Jumat, 17 September 2010

Miniland 5 : Dunia Mini

Nah kita sudah sampai daniel, turunlah.” kata Willy. Daniel segera membuka pintu mobil lalu di tatapnya sebuah bangunan megah yang ada dihadapannya. Ia menatap dari atas ke bawah menyusuri setiap sudut bangunan seakan terpana melihat keanggunan dan kemegahan gedung itu. Diatas gedung terpahat tulisan bertuliskan “DREAMLAND” “Ya, ini adalah perusahaanku, tempat bagi anak – anak yang haus liburan, dan petualangan, Dunia yang penuh dengan imajinasi dan khayalan, selamat datang di Dreamland Daniel!” kata Willy sambil mengajaknya masuk. Ia menggandeng tangan Daniel yang nampak senang sekali, ia merasa baru kali ini diajak masuk ke sebuah gedung yang mewah apalagi ini adalah sebah tempat hiburan tentunya.”


“Wah ramai sekali!” kata Daniel sambil melihat kerumunan banyak orang yang berkunjung ke tempat itu. “Ya, inilah hari minggu dan tentunya hari libur bagi anak-anak.” mereka sangat senang berkunjung kemari“ terang Willy. ”Selamat datang Tuan Willy” sambut seseorang bertubuh gendut berkacamata. “Oh …. ya, terima kasih Ozy, Daniel perkenalkan ini adalah Ozy, dia adalah kepala pengawas disini, dan Ozy ini adalah Daniel tamu kita yang baru. ”Oh selamat datang teman kecil, semoga kau suka dengan tempat ini “ kata Ozy sambil menjabat tangan Daniel.


“Oh, tentu saja tuan Ozy” jawab Daniel meringis menahan sakit karena tangannya di genggam agak erat oleh Ozy. Seperti yang telah anda lihat tuan, begitu tempat ini dibuka beberapa bulan yang lalu anak – anak begitu menyukai tempat ini sehingga begitu di buka, mereka langsung menyerbu masuk begitu saja untuk membeli tiket.” terang Ozy, Oh baguslah kalau begitu, ini sesuai dengan dugaanku, aku begitu senang melihat anak-anak sangat terhibur dengan fasilitas yang kubuat ini.” kata Willy sambil tersenyum bangga. Ayo Daniel ku ajak kau berkeliling melihat tempat ini baik – baik, jangan sampai anak – anak itu terlihat murung!” pesan Willy . Baik tuan, itu memang sudah menjadi tugasku! jawab Ozy sambil membetulkan letak kacamatanya yang agak miring sebelah itu.


“Eh awas Tuan!!” teriak Daniel sambil mendorong tubuh Willy kebelakang, ketika sekumpulan anak – anak lewat didepan mereka sambil mengendarai sebuah benda yang bisa membuat mereka “melayang”. Terlihat wajah mereka begitu gembira mereka berteriak-teriak senang disetiap perjalanan yang mereka lewati. Salah satu dari mereka melambaikan tangan ke arah Daniel yang terbengong – bengong melihat mereka.”


Hei, lihat apa yang mereka kendarai itu tuan? tanya Daniel penuh keheranan. “ itu adalah Rocket Buzzer ciptaanku. Aku ciptakan khusus bagi mereka anak-anak yang ingin terbang seperti nenek sihir…..” terang Willy sambil tertawa kecil. “Tapi bukankah roket mengeluarkan asap, sedangkan ini tidak?“ tanya Daniel. Roket ini juga kuciptakan khusus untuk anti polusi, karena kau tak ingin ada polusi di tempat ini Daniel…….Hmm….Kelihatannya kau ingin mencobanya ya, baiklah kalau begitu!” “tapi bagaimana caranya tuan ?” tanya Daniel. “Coba kau lihat dibelakang mereka itu…..” kata Willy sambil menunjuk beberapa batang roket yang ada di belakang anak-anak itu tadi.


“Ini seperti sebuah Busway yang sudah mengikuti jalur yang ditentukan, jadi mereka tidak bisa membuat arah seenaknya sendiri, itu bisa berbahaya!“ terang Willy. “Aku akan menghentikan kedua roket yang ada dibelakang mereka. Coba lihat ini!” Willy lalu menepuk kedua telapak tangannya sebanyak dua kali, dan secara reflek kedua roket yang mengikuti rombongan anak – anak itu berhenti, “Coba kau lihat itu, mudah bukan?” kata Willy sambil tersenyum. Daniel hanya diam terbengong – bengong melihat apa yang dilakukan tuan Willy barusan.


“Ayo, naiklah Daniel, kau harus mencoba apa yang aku lakukan, aku hanya tinggal menekan tombol ini dan…”Wwwwusshhh……..!!!” dengan cepatnya roket itu melesat dan membawa mereka ke udara. Daniel berteriak kegirangan bukan main, ia tidak meresakan sensasi itu sebelumnya, udara terasa mengalir dengan derasnya melewati semua bagian tubuhnya terasa menembus aliran udara membuat jantungnya kian berdegup kencang, ia berada di samping Daniel. “Yah, tuan ini benar-benar seru bukan main! aku suka sekali!! ” jawab Daniel dengan wajah berbinar.“ kemana kita kan pergi tuan! Waah itu akan terasa menyenangkan sekali!” kata Daniel sambil memejamkan matanya menikmati sensasi yang ia rasakan memiliki roket itu di udara setiap detiknya.


“Lihat, ada banyak anak - anak yang sedang berkerumun disana, apa yang sedang mereka lihat itu tuan?” tanya Daniel ketika mereka sedang melewati salah satu stan permainan. “Ooh tempat yang itu? pertunjukan boneka menari yang ada di sana itu, kau mau ke sana Daniel?” Daniel lalu menganggukkan kepalanya tanda setuju. “Kalau begitu kita langsung tancap gas ke sana!” “Wuuusshhh...” Roket itu lalu melesat ke bawah ke arah kerumunan anak - anak yang sedang asik menyaksikan sesuatu.


“Lihatlah kami yang seperti bintang, menari dan menyanyi di angkasa luar..” Terdengar sebuah bait lagu dilantunkan ketika Daniel dan Willy telah sampai di tempat itu. Daniel lalu mendekati kerumunan anak - anak itu untuk melihat apa yang mereka saksikan itu. Dan alangkah terkejutnya ia begitu melihat apa yang ada dihadapannya kini. “Sebuah Boneka!” Tapi itu bukanlah boneka seperti yang biasa ia lihat, boneka itu bisa bernyanyi dan menari layaknya manusia, itulah yang menarik perhatian anak - anak ini. Bentuk mereka ada yang berbentuk seperti bintang, telur, kotak susu, bahkan ada yang berbentuk seperti kue!


"Bagaimana Daniel, mereka menarik bukan?” “Ya, menarik sekali tuan!” jawab Daniel yang nampak hanyut melihat pertunjukan boneka - boneka itu. “Boneka Penari, sesuai dengan namanya mereka memang sengaja kuciptakan untuk mengajari anak - anak ini agar mereka memahami betapa indahnya menyanyi dan menari itu, seperti yang telah mereka lihat sekarang ini.” terang Willy.


“Ya kau benar Tuan, kini akupun menyadari betapa indahnya menyanyi dan menari itu...” yang masih terlihat asik melihat pertunjukan itu. “Ayo Daniel, kita segera pergi dari sini, ada yang harus kau lihat selain ini!” ajak Willy sambil menarik tangan Daniel. Tak berapa lama kemudian mereka kembali dengan menggunakan roket itu. “Lihat itu salah satunya!” kata Willy sambil menudingkan telunjuknya ke arah samping kanan ketika mereka melewati satu stan. “Lihat tulisan dan gambar - gambar di udara itu, mereka bisa bersinar!” seru Daniel takjub.


“Ya, anak - anak di bawah sana itu yang melakukannya. Mereka menggunakan crayon sinar buatanku untuk menggambarnya. Kalau itu masih belum seberapa Daniel, ada satu lagi yang akan kutunjukkan padamu. Pegang erat - erat tepian roket ini, kita akan segera naik ke atas!” kata Willy sambil memberi aba - aba pada Daniel. Dan tak lama kemudian mereka melesat naik dengan cepat menuju ke atas di suatu tempat tersembunyi yang diperlihatkan Willy pada Daniel nantinya.


”Nah sekarang sampailahkita diruangan paling atas“ terang Willy. Daniel tempak gugup. Ia terus memandang kebawah. Ia sangat takut, berada diruangan sempit apalagi diketinggian! mereka lalu berjalan menulusuri koridor menuju kesebuah ruangan, ”Nah ini dia laboratoriumnya!” kata Willy. Ia lalu menyuruh Ozy untuk membuka pintu Laboratorium itu dengan menggunakan kunci masuk, dan begitu mereka masuk, ruangan tampak gelap, tak ada cahaya sedikitpun disitu.


“tuan, kenapa gelap sekali disini? tanya Daniel kebingungan. ”Tenang Daniel, kau akan menyalakan lampu ruangan “ terang Willy sambil menekan sakelar lampu. “klik!” Seketika itu juga ruangan itu tampak terang benderang sehingga Daniel bisa melihat benda yang ada didepannya, sebuah benda yang tampak seperti miniatur sebuah dunia yang sesungguhnya, ada gunung, pohon, tanaman, hutan dan seluruh isinya yang luas dan tampak begitu nyata walaupun berukuran mini.


”Apa ini tuan?” tanya Daniel penuh keheranan. Itu adalah Miniland bagian dari tempat hiburan ini, tapi hanya ukurannya saja yang mini terang Willy. “Miniland adalah jenis hiburan terbaru disini, tapi ia adalah hiburan yang paling utama di sini, aku baru saja membuatnya dan yang membedakannya dengan hiburan yang lainnya disini adalah petualangannya yang sangat mendebarkan.” “Petualangan apa itu tuan?” tanya Daniel penasaran. ”Kau akan segera mengetahuinya begitu mencobanya.“ “mencoba? Bagaimana mungkin aku mencobanya sedangkan tempat ini saja terlalu kecil untuk memuat tubuhku yang besar ini?“ ”Oh kalau hanya masalah itu sih mudah saja, di dalam monitor itu ada sebuah terowongan berukuran besar, nah masuklah melalui terowongan itu dan kau akan mencobanya nanti” terang Willy. ”Baiklah aku akan mencobanya walaupun terdengar agak sedikit aneh!” ujar Daniel.


Daniel lalu mencoba masuk melalui terowongan yang dimaksud. Terowongan itu berwujud seperti terowongan biasa seperti terowongan kereta api bawah tanah namun mengerucut atau makin mengecil di bagian ujungnya. Sebuah terowongan yang aneh pikir Daniel, ada sesuatu yang aneh yang terjadi pada tubuhnya seperti mengecil, mengecil, dan terus mengecil mengikuti bentuk terowongan itu.


Didalamnya terlihat gelap gulita, namun hal itu tak berlangsung lama karena ia melihat ada sebuah sinar yang amat terang diujung terowongan itu, tiba saatnya kini ia berada di ujung terowongan itu dan betapa takjubnya Daniel melihat apa yang ada dihadapannya kini, samar-samar ia melihat beraneka jenis tumbuhan dan pepohonan yang rindang, sungai yang mengalir dengan jernih yang tadinya ia lihat tak seperti lebih besar dari ukuran ujung jari kelingkingnya.


“Inilah yang disebut dengan Miniland, sebuah dunia berukuran mini yang hanya bisa dilihat melalui kaca pembesar“ ujar Willy yang kini tiba-tiba sudah berada di belakang Daniel.” Seperti apa permainannya?“ tanya Daniel ”Permainan baru saja dimulai “ jawab Willy singkat. “ayo Daniel kita segera kesana, ke ujung dari tempat ini, karena disana kita akan mengakhiri permainan ini. Tenang saja Daniel, permainan ini tak seperti yang kau kira, karena hanya ingin mencobanya aku sudah mensetnya ke level yang lebih mudah dan kita kan lebih cepat keluar dari sini, dan lagi pula dua jam lagi tempat ini akan dibuka untuk umum dan aku sebagai pembawa acara tentunya tak ingin berlama-lama berada disini ” ujar Willy menenangkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Recent Post