Lahir dari ketidakpuasaan terhadap pendahulunya, Steyr AUG tidak sekadar memenuhi predikat "sang pengganti". Dari segi desain, sosoknya sama sekali asing karena sangat pendek dan terkesan "memeluk" ketika digunakan. Selain itu, konsep modular yang diadopsi juga unik karena menjadikan Steyr AUG seperti bunglon.
Justru di versi ekspornya AUG -Armee Universal Gewehr - (Universal Army Assault Rifle) menemukan popularitasnya. Keberhasilan itu dicapai setelah lisensi produksi diberikan kepada Australia dan Malaysia seperti ekspor ke Irlandia, New Zealand, Tunisia, Arab Saudi, Oman dan AS
Ketidakpuasan Angkatan Bersenjata Austria atas performa balistik 7,62 x 51mm yang pada saat itu menjadi NATO STANAG, mendorong diadakannya program senapan serbu baru sebagai pengganti StG 58 (diadopsi dari FN-FAL) yang menjadi standar AB Austria. Tidak perlu jauh-jauh, Austrian Office of Military Technology ditugaskan untuk mengem-bangkan senapan baru tersebut, yang kemudian menggandeng Steyr-Daimler Puch yang memang berpengalaman dalam membuat senjata.
Kolonel Walter Stoll dari AOMT melakukan supervisi sebagai ketua dari program ini. Sementara desainnya diserahkan kepada Prof. Horst Wesp, Karl Wagner dan Karl Moser. Desain senjata awal disyaratkan harus ringan, kompak dan mudah dalam perawatan (terbukti memang desain ini 25% lebih pendek dari senapan manapun yang menggunakan ukuran laras serupa). Maka kemudian diputuskan bahwa senapan baru ini akan menggunakan kaliber 5,56 x 45mm dan mengadopsi bentuk bullpup yang terinspirasi dari prototipe EM-2 milik Inggris (kemudian juga menginspirasi pengembangan SA-80 Inggris).
Selain itu, sistem senjata juga menganut sistem modular. AUG hanya memerlukan penggantian laras untuk mengubah fungsinya dari assault rifle menjadi carbine, light machinegun, sub-machinegun atau bahkan sniper rifle. Seluruh laras dibuat dari baja kualitas tinggi dengan teknologi tempa suhu dingin (cold-hammerforging) yang dikembangkan secara khusus oleh GFM Steyr, Austria.
Sementara untuk memperpanjang umur laras, kamar peluru dan bagian dalam laras dilapisi krom. Keistimewaannya tidak hanya berhenti sampai disini. Steyr menggunakan laras dengan twist 1:9 (satu putaran setiap sembilan inci). Sampai saat ini kebanyakan assault rifle buatan Barat memakai twist 1:7. Pemilihan twist yang lebih rendah diyakini akan mengoptimalkan penggunaan peluru US M193 atau M855/SS109 NATO STANAG terkini, sekaligus menambah umur laras.
Namun untuk yang kurang menyukai racikan 1:9, bisamemesan laras twist 1:7 secara khusus kepada Steyr. Untuk pisir (sight), tadinya masih menggunakan model konvensional (iron sight), namun kemudian diputuskan untuk memakai scope buatan Swarovski dengan lensa terbuat dari kristal dan perbesaran l,5x. Apabila lensa scope pecah atau kotor, masih ada BUIS (Back Up Iron Sight) tepat di atas scope untuk akuisisi target. Sementara untuk bagian popor, dipilih bahan high impact resistant polymer berkualitas tinggi agar bebas dari karat dan panas.
Bak bunglon yang dengan cepat bisa berganti rupa, begitu pula Steyr AUG. Revolusioner desain dengan menerapkan cara modular betul-betul mengandaskan pendahulunya yang jadi standar NATO. Tak hanya di dunia nyata, di monitor permainan PC pun, Steyr menjadi pilihan seperti di Counter-Strike.
Penggunaan material ini menyebabkan popor bisa diganti-ganti atau bahkan dicat sesuai keinginan, seperti mengganti casing handphone saja. Sementara pabrikan hanya menyediakan tiga macam-warna: olive drab, synthethic dan police black. Warna khusus macam sand bisa dipesan apabila pembelian dilakukan dalam jumlah besar.
Mekanisme
Steyr AUG beroperasi dengan sistem gas operated action, artinya gas pembuangan hasil penembakan akan dialirkan sebagian untuk menggerakkan piston ke belakang danmemasukkan peluru baru. Yang istimewa dari AUG adalah, silinder gasnya terletak di samping kanan bawah laras, tidak seperti senapan lain macam AK-47, SS-1, FN-FAL atau FNC yang semuanya terletak di atas laras.
Model macam begini bukan hanya untuk gagah-gagahan, karena ternyata silinder gasnya juga memiliki tiga macam posisi regulator. Posisi 1 (ditandai dengan titik kecil di bagian depan silinder gas) adalah mode normal yang sebagian besar gas dialirkan ke udara bebas. Posisi 2 (titik besar) menandakan bahwa gas sebagian besar justru dialirkan ke arah piston untuk pengoperasian di medan ekstrim seperti di pegunungan salju. Dalam kondisi ini mungkin saja suhu akan mendinginkan bagian internal sehingga perlu tenaga ekstra untuk mendorong piston. Sementara posisi ketiga, yaitu GR, justru meniadakan gas yang dibuang.
Semua gas akan dialirkan ke depan untuk digunakan meluncurkan rifle grenade yang tidak menggunakan sistem bullet trap. Untuk memilih posisi, mudah saja. Tinggal tarik kepala gas regulator dan putar sampai penanda memilih posisi yang dikehendaki.
Sementara untuk piston, aliran yang dianut adalah short piston stroke untuk mengurangi recoil. Pada bagian bolt terdiri dari bolt carrier yang memiliki dua guiding rods memanjang ke depan. Pada bagian kiri memanjang sampai ke depan dan terhubung ke charging handle (pengokang), sementara bagian kanan menjadi action rod yang menghubungkan antara tekanan dari piston ke bolt carrier.
Sistem safety AUG memilih model kotak yang terletak di atas grip. Apabila didorong secara penuh ke sisi kiri, akan menunjukkan warna merah atau ready to fire. Sementara didorong ke sisi kanan, akan menunjukkan titik putih atau safe. Keistimewaan lainnya ada pada fire selector. Kalau dilihat baik-baik, di tubuh AUG tidak akan ditemui mode
pilihan penembakan, karena semuanya terletak di picu. Menekan picu setengah jalan berarti single/semi auto. Sementara kalau ditekan penuh sampai mentok, penembakan langsung berubah ke full auto.
StG 77
Punya segudang keistimewaan dan buatan negeri sendiri tidak menjadikan pemilihan AUG sarat unsur intrik alias KKN. Sebelum diadopsi menjadi senapan serbu standar, Steyr AUG tetap saja harus melalui uji kompetisi. Saingan yang harus dihadapi adalah StG 58 (FN-FAL) yang menjadi senapan serbu standar Austria, CZ Vz.58 (lisensi AK-47 yang dibuat Cekoslovakia) dan ColtM16Al.
Setelah melalui tes yang komprehensif, termasuk tes akurasi, kemudahan akuisisi target dan pengontrolan pada mode full auto, Steyr AUG terbukti jadi juara. Sehingga pada tahun 1977, Steyr AUG secara resmi diadopsi menjadi StG 77.
Justru di versi ekspornya AUG -Armee Universal Gewehr - (Universal Army Assault Rifle) menemukan popularitasnya. Keberhasilan itu dicapai setelah lisensi produksi diberikan kepada Australia dan Malaysia seperti ekspor ke Irlandia, New Zealand, Tunisia, Arab Saudi, Oman dan AS
Ketidakpuasan Angkatan Bersenjata Austria atas performa balistik 7,62 x 51mm yang pada saat itu menjadi NATO STANAG, mendorong diadakannya program senapan serbu baru sebagai pengganti StG 58 (diadopsi dari FN-FAL) yang menjadi standar AB Austria. Tidak perlu jauh-jauh, Austrian Office of Military Technology ditugaskan untuk mengem-bangkan senapan baru tersebut, yang kemudian menggandeng Steyr-Daimler Puch yang memang berpengalaman dalam membuat senjata.
Kolonel Walter Stoll dari AOMT melakukan supervisi sebagai ketua dari program ini. Sementara desainnya diserahkan kepada Prof. Horst Wesp, Karl Wagner dan Karl Moser. Desain senjata awal disyaratkan harus ringan, kompak dan mudah dalam perawatan (terbukti memang desain ini 25% lebih pendek dari senapan manapun yang menggunakan ukuran laras serupa). Maka kemudian diputuskan bahwa senapan baru ini akan menggunakan kaliber 5,56 x 45mm dan mengadopsi bentuk bullpup yang terinspirasi dari prototipe EM-2 milik Inggris (kemudian juga menginspirasi pengembangan SA-80 Inggris).
Selain itu, sistem senjata juga menganut sistem modular. AUG hanya memerlukan penggantian laras untuk mengubah fungsinya dari assault rifle menjadi carbine, light machinegun, sub-machinegun atau bahkan sniper rifle. Seluruh laras dibuat dari baja kualitas tinggi dengan teknologi tempa suhu dingin (cold-hammerforging) yang dikembangkan secara khusus oleh GFM Steyr, Austria.
Sementara untuk memperpanjang umur laras, kamar peluru dan bagian dalam laras dilapisi krom. Keistimewaannya tidak hanya berhenti sampai disini. Steyr menggunakan laras dengan twist 1:9 (satu putaran setiap sembilan inci). Sampai saat ini kebanyakan assault rifle buatan Barat memakai twist 1:7. Pemilihan twist yang lebih rendah diyakini akan mengoptimalkan penggunaan peluru US M193 atau M855/SS109 NATO STANAG terkini, sekaligus menambah umur laras.
Namun untuk yang kurang menyukai racikan 1:9, bisamemesan laras twist 1:7 secara khusus kepada Steyr. Untuk pisir (sight), tadinya masih menggunakan model konvensional (iron sight), namun kemudian diputuskan untuk memakai scope buatan Swarovski dengan lensa terbuat dari kristal dan perbesaran l,5x. Apabila lensa scope pecah atau kotor, masih ada BUIS (Back Up Iron Sight) tepat di atas scope untuk akuisisi target. Sementara untuk bagian popor, dipilih bahan high impact resistant polymer berkualitas tinggi agar bebas dari karat dan panas.
Bak bunglon yang dengan cepat bisa berganti rupa, begitu pula Steyr AUG. Revolusioner desain dengan menerapkan cara modular betul-betul mengandaskan pendahulunya yang jadi standar NATO. Tak hanya di dunia nyata, di monitor permainan PC pun, Steyr menjadi pilihan seperti di Counter-Strike.
Penggunaan material ini menyebabkan popor bisa diganti-ganti atau bahkan dicat sesuai keinginan, seperti mengganti casing handphone saja. Sementara pabrikan hanya menyediakan tiga macam-warna: olive drab, synthethic dan police black. Warna khusus macam sand bisa dipesan apabila pembelian dilakukan dalam jumlah besar.
Mekanisme
Steyr AUG beroperasi dengan sistem gas operated action, artinya gas pembuangan hasil penembakan akan dialirkan sebagian untuk menggerakkan piston ke belakang danmemasukkan peluru baru. Yang istimewa dari AUG adalah, silinder gasnya terletak di samping kanan bawah laras, tidak seperti senapan lain macam AK-47, SS-1, FN-FAL atau FNC yang semuanya terletak di atas laras.
Model macam begini bukan hanya untuk gagah-gagahan, karena ternyata silinder gasnya juga memiliki tiga macam posisi regulator. Posisi 1 (ditandai dengan titik kecil di bagian depan silinder gas) adalah mode normal yang sebagian besar gas dialirkan ke udara bebas. Posisi 2 (titik besar) menandakan bahwa gas sebagian besar justru dialirkan ke arah piston untuk pengoperasian di medan ekstrim seperti di pegunungan salju. Dalam kondisi ini mungkin saja suhu akan mendinginkan bagian internal sehingga perlu tenaga ekstra untuk mendorong piston. Sementara posisi ketiga, yaitu GR, justru meniadakan gas yang dibuang.
Semua gas akan dialirkan ke depan untuk digunakan meluncurkan rifle grenade yang tidak menggunakan sistem bullet trap. Untuk memilih posisi, mudah saja. Tinggal tarik kepala gas regulator dan putar sampai penanda memilih posisi yang dikehendaki.
Sementara untuk piston, aliran yang dianut adalah short piston stroke untuk mengurangi recoil. Pada bagian bolt terdiri dari bolt carrier yang memiliki dua guiding rods memanjang ke depan. Pada bagian kiri memanjang sampai ke depan dan terhubung ke charging handle (pengokang), sementara bagian kanan menjadi action rod yang menghubungkan antara tekanan dari piston ke bolt carrier.
Sistem safety AUG memilih model kotak yang terletak di atas grip. Apabila didorong secara penuh ke sisi kiri, akan menunjukkan warna merah atau ready to fire. Sementara didorong ke sisi kanan, akan menunjukkan titik putih atau safe. Keistimewaan lainnya ada pada fire selector. Kalau dilihat baik-baik, di tubuh AUG tidak akan ditemui mode
pilihan penembakan, karena semuanya terletak di picu. Menekan picu setengah jalan berarti single/semi auto. Sementara kalau ditekan penuh sampai mentok, penembakan langsung berubah ke full auto.
StG 77
Punya segudang keistimewaan dan buatan negeri sendiri tidak menjadikan pemilihan AUG sarat unsur intrik alias KKN. Sebelum diadopsi menjadi senapan serbu standar, Steyr AUG tetap saja harus melalui uji kompetisi. Saingan yang harus dihadapi adalah StG 58 (FN-FAL) yang menjadi senapan serbu standar Austria, CZ Vz.58 (lisensi AK-47 yang dibuat Cekoslovakia) dan ColtM16Al.
Setelah melalui tes yang komprehensif, termasuk tes akurasi, kemudahan akuisisi target dan pengontrolan pada mode full auto, Steyr AUG terbukti jadi juara. Sehingga pada tahun 1977, Steyr AUG secara resmi diadopsi menjadi StG 77.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar