Jumat, 29 Oktober 2010

Awal Bencana Bagi Merkava

Beginilah kontradiktif perang asimetris yang berlangsung antara Israel dengan kelompok perlawana di Palestina dan Libanon. Sebuah Mk 3D berupaya melindungi diri dengan menebar tabir asap dari engine exhaust saat mendapat serangan pasukan pasukan pelempar batu Palestina dekat kamp pengungsi Balata, Nablus-West Bank.


Ketika diluncurkan pertama kali, Merkava langsung digunakan dalam invasi ke Libanon pada 1982. Kesuksesan besar diraih dengan menghancurkan tank-tank Suriah. Akan tetapi 24 tahun kemudian di tempat yang sama, Merkava mengalami kekalahan telak. Apa gerangan yang terjadi?

Pada tahun 1982, Faksi Fatah yang saat itu masih merupakan faksi sempalan kecil dari PLO (Palestinian Liberation Organization) melakukan upava pembunuhan terhadap duta besar Israel untuk Inggris, Shlomo Argov. Selain itu PLO juga melakukan serangan roket Katyusha ke wilayah padat penduduk di utara Israel.

Walaupun tidak ada indikasi keterlibatan PLO dalam peristiwa penyerangan duta besar, kedua peristiwa ini langsung dijadikan justifikasi bagi Israel untuk mengenyahkan PLO dari Libanon, yang saat itu sering melakukan aksi pemboman dan pencmbakan roket kc wilayah Israel dari Libanon. Maka pada 6 Juni 1982, Pemerintah Israel meluncurkan Mivtsa Shalom HaGalil (Operation Peace of the Galilee).

Sebagai respon atas perintah operasi tersebut, IDF mengirimkan puluhan F-16 dan F-15 untuk melakukan bombardir atas posisi PLO. Sementara ratusan tank Merkava Mk 1 dikerahkan guna menaklukkan posisi-posisi yang tak terjangkau serangan udara. Merkava Mk 1 yang saat itu benar-benar masih gress menjadi ujung tombak hampir setiap pergerakan lapis baja.

Di jalan yang terletak di tepi pantai, Merkava Mk 1 membuka jalan dari Rosh Hanikra ke Sidon, Damur dan Beirut. Di sepanjang jalan ini terdapat puluhan titik perkuatan PLO dilengkapi AT-3 dagger dan RPG-7 pemberian Suriah dan Uni Soviet.

Perjalanannya dilukiskan oleh salah satu komandan tank Israel sepcrti neraka. "Hampir setiap 100 meter para pejuang PLO menembakkan RPG-7 dari jarak hanya 3-10 meter dari tubuh tank, belum termasuk yang menembak dengan AK-47 dari RPK. Namun semua serangan tidak mampu menembus lapisan baja Merkava. Hanya sedikit efek ledakan yang mampu menembus lapisan baja, itu pun tidak sampai ke bagian dalam sehingga kru tetap selamat."

Sementara di sektor timur, formasi Merkava melakukan gerakan menusuk langsung dengan dukungan helikopter AH-1 Cobra. Tujuannya menghancurkan kekuatan Suriah di Lembah Beka'a. Pada hari ketiga, perang skala penuh dengan Suriah meletus. Suriah menggunakan semua senjata antitank yang dimilikinya. Mulai dari recoiless rifle 105 mm, rudal TOW, LAW 72 sampai AT- 3.

Beragam kaliber peluru tipe HEAT dan APFSDS menghantam bodi Merkava. Beberapa memang mampu menembus lapisan baja dan mcrusak mesin. Berkat dukungan dari tank lain dan kru perbaikan, Merkava yang rusak tadi bisa kembali berfungsi kurang dari satu hari. Sebuah rekor yang sangat luar biasa pada waktu itu.

Penggunaan El-Op Fire Control System yang sangat akurat membantu Merkava untuk membidik target dengan sangat akurat pada jarak jauh. Ditambah amunisi tipe APFSDS tipe "arrow", tidak ada lapisan baja yang mampu menahan keganasan meriam 105mm Merkava. Kulminasi pertempuran di wilayah timur terjadi ketika Merkava harus berhadap-hadapan dengan tank T-72 milik Suriah dari , Brigade 73. Tank-tank ini dilengkapi kanon 125mm, yang saat itu merupakan diameter meriam tank terbesar di antara MET dunia.

Pertempuran dibuka dari jarak jauh. Merkava sudah bisa menembak dari jarak 5.000 meter dengan akurasi jempolan, sementara T-72 masih mandul karena tidak memiliki laser range finder. Segera setelah tembakan pertama dilepaskan, beberapa T-72 langsung berubah menjadi bola api raksasa. Ketika pertempuran memasuki jarak dekat, berbagai rudal antitank dari kedua kubu turut membantu. Tertwata, pada jarak dekat meriam 125 mm T-72 pun tidak mampu bicara banyak. Hanya 3 atau 4 Merkava yang benar-benar rusak akibat hantaman meriam T-72.

Akhirnya, hampir seluruh T-72 Suriah dihabisi, sementara yang menyerah, tanknya dijadikan pampasan perang untuk dipajang sebagai tropi. Kekalahan di wilayah timur ini membuat PLO dan Suriah terkepung ke wilayah barat. Akhirnya hanya dengan bantuan PBB pasukan Suriah dan PLO dapat kcluar dari Libanon dalam keadaan hidup-hidup.

Libanon II

Konvoi Merkava Mk 1 di jalanan Libanon. Kekalahan telak yang dialami IDF dan khususnya armada MBT Merkava di Libanon baru lalu, tak sepenuhnya berasal dari kelemahan tank. Sejumlah sebab eksternal turut menyokong memblenya performa Merkava dalam medan perang modern

Pasca Libanon, tidak begitu banyak terdengar kiprah Merkava, terutama karena negara-negara Arab mcrasa ngeri untuk membuka fron kembali dengan Israel. Belajar dari Yom Kippur, ncgara seperti Iran dan Suriah memilih untuk menyelundupkan senjata saja kepada Hizbullah. Hanya ketika gerakan Intifada meletus pada 1996, Merkava dikirim ke wilayah Palestina untuk mengontrol keadaan. Selain itu, pada tahun yang sama operasi Grapes of Wrath diluncurkan untuk memerangi Suth Lebanese Army.

Baru disinilah terungkap kelemahan Merkava. Tiga Merkava menjadi korban ketika ranjau seberat 100 kilogram yang dikendalikan remote jarak jauh diledakkan tepat ketika Merkava melintas. Insiden ini membunuh kru dan pasukan yang ada di dalamnya. Ternyata Merkava amat lemah di lapisan bawah, sesuatu yang juga jamak ditemui di tank buatan negara lain.

Segalanya berubah jauh lebih drastis lagi ketika pada tanggal 12 Juli 2006, Hizbullah melakukan serangan Katyusha ke wilayah Israel utara yang berisikan penduduk sipil. Pada saat yang sama pejuang Hizbullah menculik tiga tentara Israel untuk ditukar dengan tawanan yang ditahan di kamp militer Israel. Parlemen Israel langsung bereaksi, dan mengizinkan pembalasan lebih keras lagi.

Kepala Staf AB Israel, Letnan Jenderal Dan Halutz (mantan pilot F-4 dan F-16) ketika diwawancarai Channel 10 Israel mengatakan, "Jika prajurit kami tidak dikembalikan, kami akan memutar waktu Libanon ke keadaan 20 tahun lalu." Segera icsudah itu, jet-jet tempur Israel meluluhlantakkan jembatan, gedung, menara komunikasi dan segala infrastruktur yang mereka curigai menjadi basis tentara Hizbullah. Sebanyak 400 Merkava diterjunkan kembali, kali ini dengan varian Mk 3B LIC yang memang sudah dirancang iintuk perang kota.

Pada awalnya kepercayaan iwak tank sangat tinggi, mengingat Merkava sudah terbukti sukses di Libanon tahun 1982 dan 1996. Namun apa Incur, ternyata 50 Merkava berhasil dirusak oleh pejuang Hizbullah, sementara korban jiwa jatuh sebanyak 30 orang meninggal, termasuk 2 komandan batalion sementara 100 lainnya terluka.

Setelah dilakukan penyelidikan mendalam, didapat faktor eksternal dan internal penyebab kegagalan Merkava. Pertama, pejuang Hizbullah disuplai rudal Metis-M. dan Kornet oleh Iran. Rudal antitank generasi terakhir buatan Rusia ini sangat ampuh menembus lapisan baja, sehingga banyak Merkava yang jadi korban keganasan Metis-M. Sementara faktor kedua lebih dilihat dari sisi internal.

Pemotongan anggaran menyebabkan waktu latihan kru tank dikurangi. Akibatnya banyak awak yang belum memiliki jam terbang cukup untuk mengendalikan Merkava dengan efektif. Lebih buruk lagi, para kru tank terkejut karena mereka harus masuk ke Libanon tanpa ada smoke discharger unit terpasang pada Merkava mereka. Pengetatan anggaran menyebabkan tidak ada dana untuk membeli smoke discharger maupun peluru asap untuk mortir soltam 60mm.

Tanpa adanya smoke dis¬charger, Merkava tidak dapat mengamuflasekan diri dengan tabir asap. Padahal di medan perkotaan Libanon Merkava lebih sering berada dalam posisi statis untuk melakukan patroli, mem-buat checkpoint dan menentukan arah. Kombinasi dari kedua faktor inilah yang menyebabkan kiprah Merkava menjadi memble di tempat seharusnya mereka bisa mengulangi kemenangan yang manis.

Para Pemburu Merkava

Dalam perang Libanon I, Mk 1 sudah merasakan rudal antitank PLO. Kejadian itu kembali terulang ketika Israel menyerbu Libanon Juli lalu. Mungkinkah ini akhir dari Merkava atau sebaliknya awal dari kelahiran mesin perang yang lebih tangguh.


Gencatan senjata akhirnya diterima oleh Israel. Bagi Hizbullah berarti kemenangan. Hari-hari pun dilewati tanpa harus mengincar dan mata melotot tak kenal tidur. Itulah yang dirasakan dua pejuang Hizbullah kepada Deutsche PresseAgentur, di Desa Aitroun, Libanon Selatan, seperti dikutip kantor berita Antara News (17/8/2006). Kampung mereka menghadap ke permukiman Israel di seberang perbatasan.

Pemuda-pemuda belia ini menyebut diri mereka "pemburu" Merkava. Tugas mereka memonitor Mertkava yang bergerak masuk ke wilayah Libanon, dan kemudian menghancurkannya dengan senjata antitank. Mengenakan seragam tentara, para pejuang mudayang berusia jelang 20-an tahun itu berbicara enteng tentang malam-malam tanpa tidur dan berbagai kegiatan militer selama serangan gencar Israel.

"Kami memburu tank-tank ini seperti burung," kata mereka. "Kami sebetulnya dapat menghancurkan lebih banyak lagi tank jika perang masih berlanjut," ujar seorang pemuda berusia 1 8 tahun, yang dengan perasaan berat hati tak bersedia mengungkap namanya. Kedua pemburu Merkava itu memakai kacamata hitam trendy, mengenakan helm militer dan menenteng senapan. Mereka menolak mengungkapkan jenis roket yang digunakan untuk menghancurkan tank-tank Israel. Seorang lagi yang tengah meneropong dengan binokuler ke wilayah Israel, berkata kepada para wartawan asing dalam bahasa Inggris yang lancar dan selektif. "Ini seperti memainkan war game di Play Station," aku pejuang lainnya dengan senyum malu-malu. Menurut Hizbullah, sekitar 60 Merkava telah dihancurkan selama serangan.

Kedua pejuang Hizbullah ini juga menceritakan hari-hari saat mereka dihujani bom dari F-16 Soufa Israel. "Lihat helm saya," ia berkata sambil menunjukkan lubang bekas pecahan peluru meriam. "Jika saya tidak menggunakan helm ini, mungkin sudah mati syahid." Para pejuang Hizbulah merasa bangga jika mati syahid, dengan keyakinan bahwa tewas pada saat membela tanah air dari agresi Israel akan membawa mereka ke keabadian surga.

Metis-M


Rudal 9K115-2 Metis-M atau oleh pihak Barat dikenal dengan kode NATO AT-13 Saxhorn, merupakan rudal antitank generasi akhir Rusia yang mulai masuk dinas aktif pada 1992. Sistem rudal ini terdiri atas tiga bagian: 9M131F ATGM, launcher un/f9P151 dan 1PBN86-V1 thermal sight. Sistem rudal ini sangat portable, artinya mudah dilipat dan dibawa prajurit. Hanya diperlukan 2 kru untuk mengoperasikan Metis. Seorang sebagai penembak, satunya lagi bertugas membawa amunisi cadangan. ATGM 9M131F memiliki warhead tipe tandem HEAT yang mampu menembus lapisan ERA yang banyak terpasang pada MBT.

Jarak efektif yang mencapai 1,5 kilometer, beratnya hanya 13,8 kilogram, sistem penembakan yang mudah dan minimnya biaya perawatan membuat rudal ini disukai. Pejuang Hizbullah memperoleh Metis-M melalui Suriah, yang membeli langsung ke Rusia. Dalam pengoperasiannya, pejuang Hizbullah membentuk 1 tim terdiri atas 2 orang yang rata-rata berumur 16-23 tahun. Mereka bertugas sebagai Merkava hunter. Saat diwawancara jurnalis AFP, salah satu anggota tim mengaku kalau tugas memburu Merkava termasuk mudah. "Tank-tank itu diam seperti batu, sementara menembakkan rudal ini rasanya seperti permainan Play Station yang saya mainkan di rumah." Akibatnya, 25 Merkava lumat oleh kesaktian Metis-M


Tank Paling Aman di Dunia


Merkava dirancang berdasarkan pengalaman Israel yang sudah kenyang dengan taktik dan pertempuran lapis baja. Merkava mungkin satu-satunya tank yang all in, mampu berperan sebagai Main Battle Tank sekaligus angkut pasukan, tanpa mengurangi kesaktiannya barang sedikit pun.

Bagi Israeli Defence Force (AB Israel), pertempuran tank bukanlah barang baru. Perang Sinai, Perang Enam Hari dan Perang Yom Kippur adalah ajang pembuktian kehebatan taktik perang tank Israel. Dari ketiga perang tersebut, ada satu pelajaran yang dapat ditarik. Ternyata tank yang dibeli dari luar macam M-48, M-60 dan Centurion tidak bisa bertempur di segala medan.

Hal ini dapat dimaklumi, karena walau pun medan di sekitar Israel terbatas, namun ternyata secara garis besar tipe medan pertempurannya terbagi dua. Yakni di Dataran Tinggi Golan yang direbut dari Suriah, tanahnya terdiri dari batuan vulkanik kasar dan berbatu, sehingga diperlukan sistem suspensi tangguh. Sementara di Gurun Sinai terdiri atas pasir halus, sehingga diperlukan track lebar untuk menaklukkannya. Yang tidak boleh dilupakan adalah, tank Israel juga harus beroperasi di medan perkotaan, macam di Palestina dan Libanon.

Dengan bobot 60-an ton, Merkava dituntut mampu bermanuver dan menerjang obstacle yang menghadang. Bila perlu, tebing pun harus dituruninya.

Ketika IDF meluncurkan proyek Merkava, kemampuan jelajah segala medan hanya menjadi salah satu parameter yang harus dipenuhi. Maka untuk itu, sistem transmisi racikan khusus IMI yang disebut TSWS "Mazkom" (Tracks, Springs, and Wheels System) dijamin mampu membuat Merkava mampu melaju di tiga medan yang disyaratkan. Termasuk juga kemampuan untuk melahap parit selebar 1 meter dan berjalan pada elevasi tanah sampai kemiringan 45 derajat.

Parameter lainnya adalah tank ini disyarakan harus mampu melindungi kru dan pasukan di luar, mengingat jumlah tentara Israel sangat terbatas. Every single live counts, setiap nyawa prajurit sangat berharga. Parameter terakhir adalah, daya gempur. Sebuah MET tentu saja harus mampu melibas lawan-lawannya, sehingga faktor daya hantam dan ketepatan tembakan menjadi sangat berarti.

Ketika Merkava Mk 1 diluncurkan untuk pertama kali pada 1979, konfigurasi standarnya diawaki empat kru. Mereka terdiri dari komandan, pengemudi, penembak dan pengisi peluru (loader). Pengemudi ditempatkan di sebelah kiri depan tepat di samping kompartemen mesin. Pengemudi dapat keluar lewat hatch atas, atau dalam keadaan darurat bisa merangkak ke belakang dengan cara mengangkat sandaran kursi yang berfungsi sebagai plat baja. Komandan ditempatkan di sebelah kanan turret, sementara pengemudi di sebelah kiri.

Pada Merkava Mk 3, fungsi loader dihilangkan karena amunisi sudah menganut tipe drum revolver, 5 peluru tersimpan pada tiap tabung. Pada Mk 4 malah lebih hebat lagi, sepuluh peluru siap tembak tersimpan dalam tabung yang berputar dengan sistem elektrik. Untuk keadaan darurat, pada belakang bodi Merkava dipasang emergency hatch sehingga awak bisa keluar dengan selamat. Emergency hatch ini pula yang membuat Merkava disukai pasukan infanteri. Karena dengan sistem darurat ini, pasukan lain yang sedang dihujani tembakan juga bisa menumpang berlindung di dalam Merkava.

Beralih ke urusan desain bodi, Merkava bisalah disebut sebagai penganut paham nyeleneh. Seluruh bodi dibuat bersudut tajam (heavy sloped) yang bertujuan untuk mengurangi daya penetrasi senjata antitank. Mesin ditempatkan di bagian depan. Konfigurasi yang umumnya hanya ditemui pada desain APC ini dipercaya mampu menjadi lapisan pelindung tambahan bagi kru apabila terkena hantaman langsung dari depan.

Desain juga dibuat beda, yaitu triangular, pipih dan melebar. Bentuk turret macam ini akan meminimalkan cross section, sehingga menyulitkan pembidik rudal antitank untuk tnengakuisisi target. Lapisan baja mengelilingi bodi dan turret tank, terutama di samping badan untuk melindungi truck dan roda yang rentan putus akibat ledakan. Lapisan baja yang dibuat dengan sistem modul ini membuat tank ini mampu melokalisir efek ledakan dan memudahkan untuk dilepas saat perawatan.

Berkembangnya teknologi rudal antitank macam RPG-29 yang memiliki dual warheads, mendorong dilakukannya penyempurnaan pada desain lapisan baja Merkava. Pada Merkava Mk 3 Baz, diperkenalkan sistem armor modular "kasag" yang meliputi lapisan ERA (explosive reactive armor) dan desain armor baru yang dapat menaklukkan senjata antitank jenis apapun.

Urusan mesin dipercayakan kepada mesin Teledyne Continen¬tal berdaya 900 hp. Disinilah kritik dilayangkan pada Merkava. Mesin ini dianggap terlalu kecil untuk mendorong beban Merkava yang mencapai 63 ton, atau setiap ton hanya kebagian 14 hp. Akibatnya, kecepatan lari Merkava hanya berkisar 40 mil/jam. Hal ini tentu berbahaya, mengingat pada perang gurun, kecepatan adalah segalanya. Untunglah kritik ini didengar Israel Military Industries (IMI) sebagai kontraktor utama.

Pada varian Mk 3, mesin diganti dengan Teledyne Continental AVDS-1790-9AR yang sudah mampu Imenyemburkan 1.200 hp. fehingga rasio tenaga: berat naik menjadi 18 hp/ton. Efeknya sangat terasa, karena Merkava pisa melaju sampai 55 km/jam. Sementara pada versi Mk 4, mesin disempurnakan menjadi GD-83V-12 diesel berdaya 1.500 hp. Dengan mesin baru ini, her untuk sprint dengan kecepatan 65 mil/ jam, bukan lagi masalah buat Merkava Mk 4.

Weapons and Electronics


Merkava dipasangi berbagai macam senjata, baik untuk tujuan ofensif maupun untuk bela diri. milai dari senjata utama, ttrkuva. Mk 1 dilengkapi meriam utama 105mm tipe M64 L71A buatan IMI. Meriam ini mampu melontarkan amunisi tipe APDS, HEAT, HESH, Phosphorous dan APFSDS.

Walaupun kalibernya terkesan kecil, namun dibantu dengan sistem PCS (Fire Control System) buatan El-Op yang mampu menstabilisasi arah tembakan, meriam ini terbukti jempolan membabat tank T-62 Suriah yang dilengkapi kanon 115mm. Dimulai dengan Mk 3 diadakan perubahan pada diameter laras. Kanon yang dipakai adalah 120mm smoothbore dilengkapi thermal sleeve buatan Video Industries. Fungsinya adalah untuk meningkatkan flkurasi
dengan mengurangi distorsi akibat efek panas dan getaran penembakan.

Evolusi meriam mencapai titik kulminasi pada varian Mk 3 Baz. Meriam 120mm yang sudah ada didukung dengan Knight Mk III Baz Advanced Fire Control System buatan El-Op dan Elbit Industries. Dengan sistem baru ini, Merkava jadi memiliki kemampuan shoot on the move yang mumpuni. Bukan hanya tank, helikopter pun akan dengan mudah dimangsa dengan meriam utama 120mm.

Selain itu, dalam kokpit penembak ditambahkan thermal sight dan layar televisi untuk pengoperasian siang had. Selain itu, untuk menjejak target secara akurat, ATT (automatic target tracker) buatan Elbit yang memiliki kemampuan siang dan malam juga dipasang. Sistem Eyesafe LRF (Laser Range Finder) menjamin pengukuran jarak target tanpa distorsi. Sementara pada kokpit komandan dipasang layar yang dapat merelay tampilan penembak. Dengan demikian koreksi arah dan elevasi tcmbakan segera bisa dilakukan.

Selain itu,komandan juga bisa merelay secara real time tampilan kamera yang dibawa UAV pengintai.Untuk fungsi bela diri dan bantuan tembakan, di samping hatch komandan dan pengemudi, terpasang dudukan untuk General Purpose Machine Gun FN 240 MAG atau M-60 LMG berkapasitas 500 peluru. Sementara tepat di atas kanon, terpasang senapan mesin koaksial Browning M2HB/IMI Leopard 12,7mm yang dapat dikendalikan secara elektrik. Pada Merkava Mk 4 diperkenalkan sistem senjata koaksial otomatis buatan Elbit, ORCWS-25-30 (Remote Control¬led Weapon System) 30mm yang bisa dikendalikan dari kokpit komandan atau penembak.

Satu kontainer tahan api berisi 10.000 peluru tersimpan di tengah bodi tank dan terhubung melalui sistem belt ke senapan mesin koaksial. Xenon search light dapat dipasang di atas dudukan LMG untuk fungsi antiserangan udara. Pada versi Mk 3B LIC yang digunakan untuk perang kota, dipasang 2 kontainer berisi 24 tabung granat asap yang bisa diisi dengan gas air mata, tabir asap atau senjata kimia macam gas syaraf.

Sistem proteksi
Jenderal Tal saat merancang Merkava menempatkan keselamatan kru sebagai prioritas pertama. Untuk itulah, seabrek proteksi aktif dan pasif dipasang di Merkava. Dalam daftar pertama, tentu saja plat-plat baja untuk melapisi bodi dan turret. Plat modular ini masih ditambahkan pula dengan skirt chains yang terpasang di bagian belakang turret. Skirt chains ini akan me-ledakkan peluru HEAT sebelum mampu mencapai turret ring yang merupakan titik lemah Merkava.

Pada Merkava Mk 3 Baz, sistem lapisan ERA dapat menaklukkan senjata antitank jenis apapun, termasuk thermobaric dan dual warheads. Untuk pertahanan elektronik, komandan bisa lengetahui apakah Merkava-nya dang dijejak dengan laser pencari milik musuh melalui nicoram LWS-2 Laser Warning stan. Perlindungan terhadap lubika (nuklir, biologi, kimia) blam skenario perang nuklir yang mungkin dihadapi Israel bila perang dengan Iran, terwujud lam combined overpressure cabin mpartment. Teknologi kedap di kabin ini menawarkan perlindungan NEC yang dipadukan dengan sistem pendingin dan pemanas udara, sehingga kenyamanan kru pasti akan terjamin kondisi cuaea apapun.

Walau sudah didesain dengan teknologi terbaru dan disebut sebagai tank terkuat di kolong jagat, toh akhirnya Merkava harus rtekuk lutut oleh serangan hit in run dari pejuang Hizbullah. Fakta aktual yang mendera Merkava di Libanon baru lalu, |ntu akan jadi "mata pelajaran" bagi militer Israel untuk mbali melahirkan mesin perang jug lebih mematikan lagi. Karena itu, rumor beredar Israel tengah mengembangkan Merkava dengan mm kaliber 140mm.

Belum kapan varian yang disebut itu 5 ini dimunculkan, menyusul dipotongnya anggaran untuk produksi Mk 4. Namun dengan phnya perang Israel-izbullah, pejabat Dephan Israel langsung mendesak untuk ancangbangun tank yang lebih berat dengan basis Mk 4. hap disyaratkan aspek kecepatan dan manuverabilitas kta mampu menghadapi pola konnflik modern bergaya gerilya. Nah tunggu, akan seberapa tangguh Merkava Mk 5?

Sistem Suspensi Multi Spiral


Sistem roda dan suspensi pada Merkava setali tiga uang dengan arian Israel tank Centurion (Sho't). Sistem yang menempel di kanan dan kiri bodi itu terdiri dari enam roda datar.

Selanjutnya sebuah roda bergerigi sebagai penggerak berada dibagian depan. Terakhir di bagian belakang tertanam roda pengaku (idler). Selain itu dibagian atas lingkar rantai terdapat pula sejumlah roda pendukung yang berukuran lebih kecil. Bergeser ke soal ? suspensi, bisa dipastikan setiap roda datar.


Dibekali dengan per keong multispiral. Untuk menopang bobot serta mendongkrak kemampuan melahap medan bergurun, per tadi juga masih didukung dengan batang penahan kejut. Semua sistem penggerak dan suspensi Merkava tadi dilindungi oleh lempengan baja tahan peluru.

Tipe Hulu Ledak


Armor Piercing Discarding Sabot
APDS adalah tipe peluru meriam yang paling banyak digunakan tank di seluruh dunia. Lebih dikenal dengan nama Sabot, APDS memanfaatkan energi kinetik untuk peluncurannya. Saat meluncur, bagian depan yang menyerupai kelopak (sabot) akan terlepas dan pada akhirnya menghantam target. Inti Sabot biasanya terbuat dari tungsten yang mampu menembus baja, ataj DU (Depleted Uranium) yang penggunaannya sangat kontroversial.

APFSDS
Armor Piercing Fin Stabilised Discarding Sabot
APFSDS merupakan penyempurnaan dari APDS. Untuk mengantisipasi masalah stabilitas yang timbul pada warhead berbentuk jarum yang panjangnya melebihi enam kali diameter, maka ditambahkan sirip penyeimbang untuk menstabilkan arah terbang Sabot. APFSDS harus ditembakkan dari kanon smoothbore, karena tipe kanon yang berulir (rifled) justru akan mengurangi akurasi sabot. Israel memakai tipe APFSDS-T M711 (CL 3254).

HEAT Heat Explosives Anti Tank
HEAT adalah tipe peluru dibuat dari bahan peledak yang dibentuk (shaped charge) memanfaatkan efek Neumann untuk menciptakan metal yang terbang dalam kecepatan sangat tinggi (+ 25 kali kecepatan suara). Sehingga ketika menumbuk akan tercipta keadaan superplastisitas (tidak pecah karena kelembabannya, sehingga menciptakan daya dorong ke arah dalam yang dapat menembus baja. Israel memakai tipe HEAT-MP-T M325 (CL 3105).

HESH High Explosive Squash Head
Merupakan tipe amunisi yang dirancang secara spesifik untuk menghancurkan lapisan baja tank. Di dalam warfieacfHESH terkandung peledak plastik dan delayed fuse. Saat impak, peledak plastik akan menyebar di permukaan dan membentuk lingkaran, kemudian delayed fuse akan meledakkan peledak plastik sepersekian detik kemudian. Gelombang kejut yang diciptakan akan menembus armor dan menyebabkan metal bagian dalam pecah menjadi serpihan yang bisa membunuh awak, merusak elektronik atau meledakkan amunisi.

LAHAT Laser Homing Anti Tank
Gun Launched Weapon System LAHAT adalah rudal buatan IAI yang dirancang untuk ditembakkan dari laras 105mm atau 120mm Merkava. Berat LAHAT mencapai 13 kg dan mampu mencapai jarak 8 km ketika ditembakkan dari darat, atau 13 km dari ketinggian. Akurasi mencapai 0,7 m CEP (Critical Error Point) pada sudut 30 derajat, dan mampu menembus lapisan baja setebal 800mm. LAHAT direncanakan akan melengkapi Merkava Mk 3 dan Mk 4. Versi antipesawat dalam pengembangan.



Kontraktor Utama
Perusahaan : Tender
Elbit : Fire Control System
Electro optics : Control System, ORCWS
IMI (Israel Military Industries) : Meriam utama, lapisan armor, transmisi
Urdan : Lapisan baja untuk pembuatan tank
IAI- Ramta (Israel Aircraft Industries) : Komponen proteksi
IDF (Israeli Defence Force) : Perakitan dan pengetesan

Awal Lahirnya Merkava


Banyak persenjataan Israel yang dirancang dan dilahirkan berdasarkan pengalaman panjang di medan konflik. Merkava juga menjadi salah satu di antaranya.

Sejarah panjang Merkava dimulai pada tahun 1970, ketika rencana Israel untuk memproduksi lisensi tank Chieftain dari Inggris ternyata dibatalkan secara sepihak oleh negara pcnguasa lautan tersebut. Katanya karena negara-negara Arab yang mendengar rencana penjualan Chieftain mengancam akan menarik simpanan dana moneternya di bank-bank Inggris, jadilah Inggris menyerah.

Saat itu Israel diperkuat tank tua Centurion buatan Inggris dan M-48/ M-60 Patton buatan AS yang sudah mengabdi sejak Konflik Arab-Israel pada 1967. Sementara itu, Mesir dan Suriah sudah dilengkapi tank T-62 baru yang

dikirimkan Uni Soviet. Sebagai perbandingan, Centurion dan Patton masih dilengkapi laras meriam 105 mm, sementara T-62 sudah dilengkapi laras 115 mm yang jelas memiliki jarak jangkau lebih baik.

Jelaslah sudah, Israel dalam posisi sangat terjepit. Lawan makin tangguh, sementara negara sahabat yang ada sudah tidak dapat diandalkan lagi. Akhirnya, suatu keputusan ekstrim namun logis pun diambil: membuat satu platform tank baru yang didesain untuk memenuhi kebutuhan Israel berdasarkan pengalaman pasukan di lapangan.

Studi awal menunjukkan hasil positif, bahwa Israel mampumembuat satu tank baru berdasarkan pengalaman dan kompetensi yang dimilikinya. Jenderal Israel Tal ditunjuk sebagai konseptor bagi bayi tank yang harus secepatnya lahir ini. Sadar bahwa jumlah tentara Israel sangat terbatas dan biaya untuk mendidik awak tank sangatlah mahal, Tal memutuskan bahwa rancangan baru ini harus menempatkan keselamatan kru sebagai prioritas tertinggi.

Akibat dari prioritas ini, konfigurasi Merkava pun terkesan mendobrak pakem desain tank yang saat itu banyak dianut. Mesin, sistem transmisi dan tangki bahan bakar yang biasanya ditempatkan di belakang, dipindahkan ke bagian depan. Hilangnya kompartemen mesin di belakang diganti ruang kosong yang bisa dikonfigurasi secara fleksibel dan pemasangan hatch tempat keluarnya awak tank dalam kondisi darurat. Berbeda pula dengan tank lain yang memiliki bentuk turret setengah bola, turret Merkava dibuat nyaris pipih dan berbentuk triangular.

Selain bisa meminimalisasi kerusakan apabila terkena ledakan, bentuk pipih juga membantu kamuflase dan membuat lawan akan kesulitan membidik Merkava. Selain itu, lapisan armor berupa baja dipasang di seluruh tubuh tank, melindungi turret, rantai penggerak dan kanon. Lapisan armor ini dibuat dengan sistem modular, sehingga apabila satu bagian rusak terkena hantaman proyektil lawan, bagian lain tidak akan terkena impaknya. Selain itu sistem pemasangan antarsambungan dibuat rigid namun mudah dilepas-pasang. Dengan desain ini proses perawatan dan perbaikan dapat dengan cepat dilakukan.

Diperlukan waktu 9 tahun (1970-1979) untuk proses pengembangan, pembuatan purwarupa dan testing sebelum akhirnya Merkava Mk 1 lahir. Merkava Mk 1 tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan purwarupa awal yang dibuat. Produksi awal Mk 1 dilengkapi kanon 105mm smoothbore buatan IMI yang mampu menembakkan amunisi ripe APDS, APFDS, HEAT dan Frag.

Pemilihan kanon kaliber kecil ini merupakan suatu keterpaksaan. Pasalnya bobot tank sudah membengkak karena pemasangan lapisan baja pada sekujur tubuh tank. Selain itu, mesin Teledyne Continental yang menjadi dapur pacu hanya mampu menyemburkan 900 hp. Akibatnya, kecepatan maksimal yang bisa diraih Merkava Mk 1 hanya berkisar diangka 40 mil/ jam. Jelas kalah jauh jika dibandingkan dengan Ml Abrams atau Leopard yang bisa melaju dengan kecepatan 65 mil/ jam.

Bersamaan dengan penyerahan Merkava Mk 1 pertama kepada IDF, fasilitas pabrik baja di Urdan dan pabrik kanon tank IMI juga turut diperluas untuk mengantisipasi produksi massal Merkava. Selain itu, ratusan perusahaan lain juga turut dilibatkan dalam membuat komponen-komponen dari sang kereta perang ini. Dengan segala keterbatasannya, Merkava pertama yang diterima IDF pada 1979 langsung diterjunkan pada agresi pertama Israel ke Libanon pada 1982.


Time Line Merkava


Pemerintah Israel memutuskan pada tahun 1970 bahwa mereka sudah saatnya memiliki kemampuan membangun tank. Jenderal Israel Tal yang matang asam garam pertempuran, memimpin tim pengembangan. la dipercaya mampu memenuhi persyaratan untuk mendesain sebuah tank yang unik, sesuai dengan karakter konflik yang dijalani IDF. Syarat utamanya adalah memiliki kecepatan yang tinggi dan mampu memberikan perlindungan kepada awaknya. Pengembangan Merkava secara resrni diu mumkan pemerintah Israel pada13Mei1977.

Profil Israel TAL


Namanya mungkin tidak semahsyur Erwin Rommel sang rubah gurun. Tetapi kepada orang inilah AB Israel patut berterimakasih. Jenderal Israel Tal, dikenal dengan panggilan Talik, dilahirkan tahun 1924 dan sudah mengabdi pada Israeli Defence Forces sejak masa mudanya. Pada Perang Sinai 11948, Tal,™ menjadi komandan brigade.

Karirnya mulai bersinar pada Perang Enam Hari 1967. Dalam perang antara Israel dan Mesir itu, korps tank Israel yang :JB merupakan campuran antara tank tua M4 Sherman, Centurion dan M48 sukses menghalau armada tank Mesir. Karirnya terus menanjak. Jenderal Tal '"" menjadi komandan Front Selatan pada saat Perang Yom Kippur.

Saat itu Mesir dibantu Suriah secara licik membokong Israel yang sedang merayakan Hari Sabat. Berkat taktiknya yang brilian, korps tank Israel yang berjumlah hanya sekitar 200 tank M48 dan M60, mampu memukul mundur dan menghancurkan 2.000 tank Mesir yang terdiri dari T-62, ZSU-23, T-60 dan PT-76 yang beberapa di antaranya direbut dan dijadikan tropi perang oleh Israel.

Pada saat Israel memutuskan untuk membuat tank secara mandiri, pilihan pasti jatuh kepada Talik yang memang sejak lama ingin mengembangkan tank sesuai kebutuhan lapangan. Berkat konsepnya dan berdasarkan seluruh pengalaman pertempuran Israel, Merkava akhirnya lahir. Atas kehebatannya, Tal dimasukkan sebagai satu dari lima komandan tank terhebat dalam sejarah. Fotonya dipajang di dalam museum kavaleri dan lapis baja Patton padaseksi wall of greatest armor commanders bersama Moshe Peled, George S. Patton, Creighton Abrams dan Erwin Rommel.



Rabu, 27 Oktober 2010

AUG in Action




Andal di medan pertempuran dan cocok di wilayah perkotaan, inilah bukti dari kehebatan Steyr AUG. Berbagai misi baik di tangan tentara maupun kepolisian membuktikan bahwa AUG sesuai untuk segala matra dan kondisi.

Pada sebuah siang Juli 1993, anggota Los Angeles Police Department (LAPD) SWAT sedang melaksanakan misi search and arrest terhadap rumah geng motor yang dicurigai menjadi bandar narkoba. Tiap personel dibekali pistol SiG-Sauer P-226 9mm dan Steyr AUG A2P dengan laras carbine 16 inci plus aimpoint. Berdasarkan SOP (Standard Operational Procedures), AUG diisi 28 butir peluru Federal 55-grain Hollow Point.

Karena polisi diwajibkan mengetuk pintu terlebih dahul jelas, unsur pendadakan hilang sudah. Satu anggota geng berhasil ditangkap, sampai kemudian tiba-tiba dua anjing Rottweiler menyerang salah satu petugas.


Selain tentara seperti AD Austria ini.kepolisian khusus sangat pas mengoperasikan AUG. Kasus yang dialami kepolisian LA cukup membuktikan keampuhan AUG dan efektifnya peluru 5,55mm.Steyr sebagai pabrikan memang merancang AUG agar bisa dipakai oleh semua kesatuan. Mulai dari infanteri darat, laut, udara sampai kepolisian. Berbagai varian pun dirancang khusus untuk setiap satuan, agar performa mereka meningkat dengan kehadiran AUG.

Petugas lain sedang berusaha melepaskan anjing tersebut deingan menyemprotkan pepper spray, ketika seorang anggota geng yang kelihatannya sedang dalam pengaruh heroin, masuk lewat pintu yang terkunci dan langsi menodongkan Beretta 9mm ke arah satu petugas yang sedang membelakanginyi. Untungnya petugas ini sadar, segera membalik badan, menekan kunci pengaman dan langsung membidik subyek dengan aimpoint sambil berteriak "jatuhkan senjata Anda!" geng ini menolak, bahkan kelihatan segera akan menarik pelatuk. Akan tetapi, AUG dari petugas ini jauh lebih cepat.

Empat tarikan cepat pelatu menghasilkan empat tembakan yang berdekatan letaknya. Pelu pertama dan kedua meleset sed di atas pelaku, namun peluru k dan kecmpat masuk ke dada pe dan tertinggal di tubuhnya. Seketika si pelaku langsung ambruk dan dalam hitungan 60 detik menghembuskan napas terakhir.

Saat otopsi dilakukan, baja forensik terkejut bahwa daya hancur peluru .223 rem (5,56mm) bisa menimbulkan ruang sebesar 2 inci di dalam daging. Sementara tulang yang dilewatinya remuk menjadi serpihan seperti salju.

Stopping power macam inil yang diperlukan SWAT dalam misinya: One hit, instant kill t; membahayakan sandera tidak bersalah yang mungkin berdiri di belakang penjahat. Hal semacam ini membuktikan bal kaliber 5,56mm dapat digunakanlebih efektif daripada 9mm yang banyak digunakan SMG dalam melumpuhkan pelaku kejahatan tanpa menakuti efek penetrasi lanjutan. Studi FBI pun menemukan bahwa kaliber .223 akan lebih efektif dalam jarak dekat.

Ke depannya, tampaknya carbine seperti AUG akan menggantikan fungsi SMG macam HK MP5, UZI ataupun Vz61 Skorpion. Mungkin ini pula yang menjadi alasan bagi Brimob Polri beberapa waktu lalu memakai Steyr AUG Al Police Black sebagai senjata organik. Senjata yang tepat di tangan personel yang tepat sudah pasti akan dapat melindungi banyak nyawa yang tidak bersalah.

Karir militer
Penggunaan AUG di kalangan militer di seluruh dunia sebenarnya cukup meluas, namun belum cukup terlibat luas dalam konflik, atau istilahnya battle proven. Hal ini tampaknya disebabkan karena negara pengadopsi AUG macam Austria, Luxembourg dan Irlandia menganut paham netral. Tidak demikian dengan Australia.

Kehadiran pertama F88 tentara Australia yang diketahui secara luas adalah ketika referen¬dum Timor Timur tahun 1999. Kala itu, Australia yang membonceng INTERFET (International Peacekeeping Forces on East Timor) memasuki Timor Timur dengan dalih menjaga keamanan proses referendum di Timtim. Terjadi beberapa kontak tembak antara tentara Australia yang menggunakan F-88 dengan milisi pro Indonesia.

Jelas, korban tidak seimbang. Beberapa korban dari milisi pro-Indonesia jatuh, sementara dari seluruh misi INTERFET, tercatat hanya satu pasukan Australia yang tewas dalam kontak tembak di perbatasan. F-88 miliknya diambil dan tidak jelas keberadaannya sampai sekarang.

Memasuki tahun 2003, Australia kembali terlibat dalam invasi ke negara lain. Bersama Inggris dan AS, mereka meng-invasi Irak dalam operasi Iraqi Freedom dengan dalih untuk mencari dan menemukan Weapon of Mass Destruction. Infanteri Australia membawa serta F-88S, yaitu versi F-88 yang sudah dilengkapi picattinny rail sehingga dapat dipasangi optik Elcan Wildcat yang kualitasnya lebih superior dari AGOG milik AS. Operasi yang cukup penting di antaranya ketika pada 11 April 2003, skadron SAS Australia berhasil merebut pangkalan udara Al-Asad yang menjadi markas pesawat tempur MiG-23 dan MiG-21. Sekitar 50 pesawat dan 7.900 ton peledak berhasil diamankan.

Sesudah Baghdad jatuh ketangan koalisi dan operasi di Irak dinyatakan sebagai kesuksesan oleh Presiden George W. Bush, Australia masih mempertahankan pasukannya di Irak. Pada April 2005, AMTG (Al Muthanna Task Group) dibentuk untuk melin¬dungi teknisi Jepang yang sedang dipekerjakan di Provinsi Al-Muthanna dalam misi pem-bangunan infrastruktur. Tentu saja, F-88 kembali turut dibawa serta. Patut dicatat pula, secara keseluruhan tingkat kepuasan pasukan terhadap bullpup AUG/ F-88 jauh lebih baik daripada pasukan Inggris dengan SA-80 di medan gurun, yang memang terkenal rewel terhadap pasir.

Steyr AUG kembali menjadi berita ketika pada tahun 2006 terjadi pergolakan di Timtim. Mantan PM Mari Alkatiri dituduh mempersenjatai milisi gelap untuk melakukan kudeta dan pembunuhan, di antaranya terhadap Xanana Gusmao dan Ramos Horta. Dilaporkan oleh ABC News Network Australia, Alkatiri mempersenjatai milisi dengan HK33 5,56mm dan Steyr AUG. Hasil investigasi PBB menyatakan bahwa HK33 datang dari Portugal, sementara Steyr AUG dibuat oleh Pindad dengan nama SS-1R. PT. Pindad tentu saja menolak keras tuduhan ini, mengingat Pindad tidak pernah membuat AUG, baik dengan lisensi maupun tanpa lisensi.

Satuan elit Gegana Brimob merupakan salah satu dari sedikit satuan di dalam negeri Indonesia yang menggunakan Steyr. Pilihan Gegana tak beda dengan tim SWAT AS yang menggunakan AUG A2P

Steyr Jadi Bintang Film
Film tanpa aksi tembak-tembakan ibarat sayur tanpa garam. Ada saja bagian yang memperlihatkan aksi saling tembak. Disejumlah film maupun games di komputer atau video yang marak, pengguna senjata cukup dominan. Steyr AUG produk Steyr Mannlicher turut digunakan secara luas dalam sejumlah film dan permainan games. Berikut sejumlah daftar yang ada. Film : Black Mask, Commando, Die Hard, Land of the Dead, Octopussy, Running Man, Sin City, The Transporter, The Art of War. Komputer dan video games : Counter-Strike, Jagged Alliance 2: Unfinished Business, Delta Force: Land Warrior, Fallout Tactics, Hitman: Contracts, James Bond 007: Agent Under Fire, Soldat, Syphon Filter 3, The World is Not Enough, Tom Clancy's Rainbow Six, X Operations, The Specialists, Vampire: the Masquerade-Bloodlines.








Kelahiran Modular Rifle


Lahir dari ketidakpuasaan terhadap pendahulunya, Steyr AUG tidak sekadar memenuhi predikat "sang pengganti". Dari segi desain, sosoknya sama sekali asing karena sangat pendek dan terkesan "memeluk" ketika digunakan. Selain itu, konsep modular yang diadopsi juga unik karena menjadikan Steyr AUG seperti bunglon.

Justru di versi ekspornya AUG -Armee Universal Gewehr - (Universal Army Assault Rifle) menemukan popularitasnya. Keberhasilan itu dicapai setelah lisensi produksi diberikan kepada Australia dan Malaysia seperti ekspor ke Irlandia, New Zealand, Tunisia, Arab Saudi, Oman dan AS

Ketidakpuasan Angkatan Bersenjata Austria atas performa balistik 7,62 x 51mm yang pada saat itu menjadi NATO STANAG, mendorong diadakannya program senapan serbu baru sebagai pengganti StG 58 (diadopsi dari FN-FAL) yang menjadi standar AB Austria. Tidak perlu jauh-jauh, Austrian Office of Military Technology ditugaskan untuk mengem-bangkan senapan baru tersebut, yang kemudian menggandeng Steyr-Daimler Puch yang memang berpengalaman dalam membuat senjata.

Kolonel Walter Stoll dari AOMT melakukan supervisi sebagai ketua dari program ini. Sementara desainnya diserahkan kepada Prof. Horst Wesp, Karl Wagner dan Karl Moser. Desain senjata awal disyaratkan harus ringan, kompak dan mudah dalam perawatan (terbukti memang desain ini 25% lebih pendek dari senapan manapun yang menggunakan ukuran laras serupa). Maka kemudian diputuskan bahwa senapan baru ini akan menggunakan kaliber 5,56 x 45mm dan mengadopsi bentuk bullpup yang terinspirasi dari prototipe EM-2 milik Inggris (kemudian juga menginspirasi pengembangan SA-80 Inggris).

Selain itu, sistem senjata juga menganut sistem modular. AUG hanya memerlukan penggantian laras untuk mengubah fungsinya dari assault rifle menjadi carbine, light machinegun, sub-machinegun atau bahkan sniper rifle. Seluruh laras dibuat dari baja kualitas tinggi dengan teknologi tempa suhu dingin (cold-hammerforging) yang dikembangkan secara khusus oleh GFM Steyr, Austria.

Sementara untuk memperpanjang umur laras, kamar peluru dan bagian dalam laras dilapisi krom. Keistimewaannya tidak hanya berhenti sampai disini. Steyr menggunakan laras dengan twist 1:9 (satu putaran setiap sembilan inci). Sampai saat ini kebanyakan assault rifle buatan Barat memakai twist 1:7. Pemilihan twist yang lebih rendah diyakini akan mengoptimalkan penggunaan peluru US M193 atau M855/SS109 NATO STANAG terkini, sekaligus menambah umur laras.

Namun untuk yang kurang menyukai racikan 1:9, bisamemesan laras twist 1:7 secara khusus kepada Steyr. Untuk pisir (sight), tadinya masih menggunakan model konvensional (iron sight), namun kemudian diputuskan untuk memakai scope buatan Swarovski dengan lensa terbuat dari kristal dan perbesaran l,5x. Apabila lensa scope pecah atau kotor, masih ada BUIS (Back Up Iron Sight) tepat di atas scope untuk akuisisi target. Sementara untuk bagian popor, dipilih bahan high impact resistant polymer berkualitas tinggi agar bebas dari karat dan panas.

Bak bunglon yang dengan cepat bisa berganti rupa, begitu pula Steyr AUG. Revolusioner desain dengan menerapkan cara modular betul-betul mengandaskan pendahulunya yang jadi standar NATO. Tak hanya di dunia nyata, di monitor permainan PC pun, Steyr menjadi pilihan seperti di Counter-Strike.

Penggunaan material ini menyebabkan popor bisa diganti-ganti atau bahkan dicat sesuai keinginan, seperti mengganti casing handphone saja. Sementara pabrikan hanya menyediakan tiga macam-warna: olive drab, synthethic dan police black. Warna khusus macam sand bisa dipesan apabila pembelian dilakukan dalam jumlah besar.

Mekanisme
Steyr AUG beroperasi dengan sistem gas operated action, artinya gas pembuangan hasil penembakan akan dialirkan sebagian untuk menggerakkan piston ke belakang danmemasukkan peluru baru. Yang istimewa dari AUG adalah, silinder gasnya terletak di samping kanan bawah laras, tidak seperti senapan lain macam AK-47, SS-1, FN-FAL atau FNC yang semuanya terletak di atas laras.

Model macam begini bukan hanya untuk gagah-gagahan, karena ternyata silinder gasnya juga memiliki tiga macam posisi regulator. Posisi 1 (ditandai dengan titik kecil di bagian depan silinder gas) adalah mode normal yang sebagian besar gas dialirkan ke udara bebas. Posisi 2 (titik besar) menandakan bahwa gas sebagian besar justru dialirkan ke arah piston untuk pengoperasian di medan ekstrim seperti di pegunungan salju. Dalam kondisi ini mungkin saja suhu akan mendinginkan bagian internal sehingga perlu tenaga ekstra untuk mendorong piston. Sementara posisi ketiga, yaitu GR, justru meniadakan gas yang dibuang.

Semua gas akan dialirkan ke depan untuk digunakan meluncurkan rifle grenade yang tidak menggunakan sistem bullet trap. Untuk memilih posisi, mudah saja. Tinggal tarik kepala gas regulator dan putar sampai penanda memilih posisi yang dikehendaki.

Sementara untuk piston, aliran yang dianut adalah short piston stroke untuk mengurangi recoil. Pada bagian bolt terdiri dari bolt carrier yang memiliki dua guiding rods memanjang ke depan. Pada bagian kiri memanjang sampai ke depan dan terhubung ke charging handle (pengokang), sementara bagian kanan menjadi action rod yang menghubungkan antara tekanan dari piston ke bolt carrier.

Sistem safety AUG memilih model kotak yang terletak di atas grip. Apabila didorong secara penuh ke sisi kiri, akan menunjukkan warna merah atau ready to fire. Sementara didorong ke sisi kanan, akan menunjukkan titik putih atau safe. Keistimewaan lainnya ada pada fire selector. Kalau dilihat baik-baik, di tubuh AUG tidak akan ditemui mode
pilihan penembakan, karena semuanya terletak di picu. Menekan picu setengah jalan berarti single/semi auto. Sementara kalau ditekan penuh sampai mentok, penembakan langsung berubah ke full auto.

StG 77
Punya segudang keistimewaan dan buatan negeri sendiri tidak menjadikan pemilihan AUG sarat unsur intrik alias KKN. Sebelum diadopsi menjadi senapan serbu standar, Steyr AUG tetap saja harus melalui uji kompetisi. Saingan yang harus dihadapi adalah StG 58 (FN-FAL) yang menjadi senapan serbu standar Austria, CZ Vz.58 (lisensi AK-47 yang dibuat Cekoslovakia) dan ColtM16Al.
Setelah melalui tes yang komprehensif, termasuk tes akurasi, kemudahan akuisisi target dan pengontrolan pada mode full auto, Steyr AUG terbukti jadi juara. Sehingga pada tahun 1977, Steyr AUG secara resmi diadopsi menjadi StG 77.



The Green Berets


US ARMY SPECIAL FORCE

The Green Berets


Percaya atau tidak, jika Anda melihat tentara Amerika Serikat berbicara sangat santai denga penduduk lokal di medan operasi, hampir bisa dipastikan ia adalah Green Berets. Win the hearts and minds of a distant and different people, itulah sebenarnya kekuatan yang paling ditakuti dari United State Army Special Forces.


Nama : United State Army Special Forces

Julukan : Green Berets

Berdiri :19Juni1952

Markas : Fort Bragg

Komposisi : 5 SFG

2 NG SFG (reserve)

Motto : De oppresso liber




Dikenal juga dengan nama Green Beret, US Army Special Forces (USSF) sedari awal dibcntuk tahun 1952, memang didcsain untuk menjalankan misi-misi yang tidak biasa. Istilahnya unconventional warfare. Sejak dari masa Presiden John F Kennedy, Lyndon Johnson, Ronald Reagan hingga George W Bush Jr, peran itu tak pernah diubah. Sampai ketika tumbangnya Taliban oleh Northern Alliance dibantu serangan AS dan sekutunya, USSF disebut-sebut banyak berperan dalam melatih kelompok anti-Taliban ini. Seperti doktrinnya, SF were design to train and fight unconventional warfare. Bagaimana misi itu dijalankan? Ada banyak cara untuk menjelaskan. Gampangnya, bisa dilihat dari operasi penggalangan yang dilakukan unit-unit pasukan khusus TNI dengan berbaur bersama penduduk, kira-kira begitu pula USSF bergerak. Tak heran, seorang prajurit Special Forces bisa bertugas sampai setahun di sebuah medan penugasannya.

Melihat USSF jangan memandang dari jumlahnya. Tak ada apa-apanya dibanding pasukan regular yang bisa ribuan, kalau soal jumlah. Dalam melakukan misi infiltrasi, USSF hanya berkekuatan 12 personel. Mereka disebut Operational Detachment-A (ODA) atau Detasemen Tim A (The A Team Detachment). Namun tim kecil sehitungan jari ini dipimpin perwira setingkat komandan kompi, seorang kapten. Sang kapten dibantu seorang wakil komandan yang disebut executive officer. Biasanya berpangkat warrant officer.

Dalam kaitan penggalangar tadi, jangan main-main dengan ODA. Walau saat disusupkan d belakang garis musuh (behind enemy lines) jumlahnya hanya selusin, musuh bisa terkaget-ka saat mereka diserang. Karena ketika itu, jumlah penyerang mungkin sudah ratusan. Pasuka tambahan yang tak lain gerilyawan, berasal dari partisan yang dibina dan jumlahnya bisa setingkat batalion. Kalau sudah seperti ini, baru terlihat perbedaan menyolok antara US dengan pasukan khusus lainnya Begitulah cara USSF bertempur. Hasil kerja pasukan bermott "De oppresso liber" (to liberate oppressed) ini paling transparan b dilihat di Vietnam. Hanya dalam dua tahun sejak kedatangannya,

sudah membangun lebih 80 kainp. Kamp-kamp ini mampu menampung pasukan dan keluarganya setingkat batalion lengkap dengan fasilitas sosialnya. Unit pertama Baret Hijau yang dikirim ke Vietnam berjumlah 16 orang. Berasal dari 14th Special Forces Operational Detachment. Ketika akhirnya terjadi kontak senjata, tentara AS pertama yang gugur di Vietnam berasal dari unit ini. la adalah Kapten Harry G. Cramer Jr.

Unconventional warfare dilakukan mulai dari merekrut, melatih, mengorganisir hingga pasukan itu terbentuk dan beroperasi mandiri. Contohnya mulai di Vietnam, Bolivia, Venezuela, Guatemala, Colombia, Nigeria atau Pakistan. Sementara bukti aktual adalah keterlibatan USSF di Kazakhstan pada 1997

dan setahun kemudian di Uzbekistan serta memberikan latihan teknik intervensi medan pegunungan bagian selatan mencakup Kyrgyzstan, Tajikistan dan northern Afghanistan.

Tidak selamanya USSF bergerak dalam misi combat. Terkadang Pentagon mengirim mereka dalam bentuk misi Civic Action. Atau tim pelatihan mobil ke beberapa negara. AS menyebutnya Mobile Training Teams (MTT). Tim dari 1st Special Forces Group (Airborne) berbasis di Okinawa dibawah program MTT inilah yang pernah memberikan pelatihan kepada TNI (Elite Forces The World's Most Formidable Secret Armies, 2003 atau Inside Green Berets, 1984).

Dengan demikian, USSF sebenarnya bukanlah pasukan tempur murni. Disinilah keunikan

USSF dibanding pasukan AS lainnya. Mereka sebenarnya adalah gabungan penempur, guru dan duta. Wajah ganda ini merupakan interpretasi dari misi mereka: counterterrorism, direct action, foreign internal defense, special reconnaissance dan unconventional warfare. Robin Reuneker, mantan Green Berets (1970-1980) dengan pangkat terakhir Master Sergeant, punya istilah pas untuk menyebut eks kesatuannya. "Special Forces itu adalah fighting instructor," jelasnya.

US Army Special Forces berada dibawah kendali US Army Special Operations Command. Saat ini USSF terdiri dari tujuh Special Forces Groups (SFG) yang setiap SFG "bertanggung jawab" terhadap satu wilayah spesifik. Setiap grup berkekuatan sekitar 1.400 personely.




FN Herstal SCAR

Urusan pengadaan senjata baru bagi tentara Amerika Serikat memang perkara mudah. Baru tidak sekadar berlabel baru keluar dari pabrik, tapi baru dalam segala hal. Ya desain, ya teknologi. Hebatnya lagi, bagi AS untuk urusan seperti ini selalu disampaikan secara proporsional kepada publik. Tak heran ketika digelar ajang 2006 SHOT (Shooting Hunting Door) Show Februari lalu dan pameran persenjataan di Eurosatory, Paris, Juli silam, pandangan mata pengunjung tak lepas dari sebuah senapan baru. Senapan baru yang dirancang khusus untuk pasukan khusus AS itu diberi nama SCAR (Special Operation Forces Capable Assault Rifle).

FN Herstal memenangkan tender setelah menyisihkan COBB Manufacturing, Colt, Diemaco, Heckler & Koch (XM8), Knight Armament Company dan Robinson Armament (XCR).

FN Herstal membuat dalam dua versi. SCAR-Light (SCAR-L) kaliber 5,56x45mm NATO dan SCAR-Heavy (SCAR-H) kaliber 7,62x51 mm NATO. Uniknya, SCAR-H juga mampu mengadopsi peluru 7,62x39mm M43 Rusia dan 6,8x43 mm Remington SPC (Special Purpose Cartridge). SPC memiliki panjang sama dengan 5,56mm, namun untuk SCAR dibuat lebih berat, lebih besar serta enerji kinetik yang juga lebih.

Pada dasarnya SPC adalah balistik yang sama dengan kaliber 7,62x39mm Rusia yang digunakan pada AK-47. Komando Operasi Khusus AS (SOCOM) sebagai yang punya gawe, sudah melayangkan surat permohonan pembelian senapan baru ini sejak Oktober 2003. Kita tunggu keandalan SCAR di medan tempur. (ben)

Selasa, 26 Oktober 2010

Arsenal Laut TNI AL

KRI Karel Satsuitubun

KRI Karel Satsuit Tubun adalah Fregat kelas Ahmad Yani milik TNI Angkatan Laut. Dinamai menurut Karel Satsuit Tubun, salah seorang pahlawan nasional.

KRI Karel Satsuit Tubun merupakan kapal fregat eks-Angkatan Laut Belanda bernama HNLMS Isaac Sweers (F814) yang kemudian dibeli oleh Indonesia. Kapal ini bersaudara dekat dengan Fregat Inggris Kelas HMS Leander dengan sedikit modifikasi dari disain RN Leander asli.

Dibangun tahun 1967 oleh Nederlandse Dok en Scheepsbouw Mij, Amsterdam, Belanda dan mendapat peningkatan kemampuan sebelum berpindah tangan ke TNI Angkatan Laut pada tahun 1977-1980. Termasuk di antaranya adalah pemasangan sistem pertahanan rudal anti pesawat (SAM, Sea to Air Missile) Mistral menggantikan Sea Cat.

Asal : Belanda
Kelas : Fregat kelas Van Speijk (eks Evertsen)
Masuk Dinas Operasional : Sekitar 1991
Satuan : Eskorta (Satkor) Mifikasi: mesin uap menjadi mesin •liesel yang rampung pada 2003; penggantian rudal Seacaf menjadi S/nbad li, (Mistral) pada 1997
Spesilikasi : Bobot tempur 2.735 ton; panjang 113,4 m; lebar 12,5 m; kecepatan maks 30 knots; jumlah awak 175 orang Persenjataan: Delapan pelontar rudal RGWl-84 Harpoon Block 1C; duatitik pelontar rudal ganda S/'nbad (Mistral); sebuah kanon otomatis kaliber 76/62 mm; dua unit kanon kaliber 20 mm; enam tabung pelontar torpedo tipe Mk 32


KRI Sultan Thaha Syaifuddin

KRI Sultan Thaha Syaifuddin adalah sebuah korvet Kelas Parchim yang dibuat untuk Volksmarine / AL Jerman Timur pada akhir 70-an. Penamaan menurut Pakta Warsawa adalah Project 133. Kapal ini didesain untuk perang anti kapal selam diperairan dangkal / pantai. Enambelas kapal dibuat untuk Volksmarine (1997-1981) dan 12 kapal (versi modifikasi) dibuat untuk AL Soviet pada 1985-1990 oleh Peenewerft, Wolgast. Soviet memesan kapal ini dengan tujuan untuk menolong industri kapal Jerman Timur , karena saat itu sebenarnya Soviet sudah mempunyai korvet Kelas Grisha yang lebih baik dibanding Parchim dalam semua aspek. Begitu keluar dari perairan dangkal keampuhan dari kapal ini menurun drastis.

Di Soviet korvet kelas Parchim dikembangkan lagi menjadi korvet kelas Parchim II. Setelah Penyatuan kembali Jerman, bekas negara Jerman timur menjual kapal-kapal Parcimnya ke TNI AL Indonesia pada tahun 1993. Oleh TNI AL kapal ini dimodifikasi dengan menambahkan kapasitas BBM untuk patroli lebih lama dilaut.

Asal : Jerman Timur
Kelas : Korvet Parchim I (eks Bad Doberari) Masuk dinas operasional: sekitar 1994-1996. Satuan : Eskorta (Satkor)
Modifikasi : mesin diesel Cartepillar; pemasangan pelontar torpedo tipe Mk 32 Spesifikasi: Bobot tempur 1.200 ton; panjang 73 m; lebar 9,7 m; kecepatan maks 36 knots; awak 80 orang. Persenjataan : Dua titik pelontar ganda (mounting fasta) rudal AL-1M Strella; sebuah kanon ganda kaliber 57 mm; sebuah kanon ganda kaliber 30 mm; dua pelontar roket RBU 6000, empat tabung torpedo kaliber 16 inci (406 mm).

KRI Badik

KRI Badik (623) merupakan kapal perang tentera laut Indonesia jenis kapal kelas bot berpeluru berpandu yang sentiasa bersedia mempertahankan negara pulau Indonesia.

Kapal KRI Badik milik Indonesia merupakan kapal kelas bot berpeluru berpandu (PSK Mk5) . KRI Badik memenuhi keperluan Indonesia dan berperanan mempertahankan Indonesia dari kapal-kapal musuh. KRI Badik dibina oleh Korea-Tacoma SY, Masan, Korea Selatan.

Kapal lain dalam kelas yang sama adalah KRI Mandau, KRI Rencong,KRI Badik, dan KRI Keris.

KRI Badik mempunyai 43 orang anak kapal termasuk pegawai. KRI Badik dilengkapi untuk misi pertempuran kapal ke kapal di permukaan laut "anti-surface warfare".

Kapal KRI Badik sepanjang 53.58 m; 8 meter * 1.63 meter ( 175.8 kaki panjang * 26.2 kaki * 5.3 kaki) mempunyai kelajuan bertempur pada 41 batu nautikal. KRI Badik mempunyai seseran 290 tan penuh atau 255 tan ketika kosong.

Rekabentuk kapal membenarkan tatarajahnya ditukar bagi menerima pelbagai sistem persenjataan dan pengesan untuk memenuhi keperluan operasi yang berkembang bagi angkatan tentera Indonesia.

Asal : Korea Selatan
Kelas : Kapal serang cepat berudal (fast attack craft-missiles)
Masuk dinas operasional : sekitar awal era 80-an
Satuan : Satuan kapal cepat (Satkat)
Modifikasi : -
Spesifikasi : Bobot tempur 290 ton; panjang 53,6 m; lebar 8 m;
kecepatan maks 41 knots (dengan mesin gas turbin); awak 32 orang
Persenjataan: Empat pelontar rudal ExocetMM 38; Sebuafi kanon
kaliber 57 mm; sebuah kanon kaliber 40 mm; dua senapan mesin

KRI Cakra & Nanggala

KRI Nanggala (402) merupakan kapal selam kedua dalam jenis kapal selam kelas Cakra. Kapal ini merupakan kapal kedua yang menyandang nama Nanggala dalam jajaran TNI AL. Mempunyai motto Tabah Sampai Akhir.

KRI Nanggala termasuk dalam armada pemukul TNI Angkatan Laut. Kapal selam lain dalam kelas Cakra adalah KRI Cakra (401). KRI Nanggala dibuat oleh Howaldtswerke, Kiel, Jerman Barat pada 1981. Merupakan kapal selam type 209/1300 yang banyak digunakan oleh Angkatan Laut sedunia.

KRI Nanggala (402) merupakan kapal kedua yang menyandang nama Nanggala. Kapal pertama merupakan salah satu dari 12 kapal selam kelas Tjakra buatan Rusia (kelas Whiskey) yang di-scrap tahun 1970-an.

Asal : Jerman Barat
Kelas : Tipe 209/1300
Masuk dinas operasional : Juli 1981.
Satuan : Kapal selam (Satsel)
Modifikasi : penggantian baterai buatan India
Spesifikasi : Bobot selam 1.390 ton; panjang 59,5 m; lebar 6,2 m; kecepatan maks
22 knots ketika menyelam; awak 34 orang.
Persenjataan: Delapan pelontar torpedo 21 inchi (kaliber 533 mm) arah depan,
plus beberapa cadangan.


KRI Fatahillah

KRI Fatahillah (361) merupakan kapal pertama dari kapal perang jenis Perusak Kawal Berpeluru Kendali kelas Fatahillah milik TNI AL. Dinamai menurut Fatahillah, salah seorang Pahlawan Nasional yang berjasa merebut Sunda Kelapa dari tangan Portugis dan menamainya Jayakarta. Tanggal kemenangan tersebut saat ini menjadi tanggal lahir kota Jakarta.

KRI Fatahillah merupakan sebuah fregat yang dibuat oleh galangan kapal Wilton-Fijenoord, Schiedam, Belanda pada tahun 1979 khusus untuk TNI-AL. Bertugas sebagai armada pemukul dengan kemampuan anti kapal permukaan, anti kapal selam dan anti pesawat udara.

Termasuk dalam kelas Fatahillah antara lain KRI Malahayati (362), dan KRI Nala (363).

Asal : Belanda
Kelas : Fregat-Korvet
Masuk Dinas Operasional : 16 Juli 1979
Satuan : Eskorta (Satkor)
Moditikasi : -
Spesifikasi : Bobot tempur 1.450 ton; panjang 84 m; lebar 11,1 m; kecepatan maks 30 knots awak 89 orang
Persenjataan : Empat pelontar rudal Exocet MM 38; sebuah kanon Bofors L/46 kaliber
40 mm; dua kanon kaliber 20 mm; sebuah pelontar roket ganda antikapal selam Bofors SR 375A, enam tabung torpedo tipe MK 32


Recent Post