia lakukan dengan alat tersebut?” tanya Daniel penasaran. “Sebelum menggunakan alat tersebut lebih jauh, ia ditemukan mati secara misterius tak lama setelah alat itu ditemukan. Itu sebabnya aku tidak menyukai cara – cara seperti itu, bukannya berguna bagi anak – anak itu tapi membuat mereka malah menjadi seperti mutan” terang Profesor Willy.

“Tapi bagaimana mungkin alat itu bisa jatuh ke tangan dr. Grimm?” tanya Maggie penasaran. “Entahlah bagaimana caranya, tapi yang pasti kemungkinan itu bisa saja terjadi apalagi dr. Grimm adalah orang yang licik! Dan untuk itu kita harus membebaskan anak – anak itu dari sana sebelum terlambat!” Lalu bagaimana cara kita membebaskan mereka?” Tanya Daniel. “Dengan menyusun rencana” jawab Profesor Willy singkat sambil kembali menyalakan mesin mobil dan kemudian pergi.

“Bagaimana kita bisa membebaskan anak – anak itu tanpa ketahuan?” Tanya Maggie penasaran. “Tentu saja kita harus mengacaukan system pengamanan tempat itu terlebih dahulu”. Terang Profesor Willy. “Caranya?” Tanya Daniel. “Kita menyamar!” jawab Profesor Willy singkat. “Nah, sekarang kita bagi – bagi tugas. Daniel, kau bertugas untuk mengacaukan sistem permainan yang ada disana, Maggie kau bertugas mengacaukan system pengamanan dan aku sendiri yang akan membebaskan anak – anak itu, bagaimana semua jelas?”

“Aku tak mengerti sedikitpun tentang sistem, nah sekarang bagaimana caranya?” Tanya Maggie sambil menengadahkan kedua tangannya keatas. Profesor Willy lalu mengajari mereka berdua bagaimana cara kerja system itu dan cara mengacaukannya secara bertahap dan perlahan agar lebih mudah dimengerti, kemudian…

“Apaaa, aku harus menyamar? Ooh tidak, apapun akan kulakukan keuali menyamar sebagai laki – laki!” protes Maggie dengan wajah cemberut. “Tenang Maggie, aku tahu kau cantik, indah dan menawan hati…” kata Profesor Willy. “Oh ya, memang begitu!” potong Maggie dengan manja. “Tapi hanya dengan cara inilah kita bisa masuk ke dalam sana dan menggagalkan aksi mereka. Apa kau tak kasihan melihat anak – anak kecil tak berdosa itu harus berada di dalam tabung untuk waktu yang sangat lama! Bayangkan betapa tersiksanya mereka dan tentu juga orang tua mereka yang terus memikirkan keadaan mereka tiap hari. Aku mohon kepadamu Maggie, tolonglah…pinta Profesor Willy dengan nada memelas.

Maggie hanya diam membisu, matanya memandang lurus ke depan kearah Profesor Willy yang sedang berbicara kepadanya. Matanya tampak berkaca – kaca dan tak lama kemudian ia menitikkan air mata. “Ya, kau benar Wil, anak – anak itu harus diselamatkan. Aku bersedia…” Ia lalu memeluk Profesor Willy untuk menumpahkan rasa harunya itu. “Bagus Maggie, itulah yang mereka harapkan!”

Apakah kau sudah siap, waktunya akan segera dimulai!” tanya Profesor Willy sambil melepas pelukan Maggie. “Ya, aku sudah siap”. Jawab Maggie pelan sambil menyeka airmatanya yang menetes di pipi. “Nah sekarang kita akan pergi ke salon milik Nyonya Wilda yang ada di ujung seberang sana” kata Profesor Willy sambil mengambil jaket miliknya yang ada di gantungan baju dan bersiap untuk pergi.

“Dok…dok…dok!” terdengar suara pintu diketuk dari luar. Dan tak lama kemudian seseorang datang membuka pintu itu dari dalam rumah. “Ooh ternyata anda Profesor Willy, silhkan masuk”. Kata Nona Wilda pemilik salon itu mempersilahkan mereka masuk. “Perkenalkan ini adalah Daniel teman kecilku yang baru” “Ooh selamat datang, senang berkenalan denganmu nak!” kata Nyonya Wilda sambil menjabat lengan Daniel. Dan tentunya Anda sudah tak asing lagi dengan seseorang yang berada di sebelahku ini…” Profesor Willy menunjuk Maggie yang berada di sampingnya.

“Aku tahu kau pasti Maggie kan? Ya ampun, kau sudah besar sekarang, kau cantik sekali!” kata Nyonya Wilda sambil memeluk tubuh Maggie erat – erat. “Aku benar – benar merindukanmu, kau sudah lama tak kemari” kata Nyonya Wilda sambil menitikkan airmata. “Ya, aku juga. Maafkan aku Nyonya Wilda, aku tak pernah mengunjungimu beberapa tahun terakhir ini” sahut Maggie.

“Apa kuliahmu sudah selesai?” “Tentu saja sudah, dan untuk itulah aku sekarang berada di kampung halamanku ini” “Oh baguslah, aku jadi bisa melihatmu kembali Maggie. Kau benar – benar lain sekarang”. “ Ah anda bisa saja, aku masih tetap seperti yang dulu kok!” sahut Maggie sambil tersipu malu. “Ooh Maaf aku jadi lupa, kau ingin pasti ingin potong rambut kan? Ayolah duduk kemari” kata Nyonya Wilda mempersilahkan Maggie untuk duduk.

“Kau ingin potongan yang bagaimana Maggie?” “Pendek seperti laki – laki” jawab Maggie singkat. “Ap…Apa? Apa aku tak salah dengar kau mau memotong rambutmu seperti laki – laki?” Nyonya Wilda terheran – heran dengan permintaan Maggie. Tidak seperti biasanya ia meminta potongan rambut seperti itu. “Ya, kau tak salah dengar Nyonya Wilda, aku ingin kau memotongnya seperti potongan rambut laki – laki. Kau tak perlu merasa heran, lakukan saja!” pinta Profesor Willy. “O..oh, baik Prof, akan kulakukan apa yang kalian minta” kata Nyonya Wilda sambil menggeleng – gelengkan kepalanya.

“Nah sudah selesai Maggie, kau boleh berdiri sekarang” Kata Nyonya Wilda begitu ia selesai memotong rambut Maggie yang panjang itu. “Waaw, kau terlihat semakin cantik Maggie!” puji Profesor Willy ketika melihat tampilan baru Maggie. “Ya aku memang terlihat masih cantik seperti dulu, hanya potongan rambutnya saja yang lebih pendek”. Kata Maggie sambil menatap potongan rambutnya yang baru di depan cermin. “Jangan khawatir Maggie, setelah semua ini selesai kau bisa memanjangkan rambutmu lagi seperti semula” kata Profesor Willy sambil tersenyum. Mereka kemudian pamit pulang kepada Nyonya Wilda untuk kembali ke rumah Profesor Willy. Disana mereka segera mengatur rencana selanjutnya.

“Lalu bagaimana kita mengeluarkan anak – anak itu dari sana?” Tanya Maggie. “Ya, kau benar Maggie, itulah yang sedang kupikirkan sekarang ini. Tapi jangan khawatir aku punya rencana untuk kita nanti…” kata Profesor Willy sambil tersenyum…

Sementara itu di tempat lain dr. Grimm terlihat tersenyum sendiri ketika melihat tempat hiburannya penuh dengan lalu lalang anak – anak kecil yang ingin bermain disitu. “Ooh, bagus sekali, seperti inilah yang kuinginkan!” Ia lalu melihat seorang anak kecil yang terlihat kebingungan mencari sesuatu.

“Ada yang bisa kubantu nak, sepertinya kau sedang bingung mencari sesuatu?” “Oh ya Paman, aku mau mencari permainan Game Fantasi, apa paman bisa menunjukkan dimana tempatnya?” Tanya anak itu. “Game Fantasi adalah permainan yang paling bagus dan paling hebat disini, kau pasti akan ketagihan nak!” kata dr.Grimm sambil tertawa terkekeh. “Di tingkat paling atas, disanalah tempatnya!” tunjuk dr.Grimm “Baik Paman, terima kasih.” kata anak itu sambil berlalu pergi. Terlihat senyumnya mengembang dibalik topi yang ia kenakan. “Kena kau!” kata anak anak itu yang tak lain adalah Daniel yang baru saja telah mengelabuhi dr. Grimm.

“dr.Grimm, ada sesuatu hal yang harus anda ketahui!” kata seseorang pria yang tak lain adalah karyawan dr.Grimm yang bekerja di tempat itu. Setengah berlari ia menghampiri dr. Grimm. “Ada apa?” tanya Dr. Grimm sambil mendekatkan telinganya. “Ada kerusakan pada salah satu sirkuit jaringan yang menyebabkan saluran air yang ada di dalam tabung – tabung itu tidak berjalan sebagaimana mestinya” kata orang itu dengan berbisik di telinga dr. Grimm. “Ooh jadi itu masalahnya, itu perkara yang mudah, panggilkan saja teknisi kemari, kemudian suruh dia tangani itu” kata dr. Grimm sambil mengernyitkan dahinya. Orang itu kemudian menganggukkan kepala kemudian ia pergi melaksanakan apa yang dr. Grimm perintahkan padanya.

“Oh syukurlah anda sudah datang, ikuti aku, akan kutunjukkan tempatnya” kata petugas keamanan pada seseorang yang mengaku sebagai teknisi. “Seperti biasa anda tentu sudah tahu prosedurnya, silahkan diperbaiki, jika sudah selesai temui aku diluar” kata petugas itu begitu mereka sampai di ruangan yang dimaksud. “Baiklah, akan kukerjakan sebaik mungkin!” sahut teknisi itu sambil tersenyum.

Dunia Mini Part 12 : Ruangan Rahasia

Sampailah mereka kini ke sebuah ruangan besar yang terdiri dari beberapa monitor berukuran 20 inch yang disusun menjadi satu. “Ini adalah layar - layar monitor tv yang berisi video rekaman para anak - anak yang telah berhasil aku latih hingga berhasil menjadi seperti ini. Tingkat kemampuan, kecerdasan, kekuatan dan daya pikir mereka meningkat luar biasa hebatnya! terang dr. Grimm.

“Contohnya seperti apa?” tanya Profesor Willy penasaran. “Seperti yang kaulihat disemua monitor tv ini masing - masing menampilkan bagaimana kemampuan mereka digunakan, ada yang menyetrika baju sekolahnya cukup hanya dengan menggunakan tangan kanannya saja dan dibagian sana ada video yang menampilkan seorang anak sedang membantu ayahnya menyalakan rokok dengan bantuan tangannya yang mengandung api!” kata dr. Grimm menjelaskan secara panjang lebar.

“Hei apa itu? di bagian sana ada yang menampilkan beberapa anak yang sedang berkelahi!" kata Profesor Willy sambil menunjuk ke arah salah satu monitor. “Oh tidak, dugaanmu salah Wil, memang ada anak - anak yang sedang berkelahi disitu, tapi salah satu dari mereka yaitu anak didikku dengan kekuatan supernya melerai anak - anak yang sedang berkelahi itu dan mereka semua terpental hingga akhirnya mengurungkan niat mereka untuk berkelahi lagi” terang dr. Grimm.

“Ooh, benar – benar mengagumkan!” kata Daniel dengan takjub ketika melihat adegan yang dilihatnya di video itu. “Lalu bagaimana kau melakukan ini semua?” tanya Profesor Willy penuh selidik. “Melalui Bio – Energi yang berasal alam bawah sadar mereka.” jawab dr. Grimm dengan mantap. “Dimana kau menyimpan dan melatih anak – anak itu? Bisa kau tunjukkan padaku dimana tempatnya sekarang?” “Sebenarnya aku bisa saja menunjukkan keberadaan mereka padamu sekarang Wil, tapi demi alasan keamanan, maaf aku tidak bisa menunjukkan tempat itu padamu..”

“Jadi ada sesuatu yang kau sembunyikan dariku rupanya, sehingga aku tidak boleh melihatnya langsung!” kata Profesor Willy dengan nada heran. “Oh, bukan seperti itu yang kau bayangkan. Ini sudah menjadi keputusanku. Jadi aku berhak melarang siapapun termsuk kau!” terang dr. Grimm.

Ketika mereka berdua tengah berdebat mengenai video itu, tiba – tiba Daniel merasa ingin buang air kecil ke belakang, dan iapun bertanya pada dr. Grimm dimana letaknya. “Lurus saja dari sini, kemudian belok kiri, nah disitulah kau akn menemukannya.”. terang dr. Grimm. “Terima kasih dr. Grimm” kata Daniel sembari melangkahkan kakinya keluar ruangan. “Heei Daniel, akan kutemani kau!” kata Maggie sembari menyusul Daniel dari belakang.

“Ya ampun, kau sudah tak bisa menahannya lagi ya Daniel!” kata Maggie sambil tertawa kecil. “Ya, didalam ruangan sana sangat dingin sekali Nona Maggie, aku sampai menggigil kedinginan tadi”. kata Daniel polos. “Ya, akupun demikian, ha...ha...ha...” kata Maggie sambil tertawa lebar. “Eeh, jalan disini bercabang, sekarang belok kiri atau kanan ya?” kata Daniel kebingungan. “Lho, bukannya kata dr. Grimm tadi bilang belok ke arah kiri?” kata Maggie mencoba meyakinkan.

”Iya sih, tapi aku sendiri tak yakin belok kiri atau kanan, mungkin saja aku lupa” kata Daniel sambil menggaruk - garuk kepalanya. “Aduuh yang benar saja Daniel, kau malah membuatku bingung!” keluh Maggie. “Ooh kalau begitu kita lewat jalan yang sebelah kanan saja.” kata Daniel. “Apa kau yakin ini adalah jalan yang benar?” tanya Maggie. “Suer, aku yakin ini adalah jalan yang benar, anda tidak perlu khawatir kalau tersesat nanti Nona, karena aku sudah biasa tersesat…” kata Daniel sambil menggandeng tangan Maggie.

“Baiklah, aku percaya padamu Daniel, tapi awas kalau nanti kita sampai tersesat ya!” kata Maggie sambil menjiwit lengan Daniel. “Ya ampun tempat ini gelap sekali ya, apa kau yakin ini jalan menuju kesana?“ tanya Maggie begitu mereka memasuki begitu mereka memasuki koridor ruangan. “Koridor ini minim sekali cahaya, barangkali tempatnya ada di ujung sana, tapi mudah – mudahan saja kita tidak tersesat “. “Enak saja, kalau tersesat jangan bawa – bawa aku dong!“ kata Maggie bercanda. Daniel hanya tertawa kecil mendengarnya.

Tak terasa mereka berdua kini hampir sampai di sebuah ujung ruangan yang tidak mereka ketahui ruangan apa itu. Terlihat tabung – tabung besar berjejer dengan rapi disana. Dan alangkah terkejutnya mereka ketika melihat apa yang ada di dalam tabung itu. “Arrggghhh…apa itu!!??“ teriak Maggie terkejut setengah mati melihat pemandangan yang ada dihadapannya. “It…itu...man…manusiaaa!!!“ teriak Maggie ketakutan. Ia hampir saja lari kalau Daniel tidak mencegahnya.

“Tenang Nona, mereka takkan dapat mengganggumu karena mereka ada didalam tabung sekarang.” kata Daniel mencoba menenangkan. Ditatapnya wajah – wajah yang ada didalam tabung itu satu demi satu. Mereka semua ternyata masih anak – anak, umurnya rata – rata seumuran dengan dirinya. Mata mereka terpejam, diam dan tenang di dalam tabung yang berisi air. Mereka bernafas melalui selang infus yang dihubungkan pada oksigen yang berada di luar tabung.

“Sepertinya ini adalah tabung percobaan yang dimaksud oleh Dr. Grimm tadi“. “Pantas saja dia menyimpannya disini, ditempat yang tersembunyi dan jauh dari jangkauan anak – anak”. “Tapi buat apa ya dia membuat tabung seperti ini?”. Kata Daniel mencoba menyelidik. “Tempat ini kelihatannya menyeramkan sekali, ayo lekas kita pergi dari sini Daniel!” ajak Maggie sambil menggigit kecil bibirnya yang bergetar. Tampak raut wajahnya yang ketakutan ketika pertama kali melihat tabung – tabung itu. Ia takut kalau nantinya akan terjadi sesuatu dengan mereka ditempat itu.

“Tap…tap…tap…,” sayup – sayup mereka mendengar suara langkah seseorang dari arah depan. “Eeh, kau dengar itu Daniel, suara apa itu?” tanya Maggie sambil berusaha mendengarkan suara itu dengan seksama. “Ya, aku dengar, kalau tidak salah itu adalah suara langkah seseorang yang menuju kemari”, sahut Daniel sambil memperhatikan arah suara itu.

“Kalau begitu lekas kita pergi dari sini Daniel, jangan sampai ketahuan mereka kalau kita berada disini hanya karena tersesat!”. “Ya, kau benar Nona, ayo kita pergi!” sahut Daniel sambil menganggukkan kepala. Mereka lalu beranjak pergi dari tempat itu ketempat dimana mereka menuju kearah sana sebelumnya. Sekali lagi Daniel memperhatikan anak – anak yang berada di dalam tabung. Untuk apa mereka berada di dalam sana dan bagaimana nasib mereka nanti itulah hal yang berkecamuk dalam pikirannya sekarang.

Tiba – tiba diantara anak – anak itu ia melihat sesosok wajah yang begitu dikenalnya dan tak asing lagi baginya. Ya, dia adalah…”Amie! lihat itu Amie!” Tak sadar ia mengucapkan kata itu ketika ia akan beranjak pergi dari tempat itu. “Siapa Amie itu?” tanya Maggie sambil menghentikan langkahnya. “Dia adikku. Kami berpisah beberapa hari yang lalu sebelum dua orang dengan mengendarai mobil datang dan menculik kami berdua, tapi aku berhasil meloloskan diri sedangkan ia tidak,” kata Daniel menceritakan asal mulanya. Ia menatap tubuh adiknya yang berada di dalam tabung itu sambil menitikkan air mata. Terbayang wajahnya yang ceria dan selalu bertingkah serta banyak bicaranya.

Namun yang ditatapnya kini hanya bisa diam membisu, tubuhnya tak bergerak sedikitpun, matanya terpejam layaknya orang mati. Tapi ia masih berharap adiknya tidak mati di tempat aneh seperti ini dan Amie masih tetap hidup agar mereka bisa bersama dan bercanda seperti dulu. Lama ia melamun melihat adiknya sampai terdengar sebuah suara membuyarkan lamunannya.

“Ayo Daniel, kita sudah tak punya waktu lagi berada disini. Kita harus segera pergi sebelum para penjaga itu menemukan kita!” desak Maggie sambil menggaet lengan Daniel. “Lalu bagaimana dengan Amie? kita harus menolongnya Nona, kasihan ia disini!,” kata Daniel memelas. “Kita akan datang lagi kemari untuk menolongnya, bukan hanya Amie tapi mereka semua Daniel” bujuk Maggie. “Ya, anda benar, kita harus menolong mereka semua!” kata Daniel dengan sendu. “Ya, tapi tidak sekarang!” sahut Maggie.

Ia lalu menggaet lengan Daniel lalu dengan berjalan mengendap – ngendap mereka keluar dari tempat itu. “Oh akhirnya kalian kembali! tapi kenapa lama sekali, apa kalian tersesat?” tanya Profesor Willy heran. “Ooh tentu saja tidak, tadi Daniel mengeluh kalau perutnya tiba – tiba sakit jadi sekalian buang air besar tadi” sahut Maggie memberi alasan. “Jadi begitu ya, tak apalah, kupikir kalian tadi tersesat jadi aku khawatir dengan kalian” kata Profesor Willy sambil menggeleng – gelengkan kepala.

Profesor Willy lalu melanjutkan perbincangannya kembali dengan dr.Grimm. “Ya sudah kalau kau tetap tak mau menunjukkannya padaku tak apa, tapi aku tetap tak suka dengan caramu melatih anak – anak itu, mereka jadi lebih mirip mutan daripada manusia!” kata Profesor Willy dengan nada sengit. “Daniel, Maggie ayo lekas kita pergi dari sini!”. Mereka lalu pergi meninggalkan tempat itu meninggalkan dr.Grimm seorang diri yang terlihat tersenyum melihat kepergian mereka.

Dunia Mini Part 11 : Bayangan Buruk di Screamland

Ha..ha..ha...lihatlah Will, ini adalah penemuan baruku Screamland, sebuah nama yang menarik bukan? Lihat anak - anak ini yang menjadi penggemarku, oh bukan maksudku percobaanku! Lihat setelah mereka bermain di tempatku ini, mereka menjadi..aneh dan gila dalam sekejap! Lihat mereka berani membantah perintah orang tua, menghancurkan semua perabotan di rumah dan merusak segalanya! Lihat anak - anak itu menjadi semakin liar,hancurkan! Hancurkan semuanya!!! Ha..ha..ha..."

“Oh tidak, jangan lakukan itu!” teriak Profesor Willy disertai keringat dingin dari seluruh wajahnya. Seketika itu juga Daniel dan Maggie yang masih tertidur lelap sontak terbangun begitu mendengar teriakan dari Profesor Willy yang berada di dekatnya. “Eeh ada apa ini Prof? Kenapa anda berteriak - teriak seperti itu?” tanya Daniel sambil menggosok - gosokkan kedua matanya karena masih mengantuk. “Ya, kau seperti habis dikejar hantu!” seloroh Maggie sambil menguap panjang.

“Maaf telah membangunkan kalian berdua karena aku habis bermimpi buruk tadi” terang Profesor Willy sambil menyeka keringatnya yang bercucuran. “Hah anda habis bermimpi buruk? Pasti menyeramkan sekali ya mimpinya?” tanya Daniel terkejut. “Ya seperti itulah, tapi sudahlah jangan terlalu dipikirkan, mungkin itu cuma perasaanku saja" kata Profesor Willy menenangkan.

“Sekali - sekali bermimpilah yang indah - indah Wil, supaya kami disini ikut senang mendengarnya!” seloroh Maggie. “Ah bisa saja kau ini!” kata Profesor Willy sambil menggeleng - gelengkan kepala. “Lihat kita sudah berada di atmosfir bumi!” seru Daniel sambil melihat pemandangan diluar dari jendela kapsul. “Oh itu karena aku telah mengatur program di kapsul ini terlebih dahulu agar ia dapat menurunkan ketinggiannya secara otomatis. Jadi sebentar lagi kita akan lagi kita akan segera sampai di darat” terang Profesor Willy.

“Ooh jadi begitu ya, canggih sekali alat ini!” kata Daniel kagum. “Oh ya Daniel, besok pagi pukul sembilan aku akan mengajakmu pergi ke sebuah acara yang diadakan oleh temanku, Jadi setelah mandi dan sarapan pagi besok kita akan langsung pergi ke sana.” “Kalau boleh tahu acara apa itu?” tanya Maggie penasaran. “dr. Grimm temanku semasa kecil membuka sebuah tempat hiburan anak - anak yang terletak di seberang jalan sana. Dia mengundangku untuk menghadiri acara pembukaan tempat itu.” sahut Profesor Willy.

“Oh begitu ya, tapi kalau dia membuka bisnis hiburan itu disini, bukankah itu berarti dia akan menyaingi usahamu nantinya?” kata Maggie sambil mengernyitkan dahinya. “Ya kau benar, tapi menurutku tempatku ini lebih baik daripada miliknya, apalagi aku telah berhasil menciptakan Miniland, kita lihat saja nanti!" kata Profesor Willy sambil tersenyum.

“Tapi aku jadi ingin tahu hiburan seperti apa yang akan diberikannya pada anak - anak itu...Jadi bolehkah aku ikut bersama kalian?” tanya Maggie dengan manja. “Hmm, mengingat jasamu tadi pada kami, baiklah kau boleh ikut!” sahut Profesor Willy. “Nah begitu, terima kasih telah mengajakku.” kata Maggie sambil tersenyum senang. “Nah sekarang kita lanjutkan lagi tidurnya!” kata Profesor Willy sambil menutup selimutnya.

“Dok..dok..dok!!”. terdengar suara pintu diketuk. “Apa kau sudah selesai Mag? Cepatlah sedikit!” kata Profesor Willy pada Maggie yang masih asik berdandan di dalam kamarnya. Ia masih tampak sibuk memilih – milih baju yang akan dikenakannya nanti. “Ooh, lama sekalin ia di dalam, dasar wanita!” Keluh Profesor Willy. “Sudah biarkan saja Prof, mungkin Nona Maggie masih sibuk memilih baju yang akan dikenakannya nanti. Kita tunggu saja dulu mungkin sebentar lagi juga selesai…”. Kata Daniel mencoba menenangkan.

Tak berapa lama kemudian Maggie keluar dari kamarnya setelah selesai berdandan. “Bagaimana penampilanku? Baguskan?” kata Maggie sambil bergaya menunjukkan gaun yang baru dipilihnya. “Ooh…anda terlihat sangat cantik sekali Nona!” puji Daniel ketika melihat dandanan Maggie yang baru itu. Dengan menggunakan gaun warna merah menyala Maggie dan make upnya yang tebal Maggie memang tampak tampil anggun dan serasi dengan gaun yang dikenakannya itu.

“Bagaimana dengan penampilan baruku ini Wil? Kenapa kau diam saja? Tanya Maggie pada Profesor Willy yang semenjak tadi hanya bengong menatapnya seakan tak percaya itu adalah Maggie. “O..eh..ya, cantik..cantik sekali kau hari ini. Benar – benar anggun!” kata Profesor Willy. “Nah sudah sepatutnya kau mengatakan itu…” kata Maggie sambil tertawa kecil. “Nah ayo tunggu apa lagi, sekarang ayo lekas kita pergi kesana!” ajak Maggie sambil mengapit lengan Profesor Willy. “E..eh…Maggie kenapa kau ini?” tanya Profesor Willy melihat tangannya diapit oleh Maggie. Namun Maggie hanya diam saja tak menghiraukan kata – kata dari Profesor Willy.

“Nah ini dia tempatnya!” kata Profesor Willy begitu mereka telah sampai di tempat tujuan. “Wah besar sekali tempat ini, bahkan lebih besar daripada di tempatmu Wil!” kata Maggie sambil memandang takjub gedung yang ada di depan mereka. “Tempat baru ini bahkan sangat ramai dikunjungi oleh anak – anak.” tambah Daniel. “Wajar saja karena ini adalah arena tempat bermain yang baru bagi mereka”. kata Profesor Willy.

Ia lalu menatap ke atas pada langit gedung itu. Disitu terpampang sebuah plakat nama besar bertuliskan Screamland yang telah diceritakan oleh dr. grimm sebelumnya melalui telepon.”Betul - betul sebuah nama yang mengerikan, aku jadi penasaran, permainan apa yang ia buat untuk mereka...” Mereka lalu segera masuk ke dalam gedung bersama dengan kerumunan anak - anak yang penasaran dengan tempat itu.

“Ooh akhirnya kau datang juga Wil, kau selalu menepati janji, kau tidak pernah berubah Wil! Ayo masuklah ke dalam!” sambut dr. Grimm. “Ooh kau pasti Maggie bukan, lama tak bertemu denganmu". kata dr. Grimm sambil menjabat erat tangan Maggie. “Dan siapa ini..?” Jari telunjuk dr. Grimm menunjuk ke arah Daniel, ia tak tahu siapa Daniel sebenarnya. “Oh aku, ini pasti anak kalian bukan?” Profesor Willy dan Maggie saling berpandangan, mereka terkejut dr. Grimm berkata seperti itu.

“Bukan, dia adalah Daniel. Kami menemukannya secara tak sengaja di jalan". kata Profesor Willy dan Maggie hampir bersamaan. “Maksud kalian anak ini tersesat?” “Ya seperti itulah”. jawab Profesor Willy. “Maaf, aku telah bertanya hal yang tidak - tidak Wil, itu karena aku sangat ingin melihatmu segera menikah..” kata dr. Grimm dengan mimik muka serius. “Eh..it..itu karena...” kata Profesor Willy dengan terbata - bata. “Itu karena kau terlalu sibuk dengan pekerjaanmu bukan?” potong dr. Grimm.

“Dan lihat, Maggie yang cantik ini sangat pantas menjadi istrimu!” kata dr. Grimm sambil tertawa lebar. bisa saja kau Grimm, kalau masalah Istri aku akan berusaha menemukannya begitu pekerjaanku ini semua selesai.” “Ooh jadi begitu ya, baik akan kutunggu janjimu itu, tapi jangan lama - lama ya!” kata dr. grimm sambil tertawa lebar.

“Waah hebat sekali kau sekarang, bisa membuat tempat hiburan untuk anak - anak sebesar ini, bisa dibayangkan betapa beruntungnya dirimu nanti!” puji Profesor Willy. “Ya, aku sangat tertarik dengan dunia anak - anak dari dulu, karena itu maka aku membangun tempat sebesar ini untuk mereka bermain. Lagipula aku berusaha untuk membuat tempat ini semenarik mungkin, lebih menarik daripada tempat hiburan lainnya yang pernah ada...” kata dr. Grimm.

“Apa itu?” tanya Profesor Willy penasaran. “Hmm, coba kau lihat yang ada di sana itu!” kata dr. Grimm sambil menunjukkan jari telunjuknya ke depan. “Hei sedang apa mereka disitu? bermainkah?” tanya Profesor Willy ketika melihat sekumpulan anak - anak yang memakai kaca mata sedang menggerakkan kaki dan tangannya mirip orang yang sedang bermain.

“Ya kau benar Willy, mereka memang sedang bermain, bermain video game!” terang dr. Grimm sambil tersenyum. “Bermain video game? Apakah game 3 dimensi yang diproyeksikan ke dalam kacamata hingga mereka dapat melihat isi di dalamnya?” tebak Profesor Willy. “Benar, dengan begitu mereka tak perlu memakai memakai media Televisi lagi untuk bermain video game, media itu telah menjadi usang sekarang, heh..heh..heh...” sahut dr. Grimm sambil tertawa terkekeh.

Daniel yang mendengar hal itu menjadi tertarik dan ingin segera mencoba permainan itu. “Hei Daniel kau mau kemana?” tanya Profesor Willy ketika melihat Daniel berlari ke arah anak - anak yang sedang mencoba permainan itu. “Biarkan saja dia mencobanya Wil, mungkin ia sangat permainan itu.” kata dr. Grimm mencoba menahan. Daniel yang tidak sabar mencoba permainan itu segera mengenakan kacamata hitam besar yang telah disediakan di tempat itu. “Tekan tombol hitam kecil yang ada di sebelah di sebelah gagang kaca mata itu Daniel!” kata dr. Grimm memberi petunjuk. Mendengar itu Daniel lalu menekan tombol yang dimaksud oleh dr. Grimm dan tak lama kemudian segera dirasakan adanya perubahan pada penglihatannya di dalam kaca mata itu...

Di dalam pandangannya ia kini berada di sebuah taman bermain. Taman bermain itu berada persis di belakang sekolahnya. Ia kemudian berjalan menyusuri taman itu dan tak jauh dari situ ia melihat ada sesosok anak kecil kira - kira berumur 8 tahun yang sedang bermain di tempat itu. Ia bermain di sekitar taman yang ada pasirnya, pasir laut yang dipasang khusus buat anak - anak yang ingin bermain pasir di sana. Tapi wajah anak kecil itu sudah tak asing lagi baginya. Ya, itu adalah Amie, adiknya sendiri! Tapi kenapa dia bisa berada disitu? Ia ingin mendekat dan menyapanya. Sudah lama sekali ia tak pernah bertemu dengan adiknya semenjak mereka diculik. Tapi tiba - tiba ia melihat ada sosok seseorang yang berjalan mendekati adiknya. Wajah orang itu juga tidak begitu asing baginya. Ya dia adalah Erick, anak satu kelas dengannya. Apa yang ia lakukan disini?

“Sedang bermain apa hei anak kecil?” tanya Erick pada Amie yang sedang asik bermain dengan mainannya. “Bermain mobil – mobilan.” Jawab Amie singkat. “Apa kau bilang? Bermain mobil – mobilan? “Ha…ha…ha…ha…Kau lucu sekali. Anak cewek kok bermain mobil – mobilan? Mobil – mobilan itu hanya untuk anak cowok saja, kalau cewek mainannya boneka tahu!” Kata Erick dengan nada membentak. Tapi Amie hanya diam saja, ia tak menghiraukan kata – kata Erick tadi. Ia masih asik bermain dengan mainannya.

“Kalau begitu kutenggelamkan mobil – mobil ini di pasir supaya kau tahu kalau anak cewek tak pantas memainkan ini!” Dengan wajah bengis Erick menginjak – injak mobil – mobilan yang dipakai bermain oleh Amie dalam pasir hingga mobil itu terbenam ke dalam pasir. “Jangan lakukan itu, itu punyaku,huuu…huuu…kau jahat!” kata Amie. Ia menangis tersedu – sedu melihat apa yang Erick lakukan pada mainannya. Namun Erick tak menghiraukan tangisannya. Bagai kesetanan ia meneruskan aksinya dengan menginjak – injak mobil – mobilan lainnya. Tak ada rasa bersalah sedikitpun dalam dirinya, baginya mobil – mobilan itu hanyalah sampah yang harus sedera disingkirkan dan dilenyapkan dari muka bumi! Di bibirnya tersungging senyum penuh kemenangan…

“Hei apa yang kau lakukan pada adikku disitu?” tanya Daniel dengan wajah penuh amarah pada Erick yang masih sibuk yang masih sibuk menginjak – injak mobil – mobilan milik Amie. Mendengar itu Erick lalu memalingkan wajahnya pada Daniel. Ia tak terkejut ada Daniel disampingnya. Hanya senyuman dengan wajah bengis yang ia tampakkan pada Daniel.

“Ooh ternyata kakaknya yang datang! Ha..ha..ha…, maaf Daniel aku telah mengganggu adikmu bermain disini”. Kata Erick tanpa ada rasa bersalah sedikitpun. “Heeh sialan kau! Terus kenapa kau ganggu dia!”. tanya Daniel dengan wajah menahan emosi. “Aku hanya ingin memberinya pelajaran kalau anak cewek seperti dia tak pantas memainkan mobil – mobilan ini dan untuk itu aku memberinya pelajaran, kalau ini…,” Erick mengambil salah satu mobil – mobilan Amie lalu diletakkan di depannya, kemudian diinjaknya mobil – mobilan itu hingga patah menjadi dua bagian! “Memang pantas untuk disingkirkan! Hua..ha..ha…” Erick tertawa terbahak – bahak selesai melakukan perbuatannya tadi. Amie yang sedari tadi masih menangis, makin meledak dan histerislah tangisannya!

Melihat perbuatan Erick yang dianggapnya sudah keterlaluan itu, makin meluaplah amarah dan emosi Daniel yang tentu saja tak bisa dibendungnya lagi. “Dasar gila kau! Kaulah yang pantas untuk disingkirkan!” Daniel lalu berlari ke arah Erick. Wajahnya penuh dengan luapan emosi. Ingin rasanya menumpahkan semuanya pada tubuh Erick.

“Coba pukul aku kalau bisa! Pukulanmu lemah dan tak bertenaga seperti dulu! Kau akan kalah Daniel, dasar pecundang!! Ha..ha..ha...” ejek Erick. Namun Daniel tak menghiraukan ucapannya. Bagai kesetanan ia lalu mendorong tubuh Erick ke arah pasir hingga mereka berdua jatuh saling bertindihan. Daniel jatuh menimpa tubuh Erick yang gendut.

“Lihat akan kubenamkan kepalamu di atas pasir ini!” kata Daniel dengan nada seru. “Coba saja kalau bisa!" kata Erick meremehkan. Ia masih saja meremehkan tenaga Daniel yang baginya tak seberapa itu. Daniel sendiri merasa keheranan, sepertinya ia mendapatkan kekuatan di luar batas kemampuannya. Tenaganya seperti bertambah berkali - kali lipat besarnya hingga ia mampu mendorong jatuh Erick yang bertubuh tambun. Erick pun merasa ada sesuatu yang aneh dengan diri Daniel. Tak biasanya ia sekuat itu. Ada rasa takut luar biasa pada dirinya yang kini tak mampu lagi ia sembunyikan.

“Hegg..hhh..heh..heh...Ampun Daniel, toloonggg..!!!” terdengar teriakan mengiba - iba dari mulut Erick. Nafasnya terasa sesak, hidung dan mulutnya penuh dengan pasir, ia tak bisa bernafas! Daniel dengan sekuat tenaganya yang luar biasa itu membentur - benturkan dan mencoba membenamkan kepala Erick ke dalam pasir sedalam mungkin!

“Daniiiiilll, bangun! Sadarlah!!” sayup – sayup terdengar suara seseorang yang membangunkannya. Perlahan – lahan ia membuka kedua matanya. Samar – samar ia melihat ada Nona Maggie dan Profesor Willy sudah berada tepat di hadapannya. “Eeh apa yang terjadi, apa yang barusan terjadi padaku?” tanya Daniel tak mengerti. “Tak sadarkah kau kalau tadi bertingkah aneh!” Kau terlihat seperti mendorong – dorong sesuatu ke lantai, kau terlihat aneh sekali?” kata Profesor Willy dengan nada heran. “Ya, aku baru saja menenggelamkan wajah Erick yang bengis itu ke dalam pasir! Ia benar – benar sangat memuakkan!”. Kata Daniel dengan wajah penuh emosi.

“Ya Tuhan, apa yang sebenarnya terjadi padanya, ia seperti habis membunuh seseorang!” kata Maggie. Ia terkejut tak percaya dengan apa yang barusan ia dengar tadi dari Daniel. Daniel yang semula baik dan periang tiba – tiba menjadi sangar, seperti orang yang kesurupan ia menjadi terlihat sangat jahat!. Maggie terlihat takut melihat wajah Daniel yang seperti itu.

“Tidak, ini bukan karena keinginan Daniel yang sebenarnya, tapi itu disebabkan oleh kacamata yang ia gunakan ini”. kata Profesor Willy sambil membuang jauh – jauh kacamata hitam itu dari yang dikenakan Daniel. Merasa ada yang tak beres, ia lalu mengambil satu persatu kacamata – kacamata hitam yang masih dikenakan oleh anak – anak yang bermain di tempat itu dan kemudian diinjak – injaknya hingga rusak!. “Dasar gila kau Grimm, kau telah meracuni pikiran anak – anak ini!” seru Profesor Willy dengan nada emosi.

“Hei apa yang kau lakukan, kau tak boleh merusak alat – alat itu!” ujar salah satu penjaga stan mengingatkannya. “Tenang Lex, biarkan saja. Ini hanya salah paham saja. Kau kembali saja ke tempatmu sana”. Kata dr. Grimm mencoba menenangkan. “Oh maaf Wil, aku telah membuatmu jadi seperti ini, tapi seharusnya kau tak perlu emosi begini. Kau hanya tak mengerti bagaimana cara anak – anak ini bermain dan menikmati permainannya”. “Ya, dan kau mencoba menjerumuskan mereka ke dalam mimpi – mimpi burukmu!” kata Profesor Willy dengan nada gusar. “Baiklah, mungkin aku yang salah telah membawamu kemari, tapi akan kutunjukkan ke tempat yang lebih baik daripada ini dan mungkin akan membuatmu senang” kata dr. Grimm sambil tersenyum.

Recent Post