Rabu, 02 Februari 2011

James Bond : Ian Fleming Part 2


Berarti, saat lan Fleming menghasilkan novel pertamanya, dia lama sekali tidak memikirkan sukses. Apalagi uang. Dia hanya enulis untuk menyenangkan dirinya sendiri. Untuk 'membunuh waktu', daripada hanya menunggui kekasihnya melukis!

Toh begitu, ketika terbang ke London, naskah itu dibawanya juga. Tapi tidak untuk diperlihatkan kepada siapa-siapa. "Aku terlalu malu dengan naskah itu!" kata Fleming. Malu kalau dibaca teman dan teman itu mengatakannya jelek!

"Tak mungkin ada penerbit yang mau menerbitkannya!" kata lan lagi. "Kalau toh akhirnya diterbitkan juga, aku tidak berani menatapnya"

Maksudnya: kalau toh naskah itu diterbitkan juga, lan Flerajt tidak berani menghadapi reaksi masyarakat—yang mungkin sekali akan melecehkannya.

Karena tidak PD itulah, ketika lan Fleming makan siang bersama William Plomer di Restoran Ivy, dia berandai-andai. "Bagaimana caranya lepas dari asap rokok seorang perempuan, sekali kau di dalamnya?" tanya lan. Plomer agak keheranan juga. Lalu metetal meneruskan pembicaraan mengenai 'asap rokok itu, ketik tiba William Plomer sadar: "Kamu telah menulis sebuah buku ya?! lan Fleming hanya bisa mengangguk setelah 'ditebak tepat' oleh temannya itu. "Aku harus membacanya!" pinta William lagi.

Fleming hanya mengangguk. Dan, begitulah mula pertan Casino Royale mulai dibaca orang lain. William Plomer, tern baiknya. Meski, sebenarnya, tidak segampang itu. Sebab karena tidak PD-nya lan Fleming, baru setelah dua bulan, naskah itu benar-benar diberikan untuk dibaca!

"Aku belum juga mengirimkan naskah ini, karena malu. menulis buku ini hanya untuk menunjukkan pada diriku bahwa aku bisa menulis. Aku tidak membacanya lagi setelah kutulis
Pendeknya, lan Fleming 'memaki-maki sendiri' pertamanya itu. Meski begitu, naskah akhirnya dikirimkan kepada William Plomer untuk dibaca...

TERJUAL LIMA RIBU EKSEMPLAR, MERASA TERHINA!

PLOMER kemudian mengirimkannya kepada sahabat mereka berdua, Jonathan Cape yang penerbit.

Di luar pengetahuan Fleming, Plomer juga mengirim naskah itu ke sahabat lain, Daniel George. Daniel pun membaca Casino lojale dengan penuh perhatian. Dia tertarik, tapi "untuk diterbitkan, harus direvisi dulu!"

Cape setuju. lan Fleming pun, setelah membaca surat Daniel, juga setuju draft Casino Royale "harus direvisi besar-besaran".

Fleming yang semula pesimistis, kini gairahnya bangkit lagi. Mesin ketiknya yang lama, Imperial, tak dipakai lagi. Fleming pesan khusus mesin ketik baru di New York, dan memperoleh mesin ketik Royalyang 'keemasan'. Harganya 174 dolar.

Cukup banyak bagian yang harus ditulis ulang. Fleming juga harus mengecek kembali nama-nama senjata yang dipakai dalam : Casino Royale itu. yang ternyata banyak yang salah. Tapi akhirnya revisi besar selesai pada akhir Agustus, sehingga dapat dikirim kembali ke Plomer.

Cape merencanakan penerbitan thriller itu pada April 1953. Sementara itu, naskah Casino Royale juga dikirimkan kepada sahabat lainnya, Paul Gallico (pengarang sejumlah novel laris, antara lain inferno yang masyhur). Penulis ini merasa telah menulis banyak mengenai penyiksaan atas manusia, "tapi setelah membaca karyamu, semua yang aku tulis telah kau patahkan!"

'Akuyakin kau dapat menulis novel yang baik!" kata Gallico pula. Pengarang masyhur lainnya yang dikirimi Casino Royale, adalah Somerset Maugham. Dia pun memuji, meski tidak setinggi pujian Paul Gallico. Tapi karena Maugham memang lebih tinggi 'kadar kesastraannya, dibanding Gallico, maka lan Fleming meminta izin, komentar Maugham itu dapat dimuat di cover Casio Royale. Ternyata, secara dingin Maugham menolak atau tidak memberi izin!

Dalam perundingan, Jonathan Cape akan mencetak Casino Royale 7.000 eksemplar. Fleming meminta 10.000, tapi Cape menolak. Perjanjian lain: Fleming dapat rqyalti 10 persen setiap penjualan 10.000 eksemplar. Kalau dicetak ulang dan mencapai 20.000, royaltinya naik pula menjadi 20 persen!

SAMBIL menunggu penerbitan buku pertamanya, lan Fleming sudah ngebut buku kedua: Live and Let Die. Tentu: ditulis di Jamaica, di tempat tinggalnya yang diberi nama Goldeneye (nama ini diambil dari 'kode sandi' Winston Churchill pada PerangDuni II, saat Inggris beroperasi di Spanyol menghadapi Jenderal Franc yang diktator. Goldeneye juga diambil dari buku karya McCullier yang dikagumi, judulnya Reflection in a Golden Eye).

lan Fleming cepat-cepat menulis thriller kedua, karena tid ingin 'resensi buruk mengenai Casino Royale' akan mempengau dirinya. Kalau toh nanti reaksi masyarakat atau kritikus buruk Fleming sudah merampungkan buku kedua!

Ternyata, setelah terbit, resensi tentang Casino Royale tidak buruk. Tidak terlalu memuji, tapi juga tidak 'membunuh'. Reaksi mereka bervariasi, dan itu wajar.

Dicetak April, ternyata hingga Mei hanya laku 4.750 eksemplar. Ini mengecewakan Fleming. Bahkan dia menganggapnya sebagai I 'penghinaan'. Tapi dia harus realis: itu kenyataan.

Ketika 'dijual' untuk edisi Amerika, tanggapan penerbit berbeda. Tiga penerbit pertama yang dihubungi, menolak menerbitkan Casino Royale di Amerika. Termasuk Doubleday. Tapi penerbit keempat, Macmillan, akhirnya setuju menerbitkan edisi Amerikanya. Bahkan, lan Fleming akan diberi royalti "seperti diberikan kepada (pengarang masyhur) Ernest Hemingway". Apa benar begitu, waktu yang akan membuktikan.


JADI BESTSELLER MENJELANG KEMATIANNYA

ANTARA lain karena penjualan Casino Royale tidak begitu meledak terjua! 5.000 eksemplar, meski kelak akan terjual sampai 30.000 eksemplar) lan Fleming kemudian bekerja untuk Koran lagi.

Bekerja di media massa jelas bukan hal baru. Di masa mudanya dulu, setelah dia menguasai Bahasa Rusia dan lainnya, lan bekerja agai wartawan dan ditempatkan di Moskow. Bertahan sekitar ipat tahun, Fleming kemudian kembali ke London dan jadi pialang hingga 1939.

Di masa perang, Fleming bekerja di lingkungan Intelijen igkatan Laut Inggris, di bawah Admiral John Geofrey (yang agaknya menjadi 'Mr M' dalam buku-buku James Bond-nya). Sampai pangkatnya jadi Commander.

Setelah pensiun, Fleming bisa dibilang 'menganggur' meski melakukan riset untuk buku dan sesekali menulis kolom di surat kabar. Lalu sampailah di Goldeneye, saat dia bersama calon istrinya, Anne, disuruh 'coret-coret atau menulis' untuk membunuh waktu karena tak ada yang dikerjakan di Jamaica.

Dari situlah lahir thriller pertamanya, Casino Royale, umurnya 44 tahun. Sebelum buku itu dilempar ke pasar, Fleming sudah menulis buku kedua: Live and Let Die. Begitulah memang 'gaya kerja' lan Fleming. Dia sudah terlanjur senang dengan tokoh utamanya, James Bond.

Dan kadung kesengsem dengan dunia spionase diciptakannya. Maka, sebelum setiap buku baru dirilis, Fleming pergi ke Gordeneye di (amaica, untuk menulis novel berikutnya. Begitu terus menerus hampir setiap tahun.

Pada mulanya, lan Fleming mengarang hanya untuk kesenangan diri sendiri. Lalu terbersit keinginan memperoleh sukses besar dalam hal poundsterling atau dolar. Akhirnya dua keinginan itu digabung: ya menulis untuk kesenangan, ya berharap bisa memanen dolar atau poundsterling!

Memang tidak semeledak buku-buku karangan John Grisham misalnya. Buku pertama Fleming semula hanya laku eksemplar. Padahal dicetak 7.000 eksemplar. Setelah edisi; terbit, laku 7.000 eksemplar. Itu pun memerlukan waktu cukup lama. Buku kedua. Live And Let Die, juga mengalami nasib yang sama.

Tapi lan Fleming sudah tidak begitu peduli lagi: kini, nomor satu adalah menghasilkan serial James Bondyang baru. Seteiah itu, baru berharap bisa laku keras.

Ternyata, apa yang diharapkan baru terjadi sekitar 8 tahun kemudian: pada 1961, Presiden Amerika John F Kennedy, mengumumkan ' 10 buku favoritnya'. Pernyataan itu diumumkan setelah diwawancarai wartawan majalah Life. Salah satu dari buku itu berjudul From Russia With Love karangan lan Fleming!

Sejak itu pula, buku-buku serial James Bond menjadi bestseller. Baikyang sudah dicetak sebelumnya, maupunyang baru. Antara lain: Thunderball, Moonraker, The Diamond Smugglers, For Your i Eyes Only, The Man With the Golden Gun. On Her Majesty's I Secret Service, Diamond are Forever, The Spy Who Loved Me. Kalau semula ham/a dicetak 5.000 hingga 10.000 eksemplar, [dengan masuk dalam 'daftar bestseller', buku-buku Fleming fmenjadi boom, khususnya untuk Amerika. Dari seluruh karyanya, s 12 buku, penerbit mencetak antara 40 hingga 50 juta eks.

lan Fleming benar-benar menjadi kaya raya seperti yang diangankan. Apalagi, dua produser film dari Kanada dan Amerika, Harry ISaltzman dan Albert Broccoli, bersepakat membuat film-film James |Bond. Mereka membeli hak filmnya yang menghasilkan tumpukan dolar bagi lan Fleming. Sebagai pengarang minimal memperoleh isil tambahan 5 persen dari setiap filmyang dibuat! Untuk keperluan itu, koran The Daily Espress membuat sayembara mencari tokoh pemeran James Bond'. Tidak kurang 1.100 orang melamar, termasuk seorang lelaki yang mengaku

bernama James Bond. Tapi tak ada satu pun yang dianggap 'COCOK . Ini mengingatkan orang pada pencarian pemeran Scarlett, leading lady untuk film Cone With The Wind yang legendaris itu.

Beberapa bintang tenar seperti David Niven dan Richart Burton, diusulkan. Tapi tidak memenuhi syarat. Akhirnya Saltzman sendiri yang menemukan: yaitu 'lelaki tanpa karir, bernama Scan Connery. Barulah lan Fleming merasa 'pas'. Sejak itu pula, James Bond identik dengan Scan Connery. lagi pada lan Fleming pengarangnya!

Scan Connery pun menjadi kaya raya berkat serial lames itu. Tapi, ternyata, From Russia With Love memang 'masterpiece’-nya lan Fleming: sebab tiga tahun setelah itu, pada 12 Agustus 1964, dia meninggal karena sakit.

Walhasil, film-film |ames Bondyangke 13 hinggayangterl seri ke-20 dan seterusnya, bukan karya lan Fleming. Prod film telah membeli 'hak membuat film |ames Bond'-nya. produser pula yang mencari penulis untuk 'kelanjutan' serial James Bond tersebut. Begitu fenomenal seri )ames Bond ini, sehinggj disebut sebagai "one of the most successful heroes of the 20th-century fiction".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Recent Post