Kamis, 08 Juli 2010
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua dalam pelaksanaan sensus penduduk tahun ini, menemukan ribuan jiwa suku terasing di empat kabupaten di Papua. Diperkirakan masih banyak suku terasing yang belum ditemukan.
"Kami menemukan ribuan jiwa suku terasing itu berkat informasi dari penginjil, lantas dilakukan penelusuran, ternyata informasi tersebut benar."
"Ada sekitar 2868 jiwa suku terasing yang berhasil didata,’’ ujar Kepala Bidang Sosial BPS Papua, Suntono kepada wartawan Selasa 22 Juni.
Mereka ditemukan, lanjutnya, diantara batas wilayah 4 kabupaten masing-masing di Kabupaten Mappi, Yahukimo, Asmat dan Bouven Digoel.
Kehidupan sehari-hari dari suku terasing yang berhasil ditemukan itu, menetap di atas pohon -- dimana mereka membuat tempat tinggal menyerupai rumah. Mereka juga sama sekali tidak mengenakan pakaian alias telanjang bulat.
"Hidup mereka di pohon, naik dengan menggunakan tangga, dan sama sekali tubuh mereka tidak mengenakan penutup," ungkapnya.
Ditambahkan dia, suku terasing yang ditemukan itu juga sama sekali tidak bisa berbahasa Indonesia.
"Mereka tidak bisa berbahasa indonesia, petugas saat mendata, mengggunakan jasa penerjemah," jelasnya.
Sedangkan komsumsi mereka sehari-hari, memanfaatkan lingkungan hutan sekitarnya yakni dengan berburu dan memetik tumbuh-tumbuhan.
"Mereka selain mengkomsumsi dedaunan dan binatang liar dihutan, juga masih makan batu," tambah dia.
Suntono menambahkan, kemungkinan masih banyak suku-suku terasing di Papua yang belum ditemukan.
"Kami terus menggali informasi dari berbagai pihak, untuk mengetahui keberadaan suku-suku terasing lainnya," imbuhnya.
Nama AKADEMI PARIWISATA (AKPAR) MEDAN yang tersusun dalam bentuk lingkaran menunjukkan tekad persatuan yang kokoh dalam upaya menghasilkan tenaga-tenaga profesional di bidang pariwisata.
Lambang AKPAR Medan mempunya 5 (lima) bagian yang mencerminkan kebesaran Pancasila, dasar falsafah Negara atas segala upaya dan kegiatan Almamater AKPAR Medan demi kepentingan Negara dan Bangsa.
Kelima (5) bagian tersebut mempunyai makna sebagai berikut :
* BOLA DUNIA : menggambarkan pariwisata sebagai suatu dunia yang tersendiri dan unik.
* BUKU TERBUKA : melambangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak habis-habisnya untuk dipelajari dan diamalkan sepanjang masa.
* MATA PENA : melambangkan karya dan karsa dalam bidang pariwisata sebagai hasil dari ilmu yang ditekuninya.
* LINGKARAN GELANG : menggambarkan pariwisata sebagai persatuan dan kesatuan serta membina persahabatan dunia.
* ANAK PANAH : yang mengarah keempat (4) penjuru dunia menggambarkan ruang lingkup kerja yang bebas dan luas tanpa batas.
Makna Merah, Putih, dan Hitam Logo Djarum Black
Beberapa waktu yang lalu saya teringat bentuk logo yang diusung Djarum Black sebagai jargon sekaligus pengenal produk rokok Djarum Black itu sendiri. Secara keseluruhan logo itu mengandung tiga warna utama yaitu hitam, putih, dan merah. Warna hitam menunjukkan background, warna putih untuk tulisan, serta warna merah untuk gambar segitiga sebagai pengganti huruf A dengan segitiga pada kata "BLACK". Melalui tulisan ini saya akan mencoba sedikit melakukan analisis tentang filosofi warna yang dimaksud.
Warna hitam pada logo Djarum Black ini digunakan sebagai warna latar (background) logo. Jika ditelaah, warna hitam menunjukkan sesuatu yang misteri, sakral, serta menonjolkan sebuah kekuatan. Kekuatan yang dimaksud bisa saja kekuatan untuk memikat para pecandu rokok untuk tetap menggunakan produk Djarum Black. Tidak seperti rokok pada umumnya, Djarum Black juga telah membuktikan kekuatannya untuk selalu berinovasi dalam hal warna rokok yang dihasilkan. Jika rokok pada umumnya mempunyai kertas linting berwarna putih, Djarum Black memiliki warna kertas linting yang berwarna gelap (kehitaman) yang enak dilihat siapa saja. Ini tentu menjadi sebuah terobosan tersendiri dalam dunia industri rokok, menampilkan sesuatu yang berbeda.
Warna putih adalah warna yang melambangkan kedamaian, kesucian, kebersihan, serta kesempurnaan. Dengan warna ini, Djarum Black mencoba untuk memberikan sinyal bahwa produk mereka adalah produk yang menawarkan kesempurnaan rasa dalam setiap hembusan asap rokoknya. Ini tidak terlepas dari usaha Djarum Black yang memiliki teknologi canggih penghasil rokok dengan memperhatikan kebersihan dan komposisi yang diracik dalam satu linting rokok sehingga cocok dinikmati oleh semua kalangan, baik muda maupun tua.
Warna merah melambangkan kesan keberanian dan perjuangan untuk meraih sesuatu. Kita tentu sudah tahu jika Djarum merupakan salah satu pabrik rokok tertua yang ada di Indonesia. Dengan semangat yang terus membara, maka pabrik ini semakin berani dan berjuang setiap waktu untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan zamannya. Berbekal pengalaman selama puluhan tahun, pasti keberanian dan semangat untuk melakukan terobosan-terobosan baru tidak perlu diragukan lagi, tidak hanya dalam kapasitas produksinya, tetapi juga telah melebarkan sayapnya untuk menjadi sponsor berbagai even, serta menyelenggarakan acara-acara yang bernilai positif seperti Djarum Black Blog Competition.
Pohon Kelapa Melambangkan Persahabatan
RUSIA selalu mendukung pembangunan Indonesia, begitu juga sebaliknya. Badan statistik Rusia mencatat, pendapatan yang diperoleh dari kerja sama ekonomi kedua negara mencapai angka USD1,4 miliar.
Ketika berkesempatan mewawancarai Duta Besar (Dubes) Rusia untuk Indonesia Alexander A Ivanov pada pertengahan Januari lalu,dia mengisahkan sebuah cerita yang sangat menarik.
Dia menyebut kisah ini sebagai ”Pohon Kelapa Rusia di Bumi Indonesia”. Ini bukan kisah dongeng, tetapi cerita nyata. Dikisahkan Ivanov, beberapa waktu lalu datanglah delegasi pengusaha Rusia ke Indonesia. Salah satu wakil pengusaha itu bernama Elizaveta Bushueva. Ivanov menyebut Elizaveta sebagai ”ULAMA”, artinya ”Usianya Lanjut, Masih Aktif”.
Dalam sebuah kesempatan,Elizaveta mengisahkan suatu pengalaman yang menakjubkan. Kisahnya bermula ketika kakak Elizaveta dan suaminya akan pindah dari Moskow ke desa Simangkuk, Sumatera Utara (Sumut). Mereka pindah ke Sumut untuk bekerja di konstruksi unit Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Asahan. Proyel PLTA Asahan merupakan salah satu program bantuan Rusia untuk Indonesia.
Menyadari bahwa dirinya akan berjauhan dengan sang kakak, maka Elizaveta berniat memberikan kenang-kenangan untuk kakak tercinta.Ketika sang kakak berpamitan dengannya, Elizaveta menyerahkan kenang-kenangan yang sudah dia siapkan, yaitu sebatang pohon kelapa yang masih kecil. Pohon kelapa mungil ini didatangkan dari kota Adler yang terletak di pantai Laut Hitam.
Elizaveta berpesan kepada kakaknya supaya menanam pohon kelapa pemberiannya di kawasan Simangkuk. Sesampainya di Simangkuk, sang kakak segera memenuhi permintaan Elizaveta. Dia menanam pohon kelapa mungil di area penginapan tenaga insinyur dan konstruksi dari Rusia. Kakak Elizaveta tidak pernah menyangka, pohon kelapa yang dia tanam ternyata beradaptasi sangat cepat dengan mineral tanah dan iklim Indonesia.
Pohon kelapa tumbuh subur, karena dipelihara oleh tangan-tangan yang baik. Hingga kini, pohon kelapa asal Adler itu masih berdiri kokoh di atas tanah Indonesia.Pohon kelapa pemberian Elizaveta menjulang bersama dengan pohon-pohon kelapa asli Indonesia yang tumbuh di sekitarnya. ”Rasanya kini sulit menentukan yang mana pohon kelapa pemberian Elizaveta,” ujar Ivanov.
Barangkali itu pula yang sempat terpikir oleh Elizaveta. Bagaimana pun, dia tentu ingin melihat bagaimana rupa pohon kelapa yang dulu pernah diberikan kepada sang kakak. Namun, postur ratusan pohon kelapa yang tumbuh di Simangkuk tampak serupa. Pasti sulit bagi Elizaveta untuk menemukan pohonnya kembali.
Namun, kenyataan ini tidak menyurutkan langkah Elizaveta untuk melanjutkan apa yang pernah diusahakan oleh kakaknya. Dia berkunjung ke Indonesia dan mengerahkan kemampuan terbaik untuk mengulurkan bantuan bagi generasi muda Indonesia. Bagi Ivanov, kisah tentang pohon kelapa Rusia di Indonesia merupakan simbol.
Pohon kelapa yang didatangkan dari negeri yang jauh ternyata bisa tumbuh subur di atas tanah Indonesia. ”Inilah simbol kerja sama Rusia-Indonesia yang kian kokoh.Pohon kelapa ini merupakan simbol persahabatan yang kuat di antara kedua bangsa yang jaya,” paparnya.
Henry Purcell Sang Maestro Musik Komposer
Henry Purcell (23 Februari 1685 - 14 April 1759) adalah seorang Jerman-Inggris komposer Baroque, yang terkenal karena opera, oratorio, dan konser grossi. Hidupnya dan musik mungkin adil digambarkan sebagai "kosmopolitan": ia dilahirkan di Jerman, dilatih di Italia, dan menghabiskan sebagian besar hidupnya di Inggris. Lahir di Halle di Kadipaten Magdeburg, ia menetap di Inggris pada tahun 1712, menjadi subyek naturalisasi mahkota Inggris pada tanggal 20 Februari 1727. Karya-karyanya meliputi Mesias, Air Musik, dan Musik untuk Royal Fireworks. Sangat dipengaruhi oleh teknik komponis besar dari era Baroque Italia, serta komposer Inggris, Handel musik menjadi terkenal dengan banyak komponis, termasuk Haydn, Mozart, dan Beethoven.
Logo Nokia Pertama Kali
Pada tahun 1865, Knut Fredrik Idestam membangun pengolahan kayu di Tampere, Barat Daya dari Findland. Kata “Nokia” merupakan bahasa Finland yang artinya, hewan berbulu gelap. Perusahaan modern yang dikenal sebagai Nokia Corporation merupakan gabungan antara Finnish Rubber Works, Nokia Wood Mill, dan Finnish Cable Works pada tahun 1967.
Sebelum memfokuskan pada bisnis telekomunikasi dan ponsel, Nokia memproduksi kertas, ban sepeda, mobil, sepatu, televisi, generator elektrik dan lainnya. Menjadi ponsel berjuta umat mungkin setelah mengganti logo gambar ikan yang tidak ada hubungan dengan arti Nokia sesungguhnya.
Unta Lambang Kemakmuran
Suku Beja adalah sebuah kelompok gembala yang hidup tersebar di padang pasir di Sudan, Mesir, dan Eritrea. Mereka adalah kelompok etnis non-Arab terbesar di antara Sungai Nil dan Laut Merah. Mereka sering disebut "Fuzzy Wuzzies" karena rambut mereka yang sangat kusut. Mereka adalah masyarakat yang agresif, dengan postur tubuh yang kecil, kurus, tapi kuat; dan bentuk wajah yang lonjong/oval.
Alkisah Suatu ketika, ketika tempat tinggal mereka mengalami musibah kekeringan dan kelaparan dimana - mana dan ternak - ternak domba milik mereka banyak yang mengalami kematian, tersebutlah seorang dari kaum mereka yang bernama Habib kebetulan pulang ke kampung halamannya itu. Para sahabat dan tetangganya terheran - heran melihat dirinya yang membawa seekor unta. "Hai Habib, mengapa engkau lebih memilih seekor unta daripada domba dan kuda?" tanya salah seorang dari sahabatnya. "Karena unta mampu menemaniku pergi jauh ke tempat ini tanpa rasa lapar dan haus.
Ia mampu membawa banyak barang seperti yang aku inginkan dan aku bisa bekerja dengan maksimal dengan unta. Apabila aku haus di perjalanan, aku bisa meminum susunya hingga dahagaku hilang". Itulah sebabnya mengapa suku Beja lebih sering memakai unta sebagai sarana transportasi dan semenjak itu mereka menganggap unta sebagai lambang kemakmuran karena semenjak itu mereka tak pernah merasa kekurangan.
Langganan:
Postingan (Atom)