Senin, 01 November 2010

Membuat Kandang Tokek Part1

Dahulu, mungkin tokek hanya dijadikan sebagai menu olahan masakan dan berbagai produk kesehatan. Namun, kini tokek telah berubah menjadi primadona yang banyak dicari karena harga jualnya yang tinggi berdasarkan bobot fisiknya. Dengan adanya fakta tersebut, hampir di setiap pehjuru Nusantara membicarakan keberadaan hewan ini. Sayangnya, keberadaan tokek dengan berat tertentu (lebih dari 3,5 ons) kini sangat sulit dicari.

Akhirnya, banyak orang yang mulai memelihara tokekdari hasil tangkapannya. Bahkan, ada yang telah membudidayakannya. Untuk memelihara dan membudidayakannya, tentu dibutuhkan tempat atau wadah yang tepat dan nyaman bagi tokek agar mau tinggal dan berkembang biak.


A. Jenis Kandang
Sebelum memelihara tokek, hal penting yang harus dikerjakan pertama kali adalah membuat kandang. Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat kandang tokek tidak perlu mahal, pilih yang sederhana saja. Idealnya, kandang dibuat sesuai dengan kebutuhan hidup tokek dan dilengkapi sarang atau tempat bertengger.

Selain itu, pastikan semua bahan yang digunakan bebas dari penyakit, bersih, ringan, kering, dan
permukaannya tidak membuat tokek terluka. Agar bebas penyakit dan bersih, cuci bahan yang digunakan sebagai kandang hingga bersih. Setelah itu, jemur sampai benar-benar kering agar tidak berjamur. Kebersihan juga berlaku untuksemua peralatan dan perabotan yang akan dimasukkan ke dalam kandang, baikyang berfungsi sebagai tempat persembunyian maupun tempat makanan.

Setelah kandang selesai dibuat, letakkan kandang di tempat yang bersih, kering, nyaman, bebas dari kebisingan, memiliki sirkulasi udara yang bagus, dan tidak tercemar polusi atau asap.
Kandang tokek bisa terbuat dari kayu, kaca, fiber, atau besi. Ukuran kandang ideal untuk satu ekor tokek adalah 30 x 25 x 40 cm. Di bagian atas kandang diberi penutup atau pintu agar perawatan lebih mudah dilakukan. Pintu kandang bisa terbuat dari kayu dan kawat ram. Kawat ram tersebut berfungsi untuk mencegah tokek keluar kandang atau masuknya predator ke dalam kandang.

Kawat Ram. Berfungsi untuk mencegah masuknya predator ke dalam kandang

a. Kandang Kayu atau Bambu


Kandang Kayu. Mampu meredam panas dan menyimpan hangat sehingga nyaman untuk tokek

Kandang yang terbuat dari kayu merupakan kandang yang paling baik buat tokek. Hal ini disebabkan habitat asli tokek rumah atau tokek pohon yang biasa tinggal di daerah yang banyak terdapat kayu. Kelebihan kandang dari bahan kayu adalah mampu meredam udara panas saat udara di luar kandang sedang panas dan mampu menyimpan hangat saat udara di luar kandang sedang dingin. Karena itu, dalam membuat kandang unsur kayu harus tetap dipertahankan agar tokek merasa nyaman.

Bahan utama kandang jenis ini seluruhnya terbuat dari kayu atau bilah bambu, baik dinding, lantai, maupun atap kandang. Kandang tokek dari kayu bisa juga dibuat dari kotak kayu bekas kemasan telur ayam atau kemasan lainnya yang telah dibersihkan dan dimodifikasi, sehingga layak digunakan untuk tempat tinggal tokek. Bentuk kandang kayu umumnya menyerupai akuarium.


Sebelum membuat kandang, tentukan terlebih dahulu jenis kandang yang akan dibuat, kandang tunggal atau kandang bersama. Jika ingin membuat kandang tunggal, yakni kandang untuk satu ekor tokek, berikut ini langkah-langkah membuatnya.

1.Siapkan bahan yang dibutuhkan, yakni kayu rangka berukuran 2x3 cm, kayu bambu, paku berukuran 5 cm, dan paku Ms secukupnya. Peralatan yang dibutuhkan untuk membuat kandang, yaitu gergaji, palu, penggaris, pensil, pisau, amplas, dan penyiku.
2.Selanjutnya, potong kayu rangka sebanyak 4 buah berukuran 30 cm, 4 buah berukuran 25 cm, dan 4 buah berukuran 40 cm. Rangkai potongan kayu tersebut menjadi kerangka kandang menggunakan paku, yaitu panjang 30 cm, lebar 25 cm, dan tinggi 40 cm.

llustrasi Rangka Kandang Kayu

3.Potong bambu yang sudah disiapkan sesuai dengan kebutuhan. Belah bambu menjadi bilahan-bilahan dan haluskan menggunakan pisau tajam atau amplas agar bilahan bambu tidak kasar dan tajam
4.Pasang bilahan bambu pada rangkaian kandang menggunakan paku lis. Atur jarak bilahan bambu dengan jarak antar bambu sekitar 0,5 cm. Pengaturan jarak ini berfungsi untuk menjaga kelancaran sirkulasi udara di dalam kandang dan tingkat cahaya yang masuk ke dalam kandang. Jika jarak antarpa pan dibuat dengan baik, sarang atau tempat persembunyian tokek tidak perlu dibuat karena suasana kandang yang memang sudah temaram.


Kandang Kayu. Pasang bilah bambu sesuai ilustrasi

Untuk atap kandang, dibuat dari papan triplek yang sudah dilubangi bagian tengahnya. Ukuran atap 30 x 25 cm, sedangkan ukuran pintu fleksibel, disesuaikan dengan ukuran tangan, tokek, dan peralatan sehingga proses pemeliharaan mudah dilakukan. Di setiap pintu sebaiknya dipasang engsel agar pintu mudah dibuka dan ditutup. Sebagai tambahan, kandang bisa pula dibuat kaki penyangga sesuai dengan selera, misalnya setinggi 5 cm, agartidakjangsung bersentuhan dengan lantai. Kandang siap digunakan setelah dilengkapi dengan pintu dan seluruh bagiannya tertutup dengan sempurna.

b. Kandang Kaca atau Fiber
Umumnya, kandang kaca atau fiber lebih banyak digunakan untuk tokek hias karena keindahan tokek dapat langsung terlihat melalui kaca. Sementara itu, tokek rumah sendiri tidak terlalu menyukai tempat yang terlalu banyak cahaya. Kandang dari kaca atau fiber bisa diperoleh dengan dua cara, yakni membeli kandang yang sudah jadi atau membuat sendiri. Kandang tokek ini sebenarnya bisa memanfaatkan akuarium bekas ikan hias yang banyak dijual di toko ikan hias. Harga dan bentuknya bervariasi, tergantung pada kebutuhan.

Namun, jika Anda ingin membuat kandang kaca sendiri, Anda bisa mengawali pembuatannya dengan cara mengumpulkan atau membeli kaca atau fiber bekas. Setelah itu, ukur dan potong kaca tersebut sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, untuk kandang tunggal berukuran 40 x 25 x 30 cm. Potong kaca sebanyak lima potongan. Satu potong berukuran 40 x 25 cm, dua potong berukuran 25 x 30 cm, dan dua potong sisanya berukuran 40 x 30 cm. Rekatkan potongan kaca dengan lem kaca, lalu tunggu hingga lem benar-benar kering.

Selama menunggu lem kering, siapkan pintu kandang yang terbuat dari kawat ram ukuran anyaman 0,5 cm atau kayu secukupnya yang diletakkan di atas kandang. Kandang pun siap digunakan. Rapikan bagian tajam di dalam kandang agar tidak melukai tokek di dalamnya. Selain membuat sendiri, Anda juga bisa memesan melalui tukang kaca untuk dibuatkan kandang tokek sesuai dengan bentuk dan ukuran yang diinginkan.

C. Kandang Kombinasi
Kandang yang dimaksud di sini adalah kandang yang terbuat dari bahan kayu yang dipadu dengan besi (ram). Tiang-tiang dan rangkanya terbuat dari kayu, tetapi sekeliling kandang terbuat dari kawat ram dengan ukuran anyaman 0,2 cm atau 0,5 cm. Sementara bagian dasar dan atap kandang terbuat dari papan kayu atau triplek. Kandang jenis ini harus dilengkapi dengan tempat persembunyian, karena cahaya yang masuk ke dalam kandang sama terangnya dengan kandang kaca atau akuarium.

Membuat kandang kombinasi hampir sama dengan membuat kandang dari kayu. Bedanya, di sisi depan dan belakang kandang kombinasi dipasang anyaman kawat ram. Berikut inii cara membuatnya.

1.Buat sketsa kandang terlebih dahulu agar pembuatan kandang lebih mudah dan sesuai keinginan kita. Tentukan ukuran dan jenis kandang yang akan dibuat. Ukuran kandang bersama yang ideal adalah 90 x 30 x 60 cm dan kandang tunggal 30 x 25 x 40 cm.

2.Jika kandang bersama yang akan dibuat, langkah selanjutnya adalah menyediakan bahan-bahan yang diperlukan, yaitu kayu rangka ukuran 3x2 cm; kayu triplek ukuran 90 x 30 cm dan ukuran 30 x 60 cm; kayu lis; kawat ram; serta paku. Untuk membuat satu kandang sistem bersama dibutuhkan kayu rangka sekitar 11,5 m, kayu triplek masing-masing sebanyak 2 lembar, kayu lis sekitar 6 m, kawat ram, dan paku secukupnya. Kayu lis berfungsi untuk memasang kawat ram, sedangkan triplek digunakan sebagai atap, dinding, dan dasar kandang.

3.Ukur kayu rangka sesuai dengan ukuran kandang yang telah dipilih, yaitu 90 x 30 x 60 cm. Kemudian, potong menjadi beberapa bagian, yaitu potongan dengan ukuran 90 cm sebanyak 6 buah, potongan ukuran 30 cm sebanyak 12 buah, dan potongan dengan ukuran 60 cm sebanyak 4 buah.

4.Setelah selesai dipotong, rangkai potongan kayu tersebut menggunakan paku.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Recent Post