Sabtu, 19 Maret 2011
Mengapa Banyak Pesawat Hilang di Segitiga Bermuda?
Segitiga Bermuda ( Bermuda Triangle ) adalah sebuah wilayah lautan di Samudera Atlantik seluas 1,5 juta mil2 atau 4 juta km2 yang membentuk garis segitiga antara Bermuda ( Wilayah teritorial Britania Raya ) sebagai titik disebelah Utara, Puerto Rico ( wilayah Amerika Serikat ) sebagi titik di sebelah Selatan, dan Miami ( negara bagian Florida, Amerika Serikat ) sebagai titik di sebelah Barat.
Segitiga Bermuda di mitoskan sebagai daerah yang MISTERIUS, pesawat dan kapal laut yang melintasi wilayah ini sering dinyatakan hilang tanpa sebab. Banyak spekulasi terkait hilangnya pesawat dan kapal dari Segitiga Bermuda, spekulasi yang muncul diantaranya :
A. GAS METANA
Penyebab lenyapnya pesawat terbang dan kapal laut secara misterius adalah adanya gas METANA di wilayah perairan tersebut. Teori ini dipublikasikan untuk pertama kali pada tahun 1981 oleh Badan Penyelidikan Geologi Amerika Serikat.
Menurut teori tersebut, di daerah Segitiga Bermuda terdapat “ Tambang Metana “, tambang ini terbentuk jika gas metana menumpuk di bawah dasar laut yang tak dapat di tembusnya. Gas ini dapat lolos tiba – tiba kalau dasar laut retak. Dengan kekuatan luar biasa, tumpukkan gas itu menyembur ke permukaan sambil merebus air, membentuk senyawa METANAHIDRAT. Oleh karena itu, pesawat yang terbang rendah dapat terpengaruh luapan gas ini dan akhirnya jatuh ke laut.
B. PESAWAT UFO
Ada yang mengatakan Segitiga Bermuda merupakan pangkalan UFO ( Unidentified Flying Object ), yakni sekelompok makhluk luar angkasa yang tidak mau diusik manusia ( hingga saat ini masih misteri ).
C. GEMPA LAUT DAN SERANGAN GELOMBANG BESAR
Teori ini mengatakan bahwa gesekan dan goncangan di tanah di dasar Lautan Atlantik menghasilkan gelombang dahsyat. Goncangan dan gelombang kuat dapat menyebabkan hilangnya keseimbangan pesawat serta tidak adanya kemampuan pilot dalam menguasai pesawat.
D. ADANYA GRAVITASI
Kuatnya Gravitasi menyebabkan alat navigasi di dalam pesawat tidak berfungsi, sehingga pesawat akan bergerak tidak normal dan akhirnya jatuh ke lautan.
E. BLACK HOLE
Pesawat jatuh karena adanya lubang ruang waktu yang menyedot hilang semua materi, seperti Black Hole ( lubang hitam ) yang ada di angkasa.
PESAWAT YANG HILANG
>> 7 Pesawat pengebom
Pada tahun 1944, tujuh pesawat pengebom saat Perang Dunia II hilang setelah lepas landas dari Bandara bermuda dalam perjalanannya dari AS menuju Italia.
>> 5 Pesawat F-19
Pada Desember 1945, lima pesawat militer Flight 19 dan satu pesawat penyelamat hilang saat melintasi kawasan Bermuda, mereka lepas landas dari Florida dan hilang di Segitiga Bermuda.
>> Pesawat C -119
Pesawat transfor C -119 Flying Boxcar dinyatakan hilang pada Juni 1965, pesawat berbadan besar dengan mesin ganda milik Angkatan Udara AS bermuatan kargo ini pada pukul 07.47 waktu setempat lepas landas dari Bandara Homestead. Pesawat dengan 10 awak ini terbang menuju lapangan terbang Grand Turk, Bahama dan diharapkan mendarat pada pukul 11.23. pesawat ini sebenarnya hampir menuntaskan perjalanannya, kontak radio masih terdengar hingga pukul 11.00, dan anehnya. Boxcar tak pernah sampai tujuan.
Ditemukan Fosil Monster Tertua
Kisah ini berawal dari penggalian yang dilakukan perusahaan pertambangan Syncrude di sebuah tambang minyak di Provinsi Alberta, Kanada pada 1994. Ketika penggalian mencapai kedalaman 60 meter, alih-alih menemukan sumber minyak baru, para pekerja malah dikejutkan oleh penemuan sebuah ‘kuburan’ dengan panjang 2, 6 meter.
Namun ternyata itu bukan ‘kuburan’ biasa, di dalamnya teronggok sebuah fosil utuh monster laut tertua yang pernah ditemukan dalam sejarah. Bisa ditebak, para ahli purbakala yang melakukan identifikasi pun segera dibuat tercengang oleh fosil yang akhirnya diberi nama Nichollsia borealis ini.
Ada dua alasan mengapa fosil yang kini menghuni Museum Royal Tyrrell di Drumheller, Alberta ini layak disebut penemuan hebat. Pertama karena ini kali pertama sebuah fosil hewan purba ditemukan dalam keadaan utuh. Kedua adalah munculnya teori bahwa hewan ini kemungkinan besar merupakan nenek moyang dari spesies Plesiosaurus.
“Plesiosaurus adalah predator tangguh yang pernah menjelajahi lautan pada zaman Cretaceous, sekitar 205-65 juta tahun lalu. Bila ternyata hewan ini adalah nenek moyangnya, ini benar-benar penemuan hebat!” jelas Patrick Druckenmiller, ahli purbakala dari Universitas Calgary yang bersama rekannya, Anthony Russell terus melakukan penelitian pada fosil sang monster. (nationalgeographic/bambang)